memiliki tekanan darah 180110, tidak ada perawatan invasif yang bisadilakukan sampai tekanan darahnya normal. Walaupun ada perawatan emergensi, konsultasikan
kepada dokter terlebih dahulu untuk mengontrol tekanan darah pasien tersebut.
14
Perlu untuk memberikan antibiotik profilaksis sebelum melakukan perawatan untuk mencegah terjadinya bakterimia.
15
2.3 Gangguan Endokrin
Salah satu penyakit gangguan endokrin adalah diabetes melitus. Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
15
2.3.1 Etiologi
Insulin Dependent Diabetes Mellitus IDDM atau Diabetes Melitus Tergantung Insulin disebabkan oleh destruksi sel β Langerhans akibat proses autoimun.
Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus NIDDM atau Diabetes Melitus Tidak Tergantung Insulin disebabkan kegagalan relatif sel β dan resistensi
insulin.
15
Resistensi insulin adalah turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa
oleh hati. Sel β pankreas tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin. Ketidakmampuan ini terlihat dari
berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada rangsangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain. Berarti sel β pankreas
mengalami desensitisasi terhadap glukosa.
15
2.3.2 Manifestasi Klinis
Universitas Sumatera Utara
Diagnosis diabetes melitus awalnya dipikirkan dengan adanya gejala khas berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun. Gejala lain yang
mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
15
2.3.3 Diagnosa
Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosa diabetes melitus dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar glukosa darah puasa, kemudian
dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO standar.
15
Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu 200 mgdl atau glukosa darah puasa 126 mgdl sudah cukup untuk
menegakkan diagnosa diabetes melitus. Bila hasil pemeriksaan glukosa darah meragukan, pemeriksaan TTGO diperlukan untuk memastikan diagnosa diabetes
melitus. Kadar plasma 2 jam setelah TTGO 200 mgdl sudah termasuk kategori diabetes.
15
2.3.4 Klasifikasi
Klasifikasi diabetes melitus menurut American Diabetes Association 1997 adalah:
16
1. Diabetes tipe 1 destruksi sel β, umumnya menjurus ke defisiensi insulin
absolut 2.
Diabetes tipe 2 bervariasi mulai terutama dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai terutama defek sekresi insulin disertai
resistensi insulin 3.
Diabetes tipe lain • Defek genetik fungsi sel β
• Defek genetik kerja insulin • Penyakit eksokrin pankreas
• Endokrinopati
Universitas Sumatera Utara
• Diabetes karena obat zat kimia
2.3.5 Pertimbangan Dental Pasien Gangguan Endokrin