Analyzed The Influence Of Profit Accounting Information, And Cashflow Statement In The Banking Firms On Bei During The Periode Off 2008-2011

(1)

ANA LAPORA ALISIS PE AN ARUS YANG PRO U ENGARUH KAS TER G TERDAF RO OGRAM ST DEPAR FAK UNIVERSI SKRIP H INFORM RHADAP H PERBAN FTAR DI B

OLEH OSFALIZA 0905030 TUDI STRA RTEMEN A KULTAS E ITAS SUM MEDA 2013 PSI ASI LABA HARGA SA NKAN BEI TAHUN H: A NOVIA 032

ATA 1 AK AKUNTAN EKONOMI MATERA U AN 3 A AKUNTA AHAM PAD N 2008-201 KUNTANSI NSI UTARA ANSI DAN DA INDUS 11 I TRI


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “ Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI”. Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan pagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sankasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2013

Rosfaliza Novia Nim : 090503032


(3)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi, dan laporan arus kas baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terjadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2011.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel. Yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id, dan ringkasan kenerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian Market Directory). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan dari 33 perusahaan diperoleh 11 perusahaan sampel. Variabel penelitian ini adalah laba akuntansi sebagai variabel X1, arus kas dari aktivitas operasi sebagai X2, arus kas dari aktivitas investasi sebagai X3, dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai X5, serta harga saham sebagai variabel Y.

Hasil penelitian ini adalah semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama (simultan), tetapi secara parsial hanya laba akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Kata Kunci : Laba Akuntansi, Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Harga Saham.


(4)

ABSTRACT

ANALYZED THE INFLUENCE OF PROFIT ACCOUNTING INFORMATION, AND CASHFLOW STATEMENT IN THE BANKING FIRMS ON BEI DURING

THE PERIODE OFF 2008-2011

This study analyzed the influence of profit accountancy information, and cash flow statement partially or simultaneously to bank’s stock prices which listed in BEI.

This research is classified as causal research and replication of former researches which the population of this research are banking firms on BEI during the period of 2008 to 2011.

Data that used in this research are financial statements from each company, published through website www.idx.co.id and companies financial data that get from ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling and from 33 firms, 11 are used as the samples of this study. Variables that used in this research are profit accountancy as X1 variable, cash flow from operating activities as X2 variable, cash flow from investing activities as X3 variable, and cash flow from financing activities as X4 variable and also stock price as Y variable.

This research concludes that all of the independent variables have significant influence toward stock price in simultan, but in partial only profit accountancy have significant to the stock price, whereas cash flow from operating activities, cash flow from investing activities, and cash flow from financing activities are not influence toward stock price.

Keyword: Profit Accounting, Cash Flow From Operating Activities, Cash Flow From Investing Activities, Cash Flow From Financing Activities, Stock Price.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat serta karunia yang telah diberikanNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011” sebagai syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak khususnya dari kedua orang tua yang penulis sayangi (Sarifuddin dan Rostini), penulisan skripsi ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, MEc, Ac, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, CPA, Ak. Dan Bapak Hotmal Ja’far, MM, Ak. Selaku ketua DAN sekretaris Departemen S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Firman Syarif, Msi, Ak. Dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku ketua dan sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Risanty, SE, Msi, Ak. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, waktu, masukan, dan dorongan bagi penulis.


(6)

5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA. selaku dosen pembaca yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penulis.

6. Terimakasih banyak penulis ucapkan kepada BUMN Peduli Pendidikan, yang telah memberikan bantuan dana pendidikan berupa beasiswa kepada penulis, sehingga penulis dapt menyelesaikan skripsi ini.

7. Dan kepada saudara yang penulis sayangi (Sofiardiman, Doni Asmara, dan Purma Indra), serta tidak lupa pula kepada teman-teman tercinta (Hendri Aries, Zikro Maulida Lubis, Anita, Erlina, Tektona Grandis, Merriati Siburian, Annisa Ikhsan, Fitria Dwi Wulandari, Syafrita Ridha Ginting, Netty Suryani, Tri Ade, Dita Hafsari, Febri Uswatun Hasanah dan Maria Ulfa). Yang telah banyak memberikan saran, masukan serta telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang memerlukan. Kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.

Medan, Juli 2013

          Rosfaliza Novia

NIM: 090503032


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Batasan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 8

2.1.1 Informasi Akuntansi dan Keuangan ... 8

2.1.2 Laba Akuntansi ... 12

2.1.3 Pengertian Laporan Arus Kas dan Tujuan Penyajian Laporan Arus Kas ... 13

2.1.4 Komponen Laporan Arus Kas ... 15

1. Aktivitas Operasi ... 15

2. Aktivitas Investasi ... 16

3. Aktivitas Pendanaan ... 17

2.1.5 Harga Saham ... 17

2.1.6 Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham ... 19

2.1.7 Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham ... 20

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ... 24

2.4 Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 27


(8)

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 27

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 28

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 32

3.6 Metode Analisis Data ... 34

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 34

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 34

3.6.1.2 Uji multikolinearitas ... 35

3.6.1.3 Uji Heteroskedasitas ... 36

3.6.1.4 Uji Autokorelasi ... 37

3.6.2 Pengujian Hipotesis ... 37

3.6.2.1 Uji t (uji secara parsial) ... 38

3.6.2.2 Uji F (uji secara simultan) ... 38

3.7 Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 41

4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 42

4.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 43

4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data ... 43

4.1.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 49

4.1.2.3 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 50

4.1.2.4 Uji Autokorelasi ... 52

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 53

4.1.3.1. Uji Sifnifikansi Parsial (Uji t) ... 56

4.1.3.2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 58

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 62

5.2. Keterbatasan Penelitian ... 63

5.3 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 23

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel ... 30

Tabel 3.2 Daftar Sampel Penelitian ... 31

Tabel 3.3 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ... 33

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan ... 41

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics ... 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 44

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 47

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa ... 50

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb ... 52

Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi ... 53

Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis Model Summary ... 55

Tabel 4.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 55

Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa ... 56


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 25

Gambar 4.1 Histogram Sebelum Transformasi ... 45

Gambar 4.2 P-P Plot Sebelum Transformasi ... 46

Gambar 4.3 Histogram Setelah Transformasi ... 48

Gambar 4.4 P-P Plot Setelah Transformasi ... 48


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Variabel Penelitian Tahun 2008 ... 68

Lampiran 2 Data Variabel Penelitian Tahun 2009 ... 68

Lampiran 3 Data Variabel Peneltian Tahun 2010... 69

Lampiran 4 Data Variabel Penelitian Tahun 2011 ... 69

Lampiran 5 Statistik Deskriptif ... 70

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi ... 70

Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi ... 71

Lampiran 8 Histogram Dan Noramal P-P PloT ... 71

Lampiran 9 Hasil Uji Multikolinearitas ... 72

Lampiran 10 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 73

Lampiran 11 Hasil Uji Autokorelasi ... 73

Lampiran 12 Hasil Uji t ... 74


(12)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH INFORMASI LABA AKUNTANSI DAN LAPORAN ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA INDUSTRI PERBANKAN

YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2008-2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi laba akuntansi, dan laporan arus kas baik secara parsial maupun simultan terhadap harga saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terjadap penelitian sebelumnya dengan populasi penelitian adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI selama periode 2008-2011.

Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel. Yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id, dan ringkasan kenerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian Market Directory). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan dari 33 perusahaan diperoleh 11 perusahaan sampel. Variabel penelitian ini adalah laba akuntansi sebagai variabel X1, arus kas dari aktivitas operasi sebagai X2, arus kas dari aktivitas investasi sebagai X3, dan arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai X5, serta harga saham sebagai variabel Y.

Hasil penelitian ini adalah semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara bersama-sama (simultan), tetapi secara parsial hanya laba akuntansi yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan tidak berpengaruh terhadap harga saham.

Kata Kunci : Laba Akuntansi, Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Arus Kas dari Aktivitas Investasi, Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan, Harga Saham.


(13)

ABSTRACT

ANALYZED THE INFLUENCE OF PROFIT ACCOUNTING INFORMATION, AND CASHFLOW STATEMENT IN THE BANKING FIRMS ON BEI DURING

THE PERIODE OFF 2008-2011

This study analyzed the influence of profit accountancy information, and cash flow statement partially or simultaneously to bank’s stock prices which listed in BEI.

This research is classified as causal research and replication of former researches which the population of this research are banking firms on BEI during the period of 2008 to 2011.

Data that used in this research are financial statements from each company, published through website www.idx.co.id and companies financial data that get from ICMD (Indonesian Capital Market Directory). Analysis method that used in this research is quantitative method with multiple regressions. Sampling method that used is purposive sampling and from 33 firms, 11 are used as the samples of this study. Variables that used in this research are profit accountancy as X1 variable, cash flow from operating activities as X2 variable, cash flow from investing activities as X3 variable, and cash flow from financing activities as X4 variable and also stock price as Y variable.

This research concludes that all of the independent variables have significant influence toward stock price in simultan, but in partial only profit accountancy have significant to the stock price, whereas cash flow from operating activities, cash flow from investing activities, and cash flow from financing activities are not influence toward stock price.

Keyword: Profit Accounting, Cash Flow From Operating Activities, Cash Flow From Investing Activities, Cash Flow From Financing Activities, Stock Price.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Memperoleh laba yang maksimal merupakan salah satu tujuan utama dari setiap bisnis atau perusahaan. Karena dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat terus berkembang dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, serta mampu memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemegang sahamnya. Namun dengan kondisi perekonomian pada saat sekarang ini, terutama meningkatnya lingkungan persaingan yang ditandai dengan munculnya banyak perusahaan-perusahaan baru, maka tujuan tersebut tidak mudah untuk dicapai. Dimana manajemen perusahaan lebih dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih baik, serta meningkatkan kualitas informasi keuangan perusahaan agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang menunjang tercapainya tujuan perusahaan tersebut.

Untuk menjalankan kegiatan operasinya, perusahaan membutuhkan dana yang digunakan untuk membiyai kegiatan produksinya, membayar gaji karyawan dan membayar beban-beban lain yang berhubungan dengan operasi perusahaan. Salah satu cara untuk memperoleh dana tersebut adalah dengan menarik investor agar mau berinvesatasi pada perusahaan dalam bentuk saham. Namun dalam melakukan investasi ini tentulah tidak mudah bagi investor, karena terlebih dahulu investor perlu pertimbangan untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Sebab kinerja perusahaan sangat erat hubungannya dengan laba dan harga dari


(15)

umum, semakin baik kinerja perusahaan, maka semakin tinggi laba yang diperoleh perusahaan dan semakin tinggi pula keuntungan yang dapat dinikmati oleh pemegang saham, juga semakin besar kemungkinan harga saham akan naik. Menurut Husnan (2001:303) juga menjelaskan bahwa analisis fundamental mendasarkan pola pikir perilaku harga saham ditentukan oleh perubahan-perubahan variasi perilaku variabel-variabel dasar kinerja perusahaan.

Untuk dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan tersebut investor membutuhkan informasi, salah satunya yaitu informasi mengenai laporan keuangan perusahaan. Sebagaimana dijelaskan dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1 (2007) tentang tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah “memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung- jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.

Kinerja keuangan dapat diukur dengan berbagai ukuran (parameter) salah satunya yaitu laba akuntansi yang terdapat dalam laporan laba rugi, yang merupakan ukuran kinerja perusahaan yang menjadi pertimbangan utama bagi investor dalam keputusan investasi. Pentingnya informasi laba akuntansi tercantum secara jelas dalam PSAK No. 25 (IAI, 2007) yaitu: “Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan, terutama tentang


(16)

profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan datang”.

Selain laba akuntansi, investor juga membutuhkan informasi dalam laporan arus kas sebagai ukuran kinerja perusahaan. Karena laporan arus kas dapat memberikan gambaran jelas aliran kas perusahaan bagi investor, dan laporan arus kas juga dapat meramalkan aliran kas masa depan serta dampak dari perubahan harga. Sebagaimana tercantum pada PSAK No. 2 (IAI, 2007) tentang laporan arus kas yang merekomendasikan perusahaan harus memasukkan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara probabilitias dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

Dalam PSAK No. 2 (IAI, 2007) juga dikatakan penyajian laporan arus kas dibagi dalam 3 komponen (aktivitas), yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Pembedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena masing-masing komponen tersebut dianggap mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap harga saham.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya. Chandra dan Wibowo (2002) meneliti pengaruh kandungan Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas Terhadap Harga Saham. Penelitian ini menggunakan total arus kas,


(17)

diperoleh dari penelitian ini adalah total arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.

Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susan (2007) yang meneliti laba akuntansi dan arus kas total beserta komponennya yaitu arus kas operasi, investasi, dan pendanaan sebagai variabel independen terhadap harga saham sebagai variabel dependen, diketahui bahwa harga saham perusahaan telekomunikasi dipengaruhi oleh informasi mengenai laba akuntansi dan interaksi laba akuntansi dengan arus kas investasi; namun tidak dipengaruhi oleh arus kas total maupun arus kas operasi, investasi, pendanaan, serta juga tidak dipengaruhi oleh interaksi laba akuntansi dengan arus kas operasi maupun pendanaan.

Serta pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rohman, Abdul (2005) yang meneliti tentang pengaruh langsung dan tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham pada emiten di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi baik secara individual maupun secara bersama-sama tidak mempengaruhi (berpengaruh tidak signifikan) terhadap tingkat volume perdagangan saham..

Ketidak konsistenan hasil penelitian tersebut menjadi motivasi bagi peneliti untuk kembali meneliti pengaruh laba akuntansi dan laporan arus kas yang dilihat dari tiga komponen arus kas yang mempengaruhi harga saham.

Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan kelompok perusahaan perbankan yang terdaftar pada


(18)

Bursa Efek Indonesia karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan. Selain itu hampir semua kegiatan bisnis atau kegiatan usaha sangat tergantung pada jasa perbankan, serta pada perusahaan perbankan ini aliran arus kas lebih nyata .

Histori lain yang mendasari dunia perbankan adalah perkembangan dunia perbankan semakin lama semakin pesat dan modern, hal ini dapat dilihat dari jenis bank yang beragam, jenis kredit yang beragam, produk tabungan yang beragam, dan teknologi yang dimiliki. Serta alasan penulis memilih tahun penelitian dimulai dengan tahun 2008 adalah karena sebagaimana kita ketahui bahwa pada tahun 2008 terjadinya krisis ekonomi global di amerika yang sedikit nerpengaruh terhadap perbankan Indonesia. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mempelajari, membahas serta melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah imformasi laba akuntansi, berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di BEI? 2. Apakah arus kas dari aktuvitas operasi berpengaruh secara signifikan

terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di BEI? 3. Apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara signifikan


(19)

4. Apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di BEI? 5. Apakah informasi laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus

kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada industri perbankan yang terdaftar di BEI?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji apakah informasi laba akuntansi berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

2. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

3. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

4. Untuk menguji apakah arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara parsial terhadap harga saham.

5. Untuk menguji apakah informasi laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktuvitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.

1.4 Batasan Penelitian

1. Perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2008-2011.


(20)

2. Laporan keuangan yang dipakai pada penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari Indonesian Market Directory

dan publikas lainnya.

3. Harga saham yang digunakan merupakan harga saham penutupan tiap akhir tahun dari perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelituan ini adalah :

1. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan hasil penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan hasil penelitian ini di masa mendatang.

2. Bagi perusahaan sebagai sumbangan pemikiran untuk dipakai perusahaan sebagai alat bantu alternatif dalam menilai kembali kinerja keuangan perusahaan terhadap fluktuasi harga sahamnya di pasar modal.

3. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang bidang yang diteliti, serta sebagai suatu referensi apabila dimintai pendapat mengenai pengaruh informasi laba akuntansi dan laporan arus kas terhadap harga saham.

4. Bagi Investor, hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pengaruh dari penilaian keuangan perusahaan terhadap harga saham yang diperdagangkan dipasar modal yang dijadikan sebagai salah satu pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Informasi Akuntansi dan Laporan Keuangan

Menurut Mulyadi (2002:7) “informasi merupakan suatu fakta, data, pengamatan, serta persepsi atau suatu yang lainnya yang menambah pengetahuan”. Dari pengertian informasi yang dijelaskan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa informasi sangat dibutuhkan oleh manusia untuk mendapatkan pengetahuan terhadap sesuatu yang tidak diketahui, maka hal tersebut juga berlaku terhadap para investor, bahwa investor sangat membutuhkan informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Salah satu bentuk informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah informasi akuntansi. Sebagaimana dijelaskan oleh Rohman, Abdul (2005:97) “Informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh investor”. Sedangkan menurut Simamora (2000:7) mengatakan bahwa “informasi akuntansi merupakan kaitan antara aktivitas-aktivitas ekonomi perusahaan dan para pengambilan keputusan”.

Informasi akuntansi menurut pandangan bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu, informasi operasi, informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Dari ketiga jenis informasi akuntansi tersebut yang sangat paling dibutuhkan oleh investor adalah informasi akuntansi keuangan karena informasi akuntansi keuangan sangat erat hubungannya dengan laporan keuangan yang dapat digunakan oleh investor


(22)

dalam menilai kinerja suatu perusahaan yang menjadi pertimbangan utama dalam membuat keputusan investasi. Menurut Susan (2007:273) Informasi keuangan merupakan suatu data, fakta dan pengamatan yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Informasi keuangan dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan bersumber dari laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi.

Sebagaimana telah dijelaskan diatas bahwa inforamsi keuangan adalah data, fakta dan pengamatan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakainya dapat kita simpulkan bahwa informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah informasi yang dapat memenuhi kebutuhan investor dalam menilai kinerja perusahaan guna untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, dan informasi yang dapat memberikan penjelasan tentang kinerja perusahaan adalah laporan keuangan, sebagaimana dijelaskan dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) No. 1 (2007) tentang tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah “memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”.

Menurut Susan (2007,273) Informasi laporan keuangan memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan sumber-sumber informasi bersaing lainnya karena secara langsung dapat lebih dikaitkan pada variable


(23)

of interest, merupakan sumber informasi yang lebih handal karena telah diaudit oleh auditor independen, dan merupakan sumber informasi yang lebih rendah biayanya dibandingkan sumber informasi lainnya, serta merupakan sumber informasi yang lebih tepat waktu..

Karena informasi laporan keuangan memiliki keunggulan komperatif dibandingkan informasi lainnya tentunya banyak pemakai yang menggunakan informasi dari laporan keuangan sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 1 paragraf 2 dan 3 (IAI, 2007), pemakai laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 2. Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili

mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.


(24)

3. Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha

lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan. Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau tergantung pada perusahaan.

6. Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional dan statistik lainnya.

7. Masyarakat. Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang


(25)

diperkerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. 2.1.2 Laba Akuntansi

Menurut Susan (2007:273) selisih dari pendapatan dan beban merupakan keuntungan yang disebut dengan laba (net income). Sebagai alat ukur kinerja laba dapat dikategorikan menjadi beberapa golongan yaitu laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba akuntansi (laba sebelum pajak) dan laba bersih. Didalam penelitian ini laba yang digunakan sebagai parameter kinerja hanyalah laba akuntansi. Menurut PSAK No. 46 paragraf ketujuh (2007) “laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak”.

Menurut Belkouli (2006:127) “laba (income) akuntansi didefenisikan sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi (realized revenue) yang berasal dari transaksi suatu periode dan berhubungan dengan biaya historis”. Defenisi ini menunjukkan laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut:

a. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut,

b. Laba akuntansi didasarkan pada periode postulat dan mengacu pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu,


(26)

c. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus tentang definisi pengukuran, dan pengakuan pendapatan,

d. Laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya (expense) dalam bentuk cost histories yang didapatkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu,

e. Laba akuntansi menghendaki adanya penandingan (matching) antara pendapatan dengan biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Laba akuntansi merupakan bagian dari laporan laba rugi dan merupakan salah satu alat ukur kinerja tentunya informasi laba akuntansi sangat penting bagi investor. Pentingnya informasi laba akuntansi karena merupakan bagian dari laporan laba rugi tercantum secara jelas dalam PSAK No. 25 (2007), yaitu : laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang kinerja suatu perusahaan di masa yang akan datang. Informasi tersebut sering kali digunakan untuk meperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas yang di masa yang akan datang.

2.1.3 Pengertian Laporan Arus Kas dan Tujuan Penyajian Laporan Arus Kas

Menurut Susan (2007:273) Laporan arus kas adalah laporan yang mengikhtisarkan penerimaan dan pengeluaran kas dari sebuah kesatuan usaha


(27)

untuk suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas melaporkan nilai bersih arus kas dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan. Selain itu juga menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari masing-masing aktivitas tersebut.

Kebanyakan pengukuran-pengukuran dalam akuntansi pada umumnya didasarkan pada cash flow dimasa lalu, masa kini dan taksiran mengenai masa yang akan datang karena cash merupakan aktiva yang paling liquid. Revenues

biasanya diukur dengan net cash yang diharapkan akan diterima dari penjualan barang dan jasa dan expense biasanya juga diukur dengan cash

yang dibayar atau harus dibayar kemudian untuk pemakaian barang dan jasa. Oleh karena itu informasi laporan arus kas sangat dibutuhkan oleh investor untuk menilai kemampuan perusahaan, hal ini sesuai dengan tujuan penyajian laporan arus kas menurut PSAK No. 2 paragraf 1 (IAI, 2007) menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut:

Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

Informasi laporan arus kas dapat memberikan manfaat kepada investor dan kreditor yaitu sebagai berikut:


(28)

1. Membantu investor atau kreditor meramalkan jumlah kas yang mungkin mereka terima dalam bentuk deviden, bunga dan pembayaran kembali utang pokok.

2. Membantu investor atau kreditor dalam mengevaluasi resiko yang mungkin terjadi.

2.1.4 Komponen Laporan Arus Kas 1. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi adalah salah satu komponen laporan arus kas yang memberikan informasi mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar yang hanya berkaitan dengan kegiatan operasi perusahaan dan merupakan aktivitas utama dalam laporan arus kas tanpa mengandalkan aktivitas lainnya. Menurut Susan (2007:273) arus kas dari aktivitas operasi merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan dari produk perusahaan atau transaksi yang berhubungan dengan kas dan setara kas dari penjualan maupun pembayaran pada pemasok dan karyawan yang berhubungan dengan perolehan persediaan maupun biaya-biaya operasional serta biaya adminstrasi dan umum.

Dalam PSAK No. 2 paragraf 12 (IAI, 2007) dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan


(29)

pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.

Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi Menurut PSAK No. 2 paragraf 13 (IAI:2007) antara lain:

1. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa,

2. penerimaan kas dari royalti, fees, komisi, dan pendapatan lain-lain,

3. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa, 4. pembayaran kas kepada karyawan,

5. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi,

6. pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali bila dapat diidentifikasi secara khusus,

7. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan.

2. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi merupakan salah satu komponen arus kas yang berhubungan dengan perolehan dan pelepasan aktiva tetap maupu investasi lainnya. Menurut susan (2007:273) arus kas dari aktivitas investasi adalah arus kas yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan aktiva tetap maupun investasi pada bisnis lain seperti pembelian dan penjualan tanah, gedung, atau mesin-mesin perusahaan, dimana transakasi penjualan penjualan menghasikan arus kas masuk dan transaksi pembelian menghasilkan arus kas keluar.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2 paragraf 15 (IAI:2007) adalah:

1. pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya


(30)

pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.

2. penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain,

3. perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain, 4. uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain

serta pelunasannya (kecuali dilakukan oleh lembaga keuangan),

5. pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forwad contracts, option contracts, dan swap contracts kecuali jika kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan perdagangan atau diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.

3. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan merupakan salah satu komponen dari laporan arus kas yang menggambarkan perubahan dalam jumlah serta komposisi ekuitas dan pinjaman perusahaan. Menurut Susan (2007:273) arus kas dari aktivitas pendanaan adalah arus kas yang berkaitan dengan pendanaan perusahaan yang dihasilkan dari pendanaan maupun ekuitas seperti penerimaan kas atas penjualan saham atau pembayaran dan perolehan utang jangka panjang.

Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No. 2 paragraf 16 (IAI:2007) adalah:

1. penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen pasar modal lainnya,

2. pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik saham perusahaan,

3. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik, dan pinjaman lainnya,

4. pelunasan pinjaman, 2.1.5 Harga Saham

Saham adalah surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan yang go publik. Harga saham ditentukan oleh perkembangan perusahaan penerbitnya


(31)

(emitennya). Jika perusahaan emiten mampu menghasikan keuntungan yang tinggi dan mampu menyisihkan sebagian dari keuntungannya sebagai deviden dengan jumlah yang tinggi, maka hal tersebut akan dapat menarik investor untuk membeli saham perusahaan tersebut dan akibatnya permintaan atas saham tersebut akan meningkat, serta dengan meningkatnya permintaan terhadap saham maka akan menyebabkan naiknya harga saham tersebut di pasar bursa efek. .

Menurut Susan (2007:274) Harga saham adalah harga pada closing price pada periode pangamatan dan sangat tergantung dengan kondisi ekonomi, kondisi politik, serta kinerja perusahaan tersebut. Serta Susan (2007:274) juga mengatakan bahwa dalam melakukan analisis dan menetukan harga saham dapat dilakukan dengan dua pendekatan dasar yaitu pendekatan teknikal dan pendekatan fundametal. Penilaian harga saham dengan mennggunakan pendekatan teknikal dilakukan dengan menggunakan data mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran saha tertentu atau pasar secara keseluruhan. Sedangkan anailisis fundamental dilakukan pada anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik dan harga pasar suatu saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya.

Sedangkan menurut Anoraga (2001:58) berdasarkan fungsinya, nilai suatu saham di bagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Nilai Nominal (Par Value)

Merupakan nilai yang tercantum dalam saham yang bersangkutan dan berfungsi untuk tujuan Akuntansi. Jumlah saham yang


(32)

dikeluarkan perseroan dikalikan dengan nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan dan dalam pencatatan akuntansi, nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan dalam neraca.

2. Harga Dasar (Base Price)

Harga dasar dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru harga dasar merupakan harga perdananya. Untuk menghitung nilai dasar yaitu harga dasar dikalikan dengan total saham yang beredar.

3. Harga Pasar (Market Value)

Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat kabar/media elektronik. Untuk menghitung nilai pasar (kapitalisasi pasar) yaitu harga pasar dikalikan dengan total saham yang beredar. 2.1.6 Pengaruh Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

Laba akuntansi sangat berpengaruh terhadap harga saham, semakin tinggi laba akuntansi maka harga saham juga semakin meningkat. Menurut PSAK No. 46 paragraf ketujuh (2007) “laba akuntansi adalah laba atau rugi bersih selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak”.

Menurut Ervina (2010:22) “Studi tentang hubungan antara laba akuntansi dengan harga saham didasarkan pada asumsi bahwa informasi laba akuntansi bermanfaat bagi investor”.


(33)

Jika laba akuntansi suatu perusahaan menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu, maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya pada perusahaan tersebut, dengan demikian harga saham yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin meningkat, sehingga return saham akan meningkat pula menurut Simamora (2000:5). Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa laba akuntansi sangat berpengaruh terhadap harga saham, karena laba akuntansi merupakan pertimbangan utama investor dalam pengambilan keputusan investasi, semakin tinggi laba akuntansi suatu perusahaan maka semakin tertarik investor untuk mau berinvesatasi ke perusahaan tersebut dan semakin meningkat pula harga saham perusahaan tersebut. Serta semakin tinggi laba akuntansi maka perusahaan dapat memberikan pengembalian yang menguntungakan terhadap para pemegang saham dalam bentuk deviden.

2.1.7 Pengaruh Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham

Sebagai salah satu informasi akuntansi keuangan yang merupakan bagian dari laporan keuangan maka laporan arus kas berpotensi untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan kondisi kinerja perusahaan, serta mampu untuk memberikan gambaran jelas mengenai aliran kas masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.

Simamora (2000:27) menjelaskan bahwa laporan arus kas memperlihatkan arus kas masuk (cash inflows), yaitu penerimaan-penerimaan, dan arus kas keluar (cash outflows) dari sebuah entitas selama periode tertentu. Maka dari itu, laporan arus kas haruslah menyajikan


(34)

informasi tentang pengaruh kas dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan. Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:59) menyimpulkan bahwa pemisahan arus kas ke dalam 3 komponen arus kas khususnya arus kas operasi, mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham. Semakin tinggi arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi secara profitable, karena dari aktivitas operasi saja perusahaan dapat menjalankan bisnisnya dengan baik.

Dengan melakukan pemisahan arus kas menjadi tiga aktivitas tersebut, maka investor dapat menganaalisis pengaruh masing-masing aktivitas terhadap harga saham, dan dapat menilai aktivitas mana yang paling berpengaruh terhadap harga saham.

Aktivitas operasi adalah salah satu komponen arus kas yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan, dimana arus kas operasi merupakan penghasil utama pendapatan perusahaan karena aktivitas operasi sangat berhubungan dengan kegiatan produksi perusahaan dan umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Dimana laba atau rugi sangat erat hubungan dengan harga saham, semakin tinggi laba maka semakin tinggi harga saham.

Serta arus kas operasi merupakan arus kas yang berhubungan langsung dengan produksi perusahaan dan penjualan produk perusahaan atau transaksi-transaksi yang berhubungan dengan kas dan setara kas dari penjualan maupun pembayaran kepada karyawan, pemasok maupun investor yang berupa


(35)

deviden. Makanya arus kas operasi sangat erat hubungan dengan harga saham.

Aktivitas investasi adalah aktivitas yang menyangkut perolehan atau pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas ini berhubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan seperti pembelian mesin produksi, tanah, dan gedung.

Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Miller dan Rock (1985) yang mengemukakan bahwa peningkatan investasi akan berhubungan erat dengan arus kas di masa mendatang yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham. Penelitian dari Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:65) juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas dari aktivitas investasi terhadap harga saham.

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi hutang jangka panjang dan modal perusahaan. Aktivitas ini terkait dengan bagaimana perusahaan memperoleh dana dari pihak luar seperti pinjaman/hutang atau penjualan saham apabila dana dari aktivitas operasi tidak mencukupi, untuk mendanai investasi pertumbuhan perusahaan dan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka panjangnya serta pembayaran dividen kepada investor dari kas yang tersisa dari kegiatan operasinya.

Arus kas dari aktivitas pendanaan juga merupakan arus kas yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan perusahaan yang dihasilkan dari


(36)

pinjaman maupun ekuitas seperti penjualan kas atas penjualan saham atau perolehan dan pembayaran terhadap hutang jangka panjang. Adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan pendanaannya merupakan sesuatu yang sangat penting bagi investor, sehingga harga saham akan terangkat naik. Berkaitan dengan pengaruh arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham, Triyono dan Jogiyanto Hartono (2000:65) menemukan adanya hubungan yang signifikan antara arus kas pendanaan dengan harga saham.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Beberapa tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh informasi laba akuntansi dan laporan arus kas terhadap harga saham tercantum pada tabel 2.1.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahun

Penelitian

Peneliti Judul Penelitian

Hasil Penelitian 2005 Rohman,

Abdul

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Arus Kas dan Laba Terhadap Volume Perdagangan Saham Pada Emiten di BEJ

Hasil penelitian menunjukan baik secara individual maupun secara bersama-sama besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi kurang mempengaruhi (berpengaruh tidak signifikan) terhadap tingkat

volume perdagangan saham. 2007 Susan,

Marcellia

Informasi Laba Akuntansi dan Arus Kas Serta Pengaruhnya Pada Harga Saham

Hasil penelitian ini menunjukkan harga saham perusahaan telekomunikasi dipengaruhi oleh informasi mengenai laba akuntansi dan interaksi laba akuntansi dengan arus kas investasi


(37)

Lysia Hermanto Wibowo Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yang Terdapat di BEJ.

dalam LQ 45 periode 1997-1999 dan ditemukan bahwa baik secara pasial ataupun simultan laba akuntansi dan total arus kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

2010 Ervina Pengaruh Informasi

Laporan Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada

Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI

hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara laba akuntansi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI

2.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah laba akuntansi, arus kas aktivitas operasi, arus kas aktivitas investasi dan arus kas aktivitas pendanaan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Semakin tinggi laba akuntansi dari suatu perusahaan maka harga saham akan semakin tinggi pula. Investor sangat membutuhkan informasi komponen arus kas dan laba akuntansi sebagai suatu pertimbangan dasar bagi keputusan investasi atau membeli saham, disamping harga saham itu sendiri. Hal ini disebabkan karena harga saham mencerminkan nilai atau hasil dari kinerja perusahaan untuk mampu menghasilkan laba akuntansi (kas) dan kemampuan untuk membayar atau memberikan pengemabalian yang menguntungkan kepada pemegang sahamnya (deviden).


(38)

     

Harga Saham (Y)

Laba Akuntansi (X1) 

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi (X2)

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Laporan arus kas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan bisnis perusahaan. Dan harus terdiri dari 3 komponen laporan arus kas yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Serta perushaan harus lah meningkat kan kualitas informasi laba akuntansi dan laporan arus kas karena semakin berkualitas suatu perusahaan maka semakin tertarik investor untuk mau berinvesatasi pada perusahaan, dengan investasi dalam bentuk surat berharga seperti saham dan obligasi yaitu melalui transaksi saham yang dilakukan investor di BEI. Atas dasar pemahaman tersebut, maka dibuatlah kerangka konseptual penelitian ini, pada gambar 2.1.

H1

H2

H3

H4

H5

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual


(39)

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisisnya. Dari kerangka konseptual yang telah diuraikan diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1: Laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H2: Arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H3: Arus kas dari aktivitas investasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H4: Arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

H5: Laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham.


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Menurut Erlina (2011:73), “dalam rencana tersebut tercakup hal-hal yang dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan implikasinya secara operasional sampai kepada analisis data akhir”.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal menurut Umar (2003:30) “adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi).

3.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan merupakan data sekunder. Data sekunder merupakan data yang tidak langsung didapat dari sumbernya, data tersebut diperoleh dari media perantara yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Menurut Umar (2003:36), “data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar, dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”. Data


(41)

penelitian ini diperoleh dari situs www.idx.co.id, serta ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian Capital Market Directory).

Peneliti menggunakan data emiten tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011 untuk variabel independen, sedangkan untuk memprediksi variabel dependen adalah harga saham penutupan tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni me-review jurnal akuntansi, serta buku-buku berkaitan dengan masalah penelitian. Tahap kedua, yakni mendokumentasikan data sekunder berupa laporan keuangan audited yang dipublikasikan oleh BEI. Data ini diperoleh melalui media internet dengan cara men-download laporan keuangan perusahaan perbankan melalui situs www.idx.co.id.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2004:72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalm penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang ada di BEI tahun 2008-2011 yang berjumlah 33 perusahaan. .

Sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, Pengertian sampel menurut Erlina (2011:81) “adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan


(42)

karakteristik populasi”. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative atau mewakili. Jika sampel kurang representatif, akan mengakibatkan nilai yang di hitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008, 2009, 2010, dan 2011 dengan kriteria sebagai berikut.

1. Perusaahaan yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011.

2. Perusahaan perbankan yang tersedia laporan keuangan perusahaan tahunannya yang telah diaudit secara lengakap berturut-turut yaitu dari tahun 2008-2011.

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variable yang diteliti.

4. Laporan keuangan sampel adalah laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah Indonesia.

5. Laporan keuangan sampel merupakan laporan keuangan yang telah diaudit oleh KAP.

Setelah dipilih berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan di atas didapatlah 11 perusahaan sebagai sampel untuk 4 tahun pengamatan (2008-2011) dengan total observasi 44. Daftar proses seleksi sampel adalah sebagai berikut :


(43)

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel

No. Kode Nama Perusahaan KriteriaPenentuanSampel Sampel 1 2 3 4 5

1. AGRO Bank Agroniaga Tbk   X X 2. INPC Bank Artha Graha

Internasional Tbk     

Sampel 1

3. BBKP Bank Bukopin Tbk      Sampel

2 4. BNBA Bank Bumi Arta Tbk     Sampel

3 5. BABP

Bank Bumiputera Indonesia Tbk / Bank ICB Bumiputera Tbk.

     Sampel

4 6. BACA Bank Capital Indonesia

Tbk    X

7. BBCA Bank Central Asia Tbk      Sampel 5 8. BCIC Bank Century Tbk /

Bank Mutiara Tbk.    X X

9. BDMN Bank Danamon

Indonesia Tbk     X

10. BEKS

Bank Eksekutif Internasional Tbk / Bank Pundi Indonesia Tbk.

   X X

11. SDRA Bank Himpunan

Saudara 1906 Tbk     X

12. BNII Bank Internasional

Indonesia Tbk     

13. BKSW Bank Kesawan Tbk   XX

14. LPBN Lippo Bank Tbk X X   X

15. BMRI Bank Mandiri (Persero)

Tbk     

Sampel 6 16. MAYA Bank Mayapada

Internasional Tbk     X

17. MEGA Bank MEGA Tbk      Sampel

7 18. BBNI Bank Negara Indonesia

Tbk    

Sampel 8 19. BNGA Bank Niaga Tbk / Bank

CIMB Niaga Tbk     

Sampel 9 20. NISP Bank NISP Tbk / Bank


(44)

21. BBNP Bank Nusantara

Parahyangan Tbk     X

22. PNBN Bank Pan Indonesia

Tbk     X

23. BNLI Bank Permata Tbk      Sampel

10 24. BBRI Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk     

Sampel 11

25. BSWD Bank Swadesi Tbk     X

26. BBIA Bank UOB Buana Tbk X X   X 27. BVIC Bank Victoria

International Tbk     X

28. MCOR Bank Windu Kentjana

International Tbk   X X

29. BAEK Bank Ekonomi Raharja

Tbk X    X

30. BTPN

Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

   X

31. BBTN Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk.   X  

32. BJBR BPD Jawa Barat dan

Banten Tbk. X    X

33. BSIM Bank Sinarmas Tbk. X    X

         

Dari tabel proses seleksi sampel di atas, dari 33 perusahaan perbankan yang menjadi populasi, maka didapatlah 11 perusahaan perbankan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut adalah tabel perusahaan perbankan yang menjadi sampel pada penelitian ini.

Tabel 3.2

Daftar Sampel Penelitian

No Kode Nama Bank

1 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk

2 BBKP Bank Bukopin Tbk

3 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

4 BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk

5 BBCA Bank Central Asia Tbk

6 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk

7 MEGA Bank MEGA Tbk


(45)

9 BNGA Bank Niaga Tbk / Bank CIMB Niaga Tbk

10 BNLI Bank Permata Tbk

11 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional menurut Erlina (2011:48) “adalah menjelaskan karakteristik dari objek kedalam elemen-elemen yang dapat di observasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan di operasionalkan kedalam penelitian”. Penelian ini menggunakan variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen menurut Erlina (2011:37) “adalah variabel yang

dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya”. Variabel independen (bebas) yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasional, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan. Variabel independen disimbolkan dengan “X1” (laba akuntansi), “X2” (arus kas dari aktivitas operasi), “X3” (arus kas dari aktivitas investasi), “X4” (arus kas dari aktivitas pendanaan). 2. Menurut Umar (2003:50) Variabel dependen (terikat), merupakan

variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham, dimana variabel dependen disimbolkan dengan “Y”.


(46)

Tabel 3.3

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Variabel Definisi Variabel pengukuran Skala

Laba

Akuntansi (X1)

Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran perusahaan yang berasal dari laporan laba rugi tahunan.

Nilai Total Laba

Akuntansi

Rasio

Arus Kas dari Aktivitas

Operasi (X2)

Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum da-lam laporan aarus kas

Nilai Total Arus Kas dari Aktivi-tas Operasi

Rasio

Arus Kas dari Aktivitas

Investasi(X3)

Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas inves-tasi selama satu tahun buku, sebagaimana tercantum da-lam laporan arus kas

Nilai Total Arus Kas dari Aktivi-tas InvesAktivi-tasi

Rasio

Arus Kas dari Aktivitas

Pendanaan (X4)

Selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang bersal daari aktivitas pen-danaan selama satu tahun buku, sebagaimana tercan-tum dalam laporan arus kas

Nilai Total Arus Kas dari Aktivi-tas Pen-danaan Rasio


(47)

Harga Saham (Y)

Harga yang dibentuk oleh penjual dan pembeli saham ketika mereka memper-dagangkan saham di pasar bursa

Harga pasar per lembar

Rasio

3.6 Metode Analisis Data

Data penelitian yang telah dikumpulkan kemudian akan dianalisis untuk memperoleh jawaban dari permasalahan penelitian ini. Analisis data dalam penelitian ini digunakan dengan metode analisis statistik yang menggunakan regresi berganda dan menggunakan software SPSS. Tahapan yang dilakukan dalam menganalisis penelitian ini adalah sebagai berikut.

3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji ini berguna untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data. Menurut Erlina (2011:100), ”jika data normal, gunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal, gunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data normal”.

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk menguji variabel pengganggu ini adalah dengan melakukan kolmogorov-Smirnov terhadap model yang diuji. Uji normalitas ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik deengan membuat hipotesis sebagai berikut


(48)

Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 makaH0 ditolak dan Ha diterima.

Menurut Erlina (2011:100) untuk data yang tidak normal dapat dijadikan menjadi bentuk yang normal dengan beberapa cara sebagai berikut:

1. Transformasi data

Transformasi data dapat dilakukan dengan logaritma natural (Ln), Log 10, maupun akar kuadrat. Jika ada data yang bernilai negatif, transformasi data dengan logaritma akan menghilangkannya sehingga jumlah sampel (n) akan berkurang. 2. Trimming

Trimming adalah memangkas atau membuang observasi yang bersifat outlier.

3. Winzorising

Winzorising mengubah nilai-nilai outlier menjadi nilai-nilai minimum atau maksimum yang diizinkan supaya distribusinya menjadi normal.

3.6.1.2 Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen.


(49)

terjadi korelasi diantara variabel independen”. Jika ditemukan korelasi diantara variabel independen, maka variabel independen tidak orthogonal. Variabel independen yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantara sesamanya sama dengan nol.

3.6.1.3 Uji Heteroskedasitas

Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heterokedastisitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section dari pada data time series. Pengujian gejala heterokedasitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heterokedasitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen. Menurut Ghozali (2007:105) dasar analisis untuk menentukan ada atau tidaknya heteroskedasitas yaitu:

1. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan


(50)

3.6.1.4 Uji Autokorelasi

Menurut Erlina (2011:105), “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Kriteria untuk menentukan uji ini adalah sebagai berikut :

1. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif,

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif

3.6.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi linear yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y= α+β1X1+β2X2+β3X3 +β4X4+μ

Keterangan :

Y = Harga saham.

α = Konstanta.

β1,β2,β3 = Koefisien regresi X1, X2, X3,X4.

X1 = Nilai Total arus kas dari aktivitas operasi. X2 = Nilai Total arus kas dari aktivitas investas. X3 = Nilai Total arus kas dari aktivitas pendanaan.

saham.


(51)

3.6.2.1 Uji t

Menurut Ghozali (2007:128), “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Kriteria uji tersebut adalah :

H0 = variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Ha = variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi dengan ketentuan:

jika thitung < ttabel pada α 0.05, maka Ho diterima dan jika thitung > ttabel pada α 0.05, maka Ho ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak, artinya signifikan, dan Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima, artinya tidak signifikan. Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan ttabel, derajat bebas (df) dapat ditentukan dengan rumus = n-k. Dimana n adalah banyak observasi (objek penelitian), sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas dan terikat..

3.6.2.2 Uji F (uji secara simultan)

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali (2007:127), “uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang


(52)

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/ terikat”. Kriteria uji tersebut adalah :

H0 = variabel independen secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Ha = variabel independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:

jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka Ho diterima, dan jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka Ho ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :

Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak, artinya signifikan, dan Jika Sig > 0,05, maka Ho diterima, artinya tidak signifikan. Untuk menentukan Ftabel, terlebih dahulu harus ditentukan N1 (pembilang) dan N2 (penyebut). Untuk menentukan N1 (df1) rumusnya adalah k-1, sedangkan untuk menentukan N2 (df2) rumusnya adalah n-k, dimana n adalah jumlah observasi (objek penelitian) dan k adalah jumlah variabel bebas dan terikat.


(53)

3.7 Jadwal Penelitian

Tabel 3.4 Jadwal Penelitian Tahapan

penelitian

Desember 2012

Januari 2013

Februari 2013

Maret 2013

April 2013

Mei 2013 Pengajuan

judul Pengumpulan

data Penyelesaian

proposal Penyerahan

proposal Penyelesaian


(54)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan

software SPSS versi 17. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, didapat 11 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2008-2011.

Tabel 4.1

Daftar Sampel Perusahaan Perbankan

No

Nama Perusahaan

Kode Emiten

Tanggal Berdiri

Tanggal Listing 1 PT Bank Artha Graha

Internasional Tbk INPC 07/09/1973 23/08/1990 2 PT Bank Bukopin Tbk BBKP 10/07/1970 10/07/2006 3 PT Bank Bumi Arta Tbk BNBA 03/03/1967 01/06/2006 4 PT Bank Bumiputera

Indonesia Tbk BNBA 31/07/1989 15/07/2002 5 PT Bank Central Asia Tbk BBCA 21/02/1957 31/05/2000 6 PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk BMRI 01/10/1998 14/07/2003


(55)

8 PT Bank Negara Indonesia

Tbk BBNI 01/07/1946 25/11/1996

9 PT Bank Niaga Tbk / Bank

CIMB Niaga Tbk BNGA 26/09/1955 19/11/1989 10 PT Bank Permata Tbk BNLI 24/06/1905 27/09/2002 11 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk BBRI 16/12/1985 10/11/2003

4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif

Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id dan indonesian capital market directory berupa data keuangan perusahaan perbankan dari tahun 2008 sampai tahun 2011 yang dijabarkan dalan bentuk statistik. Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran penjelasan mengenai nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel-variabel dependen.

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_LA 44 20.94 30.56 27.4221 2.47247

LN_AKO 44 25.09 31.47 28.5797 1.66694

LN_AKI 44 23.64 30.88 27.3757 1.97520

LN_AKP 44 22.01 30.33 26.8062 2.23125

LN_HargaSaham 44 3.91 9.26 6.7646 1.63783

Valid N (listwise) 44

Berdasarkan data dari tabel 4.2 diatas, dapat dijelaskan bahwa :

1. Variabel LN_Laba Akuntansi (LN_LA) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 20,94 dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 30,56


(56)

dengan mean (nilai rata-rata) sebesar 27,4221 dan standar deviasi sebesar 2,47247.

2. Variabel LN_Arus Kas dari Aktivitas Operasi (LN_AKO) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 25,09 dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 31,47 dengan mean (nilai rata-rata) sebesar 28,5797 dan standar deviasi sebesar 1,66694.

3. Variabel LN_Arus Kas dari Aktivitas Investasi (LN_AKI) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 23,64 dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 30,88 dengan mean (nilai rata-rata) sebesar 27,3757 dan standar deviasi sebesar 1,97520.

4. Variabel LN_Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (LN_AKP) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 22,01 dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 30,33 dengan mean (nilai rata-rata) sebesar 26,8062 dan standar deviasi sebesar 2,23125.

5. Variabel LN_Harga Saham (LN_HS) memiliki nilai minimum (terkecil) sebesar 3,91 dan nilai maksimum (terbesar) sebesar 9,26 dengan mean (nilai rata-rata) sebesar 6,7646 dan standar deviasi sebesar 1,63783. 4.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas Data

Uji normalitas data ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak karena model distribusi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas ini dapat


(57)

dilakukan dengan dua cara yaitu analisis grafik dan uji statistik dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

H0 : data residual berdistribusi normal Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Dengan kriteria nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation 1.09000577E3

Most Extreme Differences

Absolute .246

Positive .246

Negative -.142

Kolmogorov-Smirnov Z 1.628

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,628 dengan nilai signifikasi sebesar 0,010. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih lebih kecil dari 0.05 dengan demikian Ha diterima artinya data tersebut tidak berdistribusi normal. Data yang tidak berdistribusi secara normal juga dapat dilihat dari grafik histogram dan grafik normal plot data.


(58)

Gambar 4.1

Histogram (Sebelum Transformasi)

Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu menceng kekiri (positive skewness).


(59)

Gambar 4.2

P-P Plot (Sebelum Transformasi)

Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya agak menjauh dari garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi tidak terdistribusi secara normal. Dari hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S), grafik histogram dan grafik normal plot menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal.

Untuk mengubah data ini menjadi normal, penulis menggunakan metode transformasi data. Menurut Ghozali (2007:112), “data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasikan agar menjadi normal”. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah data dalam bentuk logaritma natural (LN). Setelah melakukan


(60)

transformasi, penulis melakukan pengujian ulang untuk melihat apakah data penelitian ini telah berdistribusi normal atau tidak. Berikut adalah hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov (K-S) setelah transformasi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .71028778

Most Extreme Differences

Absolute .067

Positive .066

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .442

Asymp. Sig. (2-tailed) .990

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Dari tabel 4.4, besarnya Kolmogorv-Smirnov (K-S) adalah 0,442 dan signifikansi Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0,990, dimana nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal.


(61)

Gambar 4.3

Histogram (Setelah Transformasi)

Gambar 4.4

P-P Plot (Setelah Transformasi)

Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat


(62)

disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan atau normal. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati dengan garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Hasil dari transformasi di atas menunjukkan bahwa variabel-variabel yang tidak normal dapat dinormalkan dengan cara melogaritma naturalkan data.

4.1.2.2 Hasil Uji Multikolinearitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Besarnya tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu: Tolerance > 0.10, Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut disajikan tabel hasil pengujian:


(63)

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10 dan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai tolerence

lebeh kecil dari 0,10. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearutas dalam penelitian ini. Dan dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen terbebas dari multikolinearitas.

4.1.2.3 Hasil Uji Heterokedastisitas

Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat plot grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Menurut Ghozali (2007:105), dasar analisis untuk menentukan ada atau tidak heterokedastisitas yaitu:

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -16.985 2.096 -8.104 .000

LN_LA .207 .081 .312 2.551 .015 .323 3.099

LN_AKO .370 .106 .377 3.501 .001 .416 2.402

LN_AKI .130 .069 .157 1.879 .068 .692 1.445

LN_AKP .147 .085 .200 1.732 .091 .360 2.778


(1)

Lampiran 3

Data Variabel Penelitian Tahun 2010

NO

KODE

LA AKO AKI AKP HS

BANK

1 INPC 117.551.090.255 477.534.481.651 -41.184.171.746 -111.472.593.540 107

2 BBKP 667.065.000.000 5.229.483.000.000 -4.818.286.000.000 -227.162.000.000 650

3 BNBA 37.681.417.914 78.525.965.304 593.643.692.974 -6.930.000.000 164

4 BABP 17.535.120.000 681.124.550.000 52.085.906.000 202.069.147.000 135

5 BBCA 10.653.269.000.000 2.711.962.000.000 -4.999.306.000.000 -3.022.702.000.000 6.400

6 BMRI 13.972.162.000.000 42.109.002.000.000 326.031.000.000 -1.553.898.000.000 6.500

7 MEGA 1.041.115.000.000 1.724.159.000.000 -997.696.000.000 243.270.000.000 3.175

8 BBNI 5.485.460.000.000 -14.154.127.000.000 -7.927.936.000.000 9.317.751.000.000 3.875

9 BNGA 3.389.504.000.000 8.543.683.000.000 -18.438.000.000 2.606.938.000.000 1.910

10 BNLI 1.247.500.000 4.610.485.000.000 -2.694.316.000.000 -175.702.000.000 1.790

11 BBRI 14.908.230.000.000 46.517.667.000.000 -2.191.988.000.000 -637.399.000.000 10.500

Lampiran 4

Data Variabel Penelitian Tahun 2011

NO

KODE

LA AKO AKI AKP HS

BANK

1 INPC 124.106.585.000 284.702.649.000 -90.831.501.000 -118.636.841.000 96

2 BBKP 940.404.000.000 -3.205.341.000.000 80.333.000.000 2.344.377.000.000 580

3 BNBA 57.015.636.700 -169.889.532.129 60.006.402.711 -6.930.000.000 139

4 BABP -125.002.112.000 -495.567.387.000 -236.765.095.000 -3.621.264.000 106

5 BBCA 13.618.758.000.000 -37.228.553.000.000 3.316.909.000.000 -2.773.338.000.000 8000

6 BMRI 16.512.035.000.000 20.440.640.000.000 98.592.000.000 14.820.020.000.000 6.750

7 MEGA 1.191.316.000.000 6.620.250.000.000) 314.335.000.000) -398.793.000.000 3.500

8 BBNI 7.461.308.000.000 15.384.156.000.000 433.079.000.000 -1.594.301.000.000 3.800

9 BNGA 4.241.052.000.000 -3.067.765.000.000 -1.551.575.000.000 2.812.212.000.000 1.220

10 BNLI 1.588.818.000.000 6.085.714.000.000 -5.984.802.000.000 726.376.000.000 1.360


(2)

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LN_LA 44 20.94 30.56 27.4221 2.47247

LN_AKO 44 25.09 31.47 28.5797 1.66694

LN_AKI 44 23.64 30.88 27.3757 1.97520

LN_AKP 44 22.01 30.33 26.8062 2.23125

LN_HargaSaham 44 3.91 9.26 6.7646 1.63783 Valid N (listwise) 44

Lampiran 6

Hasil Uji Normalitas Sebelum Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 1.09000577E3

Most Extreme Differences

Absolute .246

Positive .246

Negative -.142

Kolmogorov-Smirnov Z 1.628

Asymp. Sig. (2-tailed) .010

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(3)

Lampiran 7

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 44

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .71028778

Most Extreme Differences

Absolute .067

Positive .066

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .442

Asymp. Sig. (2-tailed) .990

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran 8

Histogram dan P-P Plot Setelah Transformasi


(4)

Lampiran 9

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -16.985 2.096 -8.104 .000

LN_LA .207 .081 .312 2.551 .015 .323 3.099

LN_AKO .370 .106 .377 3.501 .001 .416 2.402

LN_AKI .130 .069 .157 1.879 .068 .692 1.445

LN_AKP .147 .085 .200 1.732 .091 .360 2.778


(5)

Lampiran 10

Hasil Uji Heterokedastisitas

Lampiran 11

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summary

b

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1

.901

a

.812

.793

.74582

1.485

a. Predictors: (Constant), LN_AKP, LN_AKI, LN_AKO, LN_ LA

b. Dependent Variable: LN_Harga Saham


(6)

Lampiran 12

Hasil Uji t

Coefficientsa Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -16.985 2.096 -8.104 .000

LN_LA .207 .081 .312 2.551 .015

LN_AKO .370 .106 .377 3.501 .001

LN_AKI .130 .069 .157 1.879 .068

LN_AKP .147 .085 .200 1.732 .091

a. Dependent Variable: LN_HargaSaham

Lampiran 13

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 93.653 4 23.413 42.091 .000a

Residual 21.694 39 .556

Total 115.347 43

a. Predictors: (Constant), LN_AKP, LN_AKI, LN_AKO, LN_LA b. Dependent Variable: LN_HargaSaham


Dokumen yang terkait

INTRODUCTION THE INFLUENCE OF INVESTMENT GROWTH ON THE RELATION BETWEEN EQUITY VALUE AND EARNINGS (Empirical study of the All listed Companies on Indonesia Stock Exchange during the Period 2008-2011).

0 7 8

CONCLUSION AND LIMITATION THE INFLUENCE OF INVESTMENT GROWTH ON THE RELATION BETWEEN EQUITY VALUE AND EARNINGS (Empirical study of the All listed Companies on Indonesia Stock Exchange during the Period 2008-2011).

0 7 20

A STUDY ON THE CORE CURRICULUM OF ACCOUNTING AS THE COMPETENCIES BUILDER OF THE ACCOUNTING GRADUATES (A Study on The Accounting Graduates Who Work at Private Companies, State Companies, Non-Profit Organizations, And Public Accountant Firms in Surabaya) |

0 0 1

the influence of cash flow changing and profit accounting

0 0 1

A STUDY ON THE CORE CURRICULUM OF ACCOUNTING AS THE COMPETENCIES BUILDER OF THE ACCOUNTING GRADUATES (A Study on The Accounting Graduates Who Work at Private Companies, State Companies, Non-Profit Organizations, And Public Accountant Firms in Surabaya) |

0 0 19

Database technology changing accounting (1)

0 0 1

THE INFLUENCE OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ON PROFIT QUALITY (EMPIRICAL STUDY ON COMPANIES OTHER THAN THE FINANCIAL INDUSTRY REGISTERED IN THE BEI)

0 1 20

The Influence of the Good Corporate Governance of the Company on the Company's Property and Real Estate In BEI

0 0 8

THE MEDIATION INFLUENCE OF VALUE RELEVANCE OF ACCOUNTING INFORMATION, INVESTMENT DECISION AND DIVIDEND POLICY ON THE RELATIONSHIP BETWEEN PROFITABILITY AND THE COMPANY’S VALUE

0 0 14

THE IMPACT OF MANAGEMENT ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM AND ENVIRONMENTAL UNCERTAINTY ON THE QUALITY OF MANAGEMENT ACCOUNTING INFORMATION

0 0 6