Sedangkan gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang bersifat persisten dan irreversibel. Etiologinya adalah glomerulonefritis, nefropati analgesik,
nefropati refluks, ginjal polikistik, nefropati diabetik, dan bisa juga disebabkan oleh hipertensi, obstruksi, asam urat, dan ada beberapa hal etiologi yang tidak bias
didefinisikan.
15
2.6.1 Pertimbangan Dental Pasien Penyakit Ginjal
Pasien yang menderita penyakit ginjal kronis memerlukan perawatan gigi khusus, bukan hanya karena adanya hubungan antara sistemik dan rongga mulut
tetapi karena efek samping dan karakteristik dari perawatan yang diterima harus diperhatikan agar tidak menambah beban dan rasa sakit pada penderita. Perawatan
yang diindikasikan untuk pasien yang menderita penyakit ginjal adalah perawatan non bedah.
25
Infeksi rongga mulut harus dieliminasi dan antibiotik profilaksis harus dipertimbangkan apabila risiko bakterial endokarditis pada penderita yang menjalani
hemodialisis dan septimia meningkat. Contohnya, saat pencabutan gigi dan tindakan bedah. Demi mengurangi risiko perdarahan, perawatan dapat dijadwalkan pada hari
setelah hemodialisis supaya heparin dalam darah berada pada tingkat paling minimal. Sebelum perawatan dimulai, tekanan darah penderita harus diperhatikan dan
disarankan untuk mengurangi perasaan cemas pada penderita dengan sedasi.
25
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Teori
Pasien
Normal Kompromis
Medis
Kardiovaskular
Gangguan Endokrin Gangguan Pernafasan
Gangguan Perdarahan Gangguan Ginjal
Klasifikasi Tanda dan
Gejala Obat yang
Dikonsumsi Etiologi
Manifestasi Klinis
Diagnosa Klasifikasi
Asma PPOK
Anemia Idiopatik
Trombos itopenik
Purpura
Leukemia
Pertimbangan Perawatan Dental Hipertensi
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Konsep
Kompromis Medis
Hipertensi Gangguan
Endokrin Gangguan
Pernafasan Gangguan
Perdarahan Gangguan
Ginjal
Epidemiologi -
Jenis Kelamin -
Umur
Prevalensi Pasien Kompromis Medis
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara survei deskriptif yaitu untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang prevalensi pasien kompromis medis yang datang ke Poli
Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010 – 2013.
3.2 Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medik RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan September 2013 – Desember 2013.
3.3 Populasi dan sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang ke Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2010 – 2013.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien yang memiliki kondisi kompromis medis yang dating ke Poli Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Medan
dari tahun 2010 – 2013 dengan menggunakan teknik proporsi sampling. Rumus besar sampel untuk data proporsi yaitu :
n = Z α
2
. P. Q d
2
Keterangan : n
: besar sampel Zα
: nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan 95 1,96
P : Proporsi pada populasi penelitian sebelumnya hasil penelitian
Kittipong dkk tahun 2009 menunjukkan prevalensi pasien kompromis medis sebesar 12,2
Universitas Sumatera Utara