37
3.6.1.4 Uji Autokorelasi
Menurut Erlina 2011:105, “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya”. Uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah
autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson, karena uji ini yang umum digunakan. Kriteria untuk menentukan uji ini adalah sebagai
berikut : 1.
Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif, 2.
Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3.
Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Model regresi linear yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y= α+β1X1+β2X2+β3X3 +β4X4+μ
Keterangan :
Y = Harga saham.
α = Konstanta.
β1,β2,β3 = Koefisien regresi X1, X2, X3,X4. X1
= Nilai Total arus kas dari aktivitas operasi. X2
= Nilai Total arus kas dari aktivitas investas. X3
= Nilai Total arus kas dari aktivitas pendanaan. saham.
μ = Tingkat kesalahan pengganggu.
38
3.6.2.1 Uji t
Menurut Ghozali 2007:128, “uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variabel dependen”. Kriteria uji tersebut adalah :
H = variabel independen secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen
H
a
= variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi dengan ketentuan:
jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima dan jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan, dan Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan. Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan t
tabel
, derajat bebas df dapat ditentukan dengan rumus = n-k. Dimana n adalah
banyak observasi objek penelitian, sedangkan k adalah banyaknya variabel bebas dan terikat..
3.6.2.2 Uji F uji secara simultan
Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Menurut Ghozali 2007:127, “uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang
39
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- sama terhadap variabel dependen terikat”. Kriteria uji tersebut
adalah : H
= variabel independen secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
H
a
= variabel independen secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan ketentuan:
jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
diterima, dan jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka H
o
ditolak. Atau dapat juga menggunakan nilai signifikan :
Jika Sig 0,05, maka H
o
ditolak, artinya signifikan, dan Jika Sig 0,05, maka H
o
diterima, artinya tidak signifikan. Untuk menentukan F
tabel
, terlebih dahulu harus ditentukan N1 pembilang dan N2 penyebut. Untuk menentukan N1 df1
rumusnya adalah k-1, sedangkan untuk menentukan N2 df2 rumusnya adalah n-k, dimana n adalah jumlah observasi objek
penelitian dan k adalah jumlah variabel bebas dan terikat.
40
3.7 Jadwal Penelitian Tabel 3.4