2.3 pH Meter Hanna HI 98107
pH meter Hanna 98107 adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur pH suatu larutan. Spesifikasi alat yaitu range pH yang diukur dari 0,0 – 14,0 resolusi 0,1
ketelitian ± pH 0,1. Sebelum mengoperasikanya, terlebih dahulu kita melakukan kaliberasi dengan cara pH meter direndam ke dalam larutan buffer contoh aquadest
lalu stabilkan dengan menggunakan screwdrive agar pHnya 7. Harus diingat bahwa larutan buffer yang digunakan haruslah senantiasa dalam keadaan baru dan bersih.
Kenaikan bacaan pH pada pH meter disebabkan karena tidak atau kurang melakukan kaliberasi sebelum mengambil bacaan, elektroda yang kering atau battery yang
lemah.
21
Untuk menggunakannya, pertama sekali penutupnya dibuka. Lalu digeser ke tombol on dan direndam ke dalam larutan yang akan diuji pHnya tanpa meningkatkan
level maximum yang ada pada pH meter. Lalu tunggu sampai pHnya stabil dan lakukan pembacaan pH. Setelah selesai menggunakannya geser ke tombol off lalu
cuci dengan air dan disimpan dengan baik.
28
Gambar 1. pH Meter Hanna 98107
Universitas Sumatera Utara
2.4 Micro Vickers Hardness Tester
Kekerasan merupakan ukuran ketahanan material terhadap deformasi tekan. Deformasi ini dapat berupa kombinasi perilaku elastis dan plastis. Deformasi elastis
terjadi pada permukaan yang keras, sedangkan deformasi plastis terjadi pada permukaan yang lunak. Efek deformasi tergantung pada kekerasan permukaan
material.
29
Ada beberapa cara pengukuran kekerasan yang cukup dikenal dibidang material, diantaranya adalah uji kekerasan gores, uji kekerasan pantul dinamis dan
uji kekerasan indentasi. Uji kekerasan gores tergantung pada kemampuan gores material yang satu terhadap yang lain. Uji kekerasan pantul mencangkup deformasi
dinamis dari permukaan material yang dinyatakan dalam jumlah energi impak yang diserap permukaan logam pada saat penekan jatuh. Uji kekerasan indentasi berupa
penjejakan oleh sebuah indentor yang keras ditekankan ke permukaan logambahan yang diuji.
29
Pengukuran kekerasan indentasi suatu bahan dapat dilakukan dengan beberapa alat yaitu Brinell Hardness test BHN, Rocwell Hardness test RHN,
Vickers Hardness test VHN dan Knoop Hardness test KHN. Perbedaan keempat
alat tersebut salah satunya terletak pada indentornya. Brinell Hardness test BHN menggunakan indentor berbentuk baja yang bulat steel-ball, Rocwell Hardness test
RHN mengunakan indentor dengan ujung diamond yang conus, Knoop Hardness Test KHN menggunakan indentor berbentuk diamond, dan Vickers Hardness test
VHN menggunakan indentor berbentuk diamond dengan dasar persegi dan sudut- sudut diantara permukaan piramid 136
dengan permukaan yang diuji. Perbedaan ini
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat pada Gambar 3. Pengukuran kekerasan dengan menggunakan Knoop dan Vickers diklasifikasikan kedalam microhardness test sedangkan penggunaan
Brinell dan Rockwell diklasifikasikan ke dalam macrohardness test .
30,31
Gambar 2. Brinell, Rockwell, Vickers Pengukuran kekerasan dengan Vickers menurut ADA America Dental
Association digunakan untuk logam emas tuang dental casting gold dan juga untuk bahan-bahan yang mempunyai sifat brittle mudah pecah sehingga dapat digunakan
untuk mengukur kekerasan permukaan gigi. Micro Vickers Hardness Tester adalah pengukuran kekerasan suatu material dengan nilai kekerasan yang kecil dengan
indentasi yang lebih kecil. Beban yang digunakan adalah antara 1 – 1.000 mg.
30
Pengukuran kekerasan dengan Micro Vickers dilakukan dengan meletakkan bahan yang mau diuji kekerasannya pada meja Micro Vickers tersebut, lalu indentor
Vickers tersebut dikenai pada bahan yang diuji. Setelah indentornya menyentuh bahan yang diuji maka terlihatlah bekas tumbukan berbentuk belah ketupat seperti bentuk
indentornya. Kemudian panjang diagonalnya diukur pada mikroskop dengan mikrometer yang ada pada lensa okuler.
30,31
Universitas Sumatera Utara
Hasil panjang diagonal kemudian diambil rata-ratanya dan dimasukkan kedalam rumus :
HVN = d
2
1,854,4 × 100 gram
Gambar 3. Micro Vickers Hardness Tester
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Enamel merupakan jaringan terkeras yang ada pada tubuh manusia. Namun, ia permeable pada ion-ion dalam cairan serta produk bakteri. pH larutan yang rendah
akan meningkatkan konsentrasi ion hidrogen yang akan merusak integritas mineral- mineral gigi khususnya hidoksiapatit sehingga akan berpengaruh terhadap
kekerasannya. Gigi yang sehat gigi yang tidak karies, tidak terdapat tambalan dan fraktur
apabila dipaparkan pada minuman yang bersifat asam terlihat mengalami pelepasan mineral-mineral dari permukaan gigi. Minuman tersebut terdiri dari teh botol, kopi
dan bir merupakan minuman yang memiliki pH rendah yang memberikan efek merusak pada gigi. Hal ini dimungkinkan karena adanya celah crack dan ruang
mikroskopis di antara enamel rods dan kristal enamel yang memudahkan penetrasi. Dawes menyatakan bahwa apabila adanya kontak asam yang lama pada kristal
hidroksiapatit dengan rumus molekul Ca
10
PO
4 6
OH
2
akan terurai sesuai dengan pertambahan ion hydrogen H
+
, 0H
-
akan diubah oleh H
+
menjadi H
2
0 dan PO
4 3-
akan dirubah menjadi HPO
4 2-
, yang apabila kontak dengan asam lebih lama maka akan berubah menjadi H
2
PO
4 -
. Demineralisasi yang terus-menerus akan membentuk pori-pori kecil pada enamel yang disebut porositas, porositas akan menyebabkan
kekerasan enamel menurun.
Universitas Sumatera Utara