Beberapa penyakit dari gangguan pembuluh darah meliputi anemia, trombositopenik purpura, dan leukemia.
20
2.5.1. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar Hb danatau hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Dikatakan anemia bila Hb 1,4 grdl dan Ht 41 pada pria
atau Hb 12 grdl dan Ht 37 pada wanita. Gejala umum anemia antara lain cepat lelah, takikardi, palpitasi, dan takipnea pada latihan fisik.
15
Anemia dapat dibagi atas anemia mikrositik hipokrom, anemia makrositik, anemia karena perdarahan, anemia hemolitik, dan anemia aplastik.
15
2.5.2. Idiopatik Trombositopenik Purpura ITP
Idiopatik Trombositopenik Purpura merupakan kelainan autoimun di mana auntoantibodi IgG dibentuk untuk mengikat trombosit. Tidak jelas apakah antigen
pada permukaan trombosit dibentuk. Meskipun antibodi antitrombosit dapat mengikat komplemen, trombosit tidak rusak oleh lisis langsung. Insidensi tersering pada usia
20-50 tahun dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan laki-laki 2:1.
15
ITP yang terjadi pada masa anak-anak biasanya disebabkan oleh infeksi virus dan biasanya sembuh sendiri. Sebaliknya, pada orang dewasa biasanya menjadi kronis
dan jarang terjadi karena suatu infeksi virus.
15
Pasien secara umum tampak baik dan tidak demam. Keluhan yang dapat ditemukan adalah perdarahan pada mukosa dan kulit. Perdarahan yang paling umum
adalah epitaksis, perdaraham mukosa mulut, menoragia, purpura, dan petekie. Pada pemeriksaan fisik terlihat pasien dalam keadaan baik dan tidak terdapat penemuan
abnormal lain, selain yang berhubungan dengan perdarahan.
15
2.5.3. Leukemia
Leukemia adalah penyakit keganasan pada jaringan hematopoetik yang ditandai dengan penggantian elemen sumsum tulang normal oleh sel darah abnormal atau sel
leukemik. Hal ini disebabkan oleh profilerasi tidak terkontrol dari klon sel darah
Universitas Sumatera Utara
immatur yang berasal dari sel induk hematopoetik. Sel leukemik tersebut juga ditemukan dalam darah perifer dan sering menginvasi jaringan retikuloendotelial
seperti limpa, hati dan kelenjar limfe.
21
Leukemia diklasifikasikan berdasarkan tipe sel, baik menurut maturitas sel maupun turunan sel. Berdasarkan maturitas sel, leukemia dibedakan atas akut dan
kronik. Jika sel ganas tersebut sebagian besar immatur maka leukemia diklasifikasikan akut, sedangkan jika yang dominan adalah sel matur maka
diklasifikasikan sebagai leukemia kronik. Berdasarkan turunan sel, leukemia diklasifikasikan atas leukemia mieloid dan laukemia limfoid. Kelompok leukemia
mieloid meliputi granulositik, monositik, megakriositik, dan eritositik. Leukemia sering terjadi pada anak-anak dengan insidensi yang paling tinggi pada usia 4 tahun.
21
Salah satu manifestasi klinis dari leukemia adalah perdarahan. Lokasi perdarahan yang paling sering adalah pada kulit, mata, membran mukosa hidung, gingiva, dan
saluran cerna.
21
2.5.4 Pertimbangan Dental Pasien Gangguan Pembuluh Darah