Pengujian Asumsi Klasik .1 Uji Normalitas

34 Harga Saham Y Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham ketika mereka memper- dagangkan saham di pasar bursa Harga pasar per lembar Rasio

3.6 Metode Analisis Data

Data penelitian yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari permasalahan penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini digunakan dengan metode analisis statistik yang menggunakan regresi berganda dan menggunakan software SPSS. Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut. 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina 2011:100, ”jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal”. Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk menguji variabel pengganggu ini adalah dengan melakukan kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik deengan membuat hipotesis sebagai berikut H : data residual berdistribusi normal 35 H a : data residual tidak berdistribusi normal Dengan kriteria nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan H a ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 makaH ditolak dan H a diterima. Menurut Erlina 2011:100 untuk data yang tidak normal dapat dijadikan menjadi bentuk yang normal dengan beberapa cara sebagai berikut: 1. Transformasi data Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural Ln, Log 10, maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, transformasi data dengan logaritma akan menghilangkannya sehingga jumlah sampel n akan berkurang. 2. Trimming Trimming adalah memangkas atau membuang observasi yang bersifat outlier. 3. Winzorising Winzorising mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.

3.6.1.2 Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Menurut Erlina 2011:102, “model regresi yang baik seharusnya tidak 36 terjadi korelasi diantara variabel independen”. Jika ditemukan korelasi diantara variabel independen, maka variabel independen tidak orthogonal. Variabel independen yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

3.6.1.3 Uji Heteroskedasitas

Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section dari pada data time series. Pengujian gejala heterokedasitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali 2007:105 dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu: 1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedasitas. 37

3.6.1.4 Uji Autokorelasi

Menurut Erlina 2011:105, “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Kriteria untuk menentukan uji ini adalah sebagai berikut : 1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

INTRODUCTION THE INFLUENCE OF INVESTMENT GROWTH ON THE RELATION BETWEEN EQUITY VALUE AND EARNINGS (Empirical study of the All listed Companies on Indonesia Stock Exchange during the Period 2008-2011).

0 7 8

CONCLUSION AND LIMITATION THE INFLUENCE OF INVESTMENT GROWTH ON THE RELATION BETWEEN EQUITY VALUE AND EARNINGS (Empirical study of the All listed Companies on Indonesia Stock Exchange during the Period 2008-2011).

0 7 20

A STUDY ON THE CORE CURRICULUM OF ACCOUNTING AS THE COMPETENCIES BUILDER OF THE ACCOUNTING GRADUATES (A Study on The Accounting Graduates Who Work at Private Companies, State Companies, Non-Profit Organizations, And Public Accountant Firms in Surabaya) |

0 0 1

the influence of cash flow changing and profit accounting

0 0 1

A STUDY ON THE CORE CURRICULUM OF ACCOUNTING AS THE COMPETENCIES BUILDER OF THE ACCOUNTING GRADUATES (A Study on The Accounting Graduates Who Work at Private Companies, State Companies, Non-Profit Organizations, And Public Accountant Firms in Surabaya) |

0 0 19

Database technology changing accounting (1)

0 0 1

THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON PROFIT QUALITY (EMPIRICAL STUDY ON COMPANIES OTHER THAN THE FINANCIAL INDUSTRY REGISTERED IN THE BEI)

0 1 20

The Influence of the Good Corporate Governance of the Company on the Company's Property and Real Estate In BEI

0 0 8

THE MEDIATION INFLUENCE OF VALUE RELEVANCE OF ACCOUNTING INFORMATION, INVESTMENT DECISION AND DIVIDEND POLICY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN PROFITABILITY AND THE COMPANY’S VALUE

0 0 14

THE IMPACT OF MANAGEMENT ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM AND ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY ON THE QUALITY OF MANAGEMENT ACCOUNTING INFORMATION

0 0 6