Defenisi Operasional Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian Pengolahan dan Analisis data

4.4.1 Variabel Bebas

Yang termasuk ke dalam variabel bebas pada penelitian ini adalah - pH minuman Teh botol, Kopi dan Bir.

4.4.2 Variabel Tergantung

Yang termasuk ke dalam variabel tergantung pada penelitian ini adalah kekerasan permukaan gigi.

4.4.3 Variabel Terkendali

Variabel terkendali untuk penelitian ini sebagai berikiut : - Jenis minuman yang digunakan - Jenis gigi yang digunakan - Lamanya perendaman yaitu 30, 60,120 menit - Volume larutan yang diuji - Ketrampilan operator yang dilakukan oleh petugas laboratorium material PendidikanTeknologi Kimia Industri PTKI - Alat ukur pH : pH Meter Hanna HI 98107 - Alat pengukuran kekerasan : Micro Vickers Hardness Tester - Teknik pengukuran kekerasan

4.4.4 Variabel Tidak Terkendali

Variabel tidak terkendali untuk penelitian ini adalah: suhu ruangan.

4.5 Defenisi Operasional Penelitian

a pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Universitas Sumatera Utara b pH minuman adalah pH yang diambil di dalam temperatur ruangan dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. c Minuman kopi adalah kopi Indocafe Original Blend PT Sari Indofood Corporation dengan penyajian satu sendok bubuk kopi indoface original blend didilarutkan dalam 150 ml air dengan pH 4,1. d Minuman bir adalah minuman kaleng yang bermerek Anker yang mengandung alkohol +- 4,77 diproduksi oleh PT Delta Djakarta dengan pH 2,9. e Minuman teh botol adalah minuman ringan yang terbuat dari ekstrak teh yang diproduksi oleh PT Sosro dengan pH 6,7. f Kekerasan permukaan gigi adalah ketahanan permukaan gigi terhadap suatu tekanan dengan menggunakan alat Micro Vickers Hardness Tester. 4.6 Bahan dan Alat Penelitian 4.6.1 Bahan Peneliatian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a Gigi premolar atas b Larutan kopi c Bir d Teh botol e Na0Cl 0,5 f Gyps Universitas Sumatera Utara

4.6.2 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : a pH Meter Hanna 98107 b Beaker glass 100 ml Pyrex, Indonesia c Beaker glass 250 ml GG-17 d Micro Vickers Hardness Tester e Kalkulator f Tempat perendaman g Mikromotor h Bur fraser i Masker j Sarung tangan k Stopwatch l Kain lap m Alat tulis dan kertas Gambar 4. Kelompok sampel gigi premolar atas Universitas Sumatera Utara Gambar 5. Alat dan bahan penelitian

4.7 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Oral FKG Universitas Sumatera Utara untuk pengukuran pH dan penyiapan sampel dan di Laboratorium Material test Pendidikan Teknologi Kimia Industri PTKI Jl. Menteng VII Medan untuk melakukan pengukuran kekerasan permukaan gigi dengan menggunakan Micro Vickers Hardness Tester. Waktu Penelitian Waktu Penelitian diperkirakan dalam jangka waktu enam bulan yaitu Agustus 2009 hingga Februari 2010. Universitas Sumatera Utara 4.8 Prosedur Penelitian 4.8.1 Pengukuran pH Minuman 1. Pengukuran pH bir Anker dengan menuangkan minuman bir tersebut ke dalam baker glass 100 ml lalu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. 2. Pengukuran pH larutan kopi indocafe original bland, satu sendok teh bubuk kopi indocafe dilarutkan dalam 150 ml air lalu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. 3. Pengukuran pH minuman teh botol dengan menuangkannya ke dalam baker glass 100 ml lalu dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. Gambar 6. Cara Pengukuran pH Minuman Universitas Sumatera Utara

4.8.2 Persiapan Sampel Sebelum Dilakukan Perendaman

1. Sampel gigi berjumlah 30 yang telah dipotong bagian akarnya, kemudian dibagi dalam 3 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 10 gigi premolar atas. 2. Sampel ditanam dalam balok gips dalam ukuran 3 าณ 3 cm dengan permukaan bagian bukal menghadap ke atas. Setiap sampel diberi tanda nomor urut untuk setiap kelompok. 3. Melakukan pengukuran kekerasan permukaan gigi dan dicatat sebagai kekerasan awal sebelum dilakukan perendaman dengan menggunakan Micro Vikers Hardness Tester. Ini dilakukan pada semua kelompok. Gambar 7. Pemotongan akar gigi dengan menggunakan micromotor Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Hasil pemotongan akar pada sampel gigi Gambar 9. Sampel gigi yang telah ditanam dengan gips dan diberi nomor urut

4.8.3 Perendaman Sampel

Kelompok perendaman pada penelitian ini dibagi dalam 3 kelompok yaitu: 1. Kelompok I : Sampel direndam dalam larutan teh botol selama 30, 60 dan 120 menit kemudian diukur kekerasannya. 2. Kelompok II : Sampel direndam dalam larutan kopi selama 30, 60 dan 120 menit kemudian diukur kekerasannya. 3. Kelompok III : Sampel direndam dalam larutan bir selama 30, 60 dan 120 menit kemudian diukur kekerasannya. Universitas Sumatera Utara

4.8.4 Pengukuran Kekerasan Permukaan Enamel Gigi

1. Pengukuran kekerasan pada masing-masing kelompok dilakukan sebelum perendaman sebagai data awal kekerasan permukaaan gigi. 2. Sampel kelompok I direndam selama 30 menit, setelah itu lakukan pengukuran kekerasan sebagai data kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 30 menit 3. Sampel kelompok I direndam lagi selama 30 menit, pengukuran kekerasan permukaan sampel merupakan data kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 60 menit. 4. Sampel kelompok I direndam lagi selama 60 menit, pengukuran kekerasan permukaan sampel merupakan data kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 120 menit. 5. Kelompok II dan III dilakukan seperti kelompok I. 6. Setiap sampel dilakukan pengukuran 3 kali kemudian diambil rata-ratanya yang merupakan kekerasan sampel. Prosedur kerja Micro Vickers Hardness Tester yaitu tentukan beban yang digunakan lalu letakan sampel gigi pada meja Micro Vickers tersebut. Setelah itu survey daerah yang akan ditekan pada lensa objektif dan tekan tombol yang terdapat pada bagian kanan alat, lampu yang berpijar adalah sebagai tanda bahwa gaya atau beban sudah bekerja lalu tunggu sampai 15 detik setelah lampu tidak bercahaya lagi. Setelah 15 menit angkat engkol pembuka beban dan geser lensa objektif ke arah indentasi bekas penekanan, kemudian tentukan panjang diagonal dari indentasi yaitu diagonal vertikal dan diagonal horizontal dan hitung diagonal rata-rata dari Universitas Sumatera Utara kedua diagonal diatas lalu masukkan ke dalam rumus. a b c d Gambar 10. Prosedur Pengukuran kekerasan permukaan enamel dengan Micro Vickers Hardness Tester a. Penentuan beban yang dipakai untuk pengukuran kekerasan permukaan gigi b. Letakan sampel gigi pada meja Micro Vickers tersebut c. Survey daerah yang akan ditembuk pada lensa objektif d. Tekan tombol yang terdapat pada bagian kanan alat Universitas Sumatera Utara

4.9 Pengolahan dan Analisis data

Data dikumpulkan dan ditabulasikan dengan mengunakan Statistical Package for the Social Science SPSS untuk memasukkan data, kemudian dilakukan uji statistik analitik varian satu arah ANOVA digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan kekerasan sebelum dan setelah perendaman pada ketiga jenis minuman tersebut dan uji LSD untuk mengetahui perbedaan antar kelompok dan lama perendaman terhadap kekerasan enamel gigi Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Pengukuran pH minuman teh botol, kopi dan bir dilakukan dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. Setelah pengukuran pH minuman diambil, maka dilakukan perendaman gigi selama 30, 60 dan 120 menit pada masing-masing minuman tersebut, kemudian diukur kekerasan permukaan gigi dengan menggunakan Micro Vickers Hardness Tester untuk mengetahui apakah ada perbedaan kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman 30, 60 dan 120 menit pada masing- masing minuman tersebut.

4.1 Pengukuran pH Minuman Teh botol, kopi dan bir

Hasil perhitungan Uji Statistik ANOVA Satu Arah yang dilanjutkan dengan Least Significant Difference LSD menunjukkan teh botol memiliki rata-rata pH 6,7 dengan standard deviasi 0,0577 yang merupakan nilai pH minuman yang tertinggi, kopi memiliki rata-rata pH 4,1 dengan standard deviasi 0,1000 dan bir memiliki rata- rata pH 2,9 yang merupakan pH minuman terendah dengan standard deviasi 0,1000. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut juga diketahui adanya perbedaan yang bermakna p0,05 antara ketiga jenis minuman. Teh botol dengan bir menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 3,7667 dengan p=0,000 dan teh botol dengan kopi menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 2,5667 dengan p=0,000 sedangkan kopi dengan bir menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 1,2000 dengan p=0,000. Universitas Sumatera Utara