82 sampai dengan 20 ms. Sedangkan nilai delay yang memberikan nilai PESQ yang
dapat diterima adalah antar 0 sampai 100 ms.
4.1.3 Pembahasan Codec G.723 dengan Paket Hilang Berubah
Hasil dari pengujian disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel 4.5 dan 4.6 adalah data hasil pengujian berupa nilai PESQ dan MOS pada codec G.723
dengan nilai packet loss berubah-ubah menggunakan metoda diffserv dan tanpa menggunakan metoda diffserv. Percobaan dilakukan dengan 2 kali panggilan. Nilai
PESQ di peroleh dengan menggunakan software SPDemo dan nilai MOS diperoleh dari survei yang dilakukan terhadap 6 orang user. Nilai MOS dari 6 orang user ini
diambil rata-ratanya. Nilai packet loss telah ditentukan pada script saat melakukan pembatasan koneksi di edge router.
1. Tanpa Diffserv
Tabel 4.5 Tabel Nilai PESQ Paket Hilang tanpa Diffserv
Packet Loss
1 Panggilan 2 panggilan
PESQ MOS
PESQ MOS
3,475 3,833
3,336 3,667
1 2,97
3,167 2,795
3,0 2
2,22 2,667
2,105 2,167
3 2,168
1,833 1,98
1,833 4
2,022 1,667
1,746 1,667
5 1,87
1,5 1,605
1,5 10
1,537 1,333
1,305 1,333
15 1,452
1,167 0,485
1,167 20
1,331 1,00
0,423 1,00
Universitas Sumatera Utara
83 Gambar 4.9 Nilai PESQ dan MOS terhadap Paket Hilang tanpa Diffserv
1 Panggilan
Gambar 4.10 Nilai PESQ dan MOS terhadap Paket Hilang tanpa Diffserv 2 Panggilan
Universitas Sumatera Utara
84 2.
Dengan Diffserv Tabel 4.6 Tabel Nilai PESQ dan MOS Paket Hilang dengan Diffserv
Packet Loss
1 Panggilan 2 panggilan
PESQ MOS
PESQ MOS
3,501 4,0
3,426 3,833
1 3,336
3,667 2,80
3,167 2
3,273 3,5
2,795 3,0
3 3,011
3,167 2,405
2,667 4
2,99 3,0
2,164 2,33
5 2,168
2,333 1,88
2,0 10
1,687 2,167
1,578 1,667
15 1,32
1,333 1,305
1,333 20
1,251 1,167
1,107 1,167
Gambar 4.11 Nilai PESQ dan MOS terhadap Paket Hilang dengan Diffserv
1Panggilan
Universitas Sumatera Utara
85 Gambar 4.12 Nilai PESQ dan MOS terhadap Paket Hilang dengan Diffserv
2 Panggilan
Analisis
Pengukuran dilakukan dengan menetapkan parameter-parameter kualitas layanan, seperti waktu tunda = 100 ms dan variasi waktu tunda =20 ms. Parameter
dengan nilai tersebut merupakan parameter yang digunakan jika suatu kualitas suara dapat diterima. Kualitas suara yang baik dicerminkan dengan waktu tunda ± 100 ms
dan variasi waktu tunda ± 20 ms. Untuk membedakan kualitas suara, digunakan satu parameter lagi, yaitu tingkat paket hilang. Nilai paket hilang diubah-ubah untuk
menentukan kualitas suara. Untuk kapasitas link 64 Kbps, jumlah panggilan sebanyak 1 dan 2 kali.
Akan tetapi, sesuai perhitungan untuk codec G.723, jumlah panggilan yang dapat di terima yaitu sebesar 2,34 panggilan. Nilai tersebut didapat dari rumus berikut:
Universitas Sumatera Utara
86
Kapasitas link Utilitas link Data rate Codec G.723
Jumlah Panggilan = 64 Kbps x 80
21,9 Kbps =
= 2,34 panggilan
Karena masalah penggunaan resource ketika proses kompresi untuk codec ini, maka jumlah panggilan yang diukur hanya 1 dan 2 panggilan saja. Hal ini karena
ketika jumlah panggilan 3 melebihi batas kemampuan menerima panggilan, maka nilai kualitas layanan akan turun drastis.
Jika tidak menggunakan metoda diffserv, panggilan dengan tingkat paket hilang 0-1 tidak selalu memiliki kualitas suara yang maksimal. Nilai PESQ adalah
sekitar 3,475 dan 3,336 Tabel 4.5. Nilai PESQ langsung turun drastis ketika tingkat paket hilang lebih dari 1. Hal ini karena trafik suara masih bersifat best effort di
dalam jaringan. Jika menggunakan metoda diffserv, panggilan dengan tingkat paket hilang 0 selalu memiliki kualitas tinggi. Nilai PESQ 3,501 dan 3,426 Tabel 5.6.
Hal ini karena trafik suara sudah memiliki perlakuan tiap hop berupa Expedited Forwarding EF sehingga diberi prioritas dari trafik-trafik lain.
Ada perbedaan penurunan kualitas suara ketika tingkat paket hilang sudah lebih dari 1. Jika tidak menggunakan metoda diffserv, penurunan kualitas suara
cenderung landai. Hal lain terlihat sebaliknya, ketika menggunakan metoda diffserv. Penurunan kualitas suara terjadi cukup tajam. Kejadian ini sesuai dengan aturan dari
ITU-T bahwa kualitas suara tidak dapat diterima jika tingkat paket hilang lebih dari 1. Kualitas suara yang masih dapat diterima ketikanpaaket hilang lebih dari 1
berkisar antara 1-3.
Universitas Sumatera Utara
87 Pada beberapa kasus, terlihat bahwa nilai PESQ tanpa menggunakan
metoda diffserv lebih tinggi daripada nilai PESQ menggunakan diffserv saat tingkat paket hilang lebih dari 10. Hal ini karena adanya penggunaan Network Address
Translation NAT di jaringan uji coba. Ketika NAT diaktifkan di router, alamat IP dan nomor port harus ditranslasi tidak hanya di layer 3 dan 4, tetapi juga di payload
paket layer 7 selama berlangsungnya aliran RTP. Karena NAT membutuhkan pemroresan CPU secara intensif, maka itu dapat menambah tingkat paket hilang.
Dengan bertambahnya tingkat paket hilang, maka kualitas suara menjadi semakin kecil.
Hubungan antara tingkat paket hilang terhadap kualitas layanan telepon internet adalah semakin tinggi tingkat paket hilang maka kualitas layanan suara akan
semakin menurun. Penurunan kulaitas layanan cenderung turun ketika tingkat paket hilang sudah lebih dari 1. Pada grafik, terlihat beberapa titik yang tidak monoton
turun. Hal ini karena kondisi jaringan secara keseluruhan. Paket hilang di dalam jaringan dapat disebabkan oleh kongesti pada jaringan. Bila jaringan sedang “penuh”
maka kemungkinan suatu paket untuk di-drop lebih besar, dengan begitu kualitas suara pun akan turun.
Saat jumlah panggilan dinaikkan menjadi 2, maka terjadi penurunan nilai PESQ Tabel 4.5 dan 4.6. Penurunan tersebut berkisar antara 0,1 hingga 0,5 poin
PESQ. Hal ini karena pengaruh prose kompresi suara ketika menggunakan codec G.723.
Universitas Sumatera Utara
88
4.1.4 Pembahasan Codec G.723 dengan Waktu Tunda dan Variasi Waktu Tunda Berubah