BAB V TUGAS KHUSUS
SISTEM PERAWATAN ALAT STERILIZER DI PKS SAWIT SEBERANG PTP NUSATARA II TANJUNG MORAWA
5.1. Landasan Teori
Proses perebusan adalah menggunakan panas dari uap untuk “merebus” TBS dengan cara perpindahan panas yaitu:
a. perpindahan panas secara konveksi yaitu dari uap ke fruitlet. b. perpindahan panas secara konduksi yaitu panas masuk kedalam kernel dan
lapisan dalam dari TBS.
5.1.2. Fungsi dan tujuan sterilizer
a. Menon aktifkan enzym-enzym lipase yang dapat menyebabkan kenaikan ffa free fatic acid enzym lipase non aktif pada temperatur 145
c. b. Memudahkan proses pelepasan fruitlet brondolan dari janjang
- Fruitlet dapat terlepas dari spiklet melalui cara hidrolisa hemisellulosa
dan pektin. -
Hydrolisa dapat terjadi dengan proses kimia, fisika dan reaksi biokimia telah terjadi dilapangan kebun pada proses pematangan buah
ditandai dengan buah yang membrondol. -
Reaksi hydrolisis hemisellulosa dan pektin dapat terjadi dengan proses sterilizer yang dipercepat dengan pemanasan temperature 110
c dan tekanan untuk mentransfer panas tersebut.
115
c. Melunakkan fruitlet sehingga memudahkan pelepasan pemisahan antara daging buah dan nut pada proses digestion dan depericarper.
d. Mengkondisikan daging buah sehingga sel minyak dapat mudah terlepas untuk di ekstraksi station press dan di murnikan station clarifikasi.
- Minyak di dalam perikarp daging buah berbentuk emulsi akan lebih
mudah keluar jika berubah dari fase emulsi menjadi minyak. -
Pemanasan yang mencukupi mengakibatkan penggabungan fraksi yang memiliki polaritas sama dan berdekatan, sehingga minyak dan air
terpisah. -
Penetrasi panas sampai pada lapisan dalam akan meningkatkan effisiensi ekstraksi minyak.
e. Mengurangi kadar air pada nut sehingga memudahkan pemecahan dan menaikan cracking efficiency dan hal ini akan memudahkan pemisahan
pada kernel plant.
1
5.1.3. Peralatan Dan Mesin-Mesin
1. Tabung sterilizer: a. Dua buah pintu.
b. Insulasi dengan rock wool calcium silicate. c. Centilever jembatan.
d. Main steam inlet valve, berada dibagian atas rebusan dan biasanya berdiameter 150 mm.
e. Exhaust valve, biasanya berada diatas rebusan dekat inlet valve diameter 200 mm.
1
“ Teori Sterilizer ” Ardhakurniawan29.blogspot.com
Laporan Kerja Praktek – PKS Sawit Seberang PTP Nusantara II Persero
f. Condensate valve, biasanya dibawah tabung rebusan dan disambungkan, sebaiknya pada posisi jarum jam pukul 5 atau 7 dengan diameter 100 mm.
g. Safety valve dan manometer pressure gause 2. Pineumatic actuators.
3. Pipa udara dari kompressor dan kompressor udara. 4. Chart recorders.
5. Programmers. 6. Safety switchies pada pintu sterilizer
7. Blow off silencer, condensate pit pompa 8. Sterilizer bay, capstan, bollard, transfer carriage, lori storage
5.1.4. Kebutuhan Utama Operasi Sterilizer