Pembahasan Codec G.723 dengan Waktu Tunda dan Variasi Waktu Tunda Berubah

88

4.1.4 Pembahasan Codec G.723 dengan Waktu Tunda dan Variasi Waktu Tunda Berubah

Hasil dari pengujian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel 4.7 dan 4.8 adalah data hasil pengujian berupa nilai PESQ dan MOS pada codec G.729 dengan nilai jitter dan delay berubah-ubah menggunakan metoda diffserv dan tanpa menggunakan metoda diffserv. Percobaan dilakukan dengan 2 kali panggilan. Nilai PESQ di peroleh dengan menggunakan software SPDemo dan nilai MOS diperoleh dari survei yang dilakukan terhadap 6 orang user. Nilai MOS dari 6 orang user ini diambil rata-ratanya. Nilai jitter dan delay telah ditentukan pada script saat melakukan pembatasan koneksi di edge router. 1. Tanpa Diffserv Tabel 4.7 Tabel Nilai PESQ dan MOS Jitter dan Delay tanpa Diffserv Jitter Delay 1 Panggilan 2 panggilan PESQ MOS PESQ MOS 70 3,56 4,0 3,485 3,833 10 80 3,303 3,667 3,193 3,0 20 90 3,289 3,0 2,781 2,833 30 100 2,793 2,833 2,254 2,333 40 110 1,94 2,167 1,914 2,0 50 120 1,572 1,833 1,637 1,667 60 130 1,382 1,667 1,528 1,5 80 140 1,29 1,333 1,277 1,333 Universitas Sumatera Utara 89 Gambar 4.13 Nilai PESQ dan MOS terhadap Variasi Waktu Tunda dan Waktu Tunda tanpa Diffserv 1 Panggilan Gambar 4.14 Nilai PESQ dan MOS terhadap Variasi Waktu Tunda dan Waktu Tunda tanpa Diffserv 2 Panggilan Universitas Sumatera Utara 90 2. Dengan Diffserv Tabel 4.8 Tabel Nilai PESQ dan MOS Jitter dan Delay dengan Diffserv Jitter Delay 1 Panggilan 2 panggilan PESQ MOS PESQ MOS 70 3,676 4,0 3,583 3,833 10 80 3,491 3,667 3,421 3,667 20 90 3,331 3,5 2,978 3,0 30 100 2,778 2,833 2,542 2,667 40 110 2,245 2,333 2.221 2,333 50 120 1,672 1,833 1,645 1,667 60 130 1,401 1,667 1,459 1,5 80 140 1,312 1,333 1,29 1,333 Gambar 4.15 Nilai PESQ dan MOS terhadap Variasi Waktu Tunda dan Waktu Tunda dengan Diffserv 1 Panggilan Universitas Sumatera Utara 91 Gambar 4.16 Nilai PESQ dan MOS terhadap Variasi Waktu Tunda dan Waktu Tunda dengan Diffserv 2 Panggilan Analisis Pengukuran dilakukan dengan menetapkan satu parameter kualitas layanan, yaitu tingkat paket hilang = 1. Parameter dengan nilai tersebut merupakan parameter yang digunakan jika suatu kualitas suara dapat diterima. Kualitas suara yang baik dicerminkan dengan tingkat paket hilang antara 0,5 sampai dengan 1. Untuk membedakan kualitas suara, digunakan dua parameter lagi, yaitu waktu tunda dan variasi waktu tunda. Nilai waktu tunda dan variasi waktu tunda diubah-ubah untuk menentukan kualitas suara. Dengan kapasitas link 64 Kbps, jumlah panggilan sebanyak 1 dan 2 buah. Jika tidak menggunakan metoda diffserv, panggilan dengan waktu tunda = 70 ms dan variasi waktu tunda = 0 ms tidak selalu memiliki kualitas suara yang maksimal dilihat dari Tabel 4.7 nilai PESQ adalah 3,56 dan 3,485. Hal ini karena trafik suara masih bersifat best effort di dalam jaringan. Jika menggunakan metoda diffserv, panggilan dengan waktu tunda = 70 ms dan variasi waktu tunda = 0 ms selalu Universitas Sumatera Utara 92 memiliki kualitas tinggi dilihat dari Tabel 4.8 nilai PESQ adalah 3,676 dan 3,583. Hal ini karena trafik suara sudah memiliki perlakuan tiap hop berupa Expedited Forwarding EF sehingga diberi prioritas dari trafik-trafik lain. Pada Grafik 4.13, 4.14, 4.15 dan 4.16 terlihat bahwa semakin besar nilai jitter dan nilai delay, maka nilai PESQ menjadi turun. Hal ini sesuai dengan ketentuan ITU-T. Nilai jitter yang memberikan nilai PESQ yang dapat diterima adalah antar 0 sampai dengan 20 ms. Sedangkan nilai delay yang memberikan nilai PESQ yang dapat diterima adalah antar 0 sampai 100 ms. Jangkauan kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna menggunakan codec G.723 lebih luas daripada codec G.729.

4.2 Perbandingan Kualitas Suara antara Codec G.729 dan G.723