kunyah vitamin C dan aspirin, Obat-obatan yang menyebabkan xerostomia contohnya penggunaan obat methamphetamine, ekstasi, biasanya penderita yang menggunakan
obat-obatan ini mengkompensasi keadaan tersebut dengan minuman berkarbonat sehingga dapat menyebabkan erosi gigi yang parah. Obat-obatan inhaler yang
digunakan oleh penderita asma dapat berefek langsung pada gigi atau tidak langsung karena menyebabkan xerostomia.
1,15,19
Erosi gigi dapat juga disebabkan oleh pekerjaan yang berhubungan dengan asam seperti ditemukaan pada pekerja baterai,
ahli laboratorium, pengecap minuman anggur profesional, pekerja pabrik dinamit dan atlet renang.
15
Selain asam ekstrinsik di atas, terdapat penyebab erosi yang lebih utama saat ini yang akan dibahas lebih dalam lagi karena berhubungan dengan penelitian ini
yaitu Minuman yang bersifat asam.
2.2.2 Minuman Yang Bersifat Asam
Minuman yang bersifat asam dianggap sebagai faktor utama terjadinya erosi gigi. Hasil penelitian membuktikan bahwa kadar dan jumlah pelepasan kalsium dari
permukaan enamel dipengaruhi oleh pH minuman. Semakin rendah pH suatu minuman semakin tinggi kadar dan jumlah pelepasan kalsium. Hasil penelitian
Fathilah dan Zubaidar yang menunjukkan bahwa coca cola yang memiliki pH paling rendah 2,6 adalah minuman yang paling banyak melepaskan kalsium dari
permukaan enamel gigi dibanding minuman yang bersifat asam lainnya.
17
Pada tabel 2 dapat dilihat daftar minuman yang bersifat asam yang umum dikonsumsi oleh masyarakat. Terdapat beberapa buah dan jus buah, minuman
Universitas Sumatera Utara
berkarbonat dan minuman olahraga yang diketahui mempunyai pH yang sangat rendah. Beberapa penelitian menemukan hubungan yang signifikan antara frekuensi
mengkonsumsi minuman yang bersifat asam dengan terjadinya erosi gigi.
1
Penelitian-penelitian yang terdahulu menyatakan bahwa erosi gigi tidak hanya tergantung pada pH minuman saja tetapi juga dipengaruhi kandungan titratable acid,
jenis asam, kadar asam, kandungan fosfor, kalsium dan fluor dalam minuman. pH dan titratable acid pada minuman ditetapkan untuk mengetahui derajat kejenuhan yang
masih diterima oleh mineral gigi dan sampai terlarutnya mineral gigi. Dalam mengevaluasi tingkat erosif minuman yang bersifat asam, titratable acid diperkirakan
lebih penting dari level pH karena dapat ditetapkan ion H
+
yang tersedia untuk berinteraksi dengan permukaan gigi. Minuman yang memiliki pH yang tinggi,
titratable acid yang rendah dan konsentarasi kalsium, fosfat dan fluor yang tinggi akan mengurangi daya potensi erosif suatu minuman.
6,20,21
Penelitian yang telah dilakukan untuk membandingkan antara minuman ringan blackcurrent yang ditambahkan kalsium dengan orange drink yang masing-
masing disediakan dalam 250 ml dan dikonsumsi 4 kali selama 20 hari. Setelah dilakukan pengukuran kehilangan enamel dengan menggunakan profilometry pada
sampel gigi tersebut, hasilnya menunjukkan minuman ringan blackcurrent yang ditambahkan kalsium menyebabkan kehilangan permukaan gigi yang lebih sedikit.
5,6
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2. Nilai pH pada beberapa jenis makanan dan minuman yang mengandung zat asam Gandara dan Truelove, 1999.
1
JENIS MAKANANMINUMAN NILAI pH
1. Buah-buahan •
Apel •
Aprikot •
Anggur •
Peach •
Plum •
Jeruk •
Nenas •
Lemon, Limaujus 2,9-3,5
3,5-4,0 3,3-4,5
3,1-4,2 2,8-4,6
2,8-4,0 3,3-4,1
1,8-2,4
2. Minuman ringan dan minuman soda •
Kopi •
Teh •
Bir •
Minuman Anggur •
Pepsi •
Coca-cola •
Nutrisari 2,4-3,3
4,2 4,0-5,0
2,3-3,8 2,7
2,7 2,0-4,0
3. Bahan makanan •
Mayonase •
Cuka •
Salad •
Saos tomat 3,8-4,0
2,4-3,4 3,3
3,7 4. Lain-lain
• Yogurt
• Acar
• Tomat
• Selai buah-buahan
3,8-4,2 2,5-3,0
3,7-4,7 3,0-4,0
Jenis asam yang terdapat di makanan dan minuman bermacam-macam seperti asam asetat, asam benzoat, asam malat, asam propionat, asam maleat, asam sitrat,
asam fosfor, asam tartarat dan lain-lain.
22
Keberadaan polybasic acid pada minuman
Universitas Sumatera Utara
sangat penting karena kemampuan mereka untuk mengikat Chelate kalsium bahkan pada pH yang tinggi. Penelitian yang dilakukan pada binatang menunjukkan asam
fosfor sangat erosif pada pH 2,5-3,3. Asam sitrat, malat dan tartat sangat kuat sifat erosifnya karena sifat asam dan kemampuan mereka dalam mengikat kalsium
walaupun pada pH yang tinggi.
5,6
Banyak minuman ringan yang beredar mengandung asam seperti asam sitrat, asam cuka dan asam karbonat. Menurut penelitian Elsbury
1952, asam sitrat mengerosi lebih cepat terutama pada pH yang rendah, bahkan pada pH 1,5 dan 2,5. Asam ini dua kali lebih destruktif terhadap enamel daripada
asam klorida atau asam nitrat karena afinitasnya yang besar terhadap kalsium.
23
Daya adhesion adalah faktor yang dapat dipertimbangkan pada proses erosi. Kemampuan lekat minuman ringan pada enamel gigi, tergantung pada kemampuan
thermodinamiknya. Pada penelitian in vitro dilaporkan bahwa mengkonsumsi minuman ringan yang memiliki kemampuan melekat yang rendah pada enamel akan
lebih baik, karena semakin mudah saliva untuk menghilangkannya.
3,5,6
Temperatur dan lamanya terpapar juga dapat mempengaruhi erosif suatu minuman. Temperatur minuman dipengaruhi oleh suhu kamar, minuman ketika
dalam keadaan dingin pHnya menjadi lebih tinggi sehingga menurunkan efek erosifnya. Lamanya terpapar dengan minuman yang mempunyai pH yang rendah
akan membuat semakin lamanya ion H
+
berinteraksi dengan permukaan gigi sehingga semakin melarutkan mineral-mineral gigi.
5,9
Disamping faktor-faktor di atas, faktor perilaku dan biologi juga berpengaruh terhadap terjadinya erosi gigi. Faktor perilaku yang mempengaruhi terjadinya erosi
gigi seperti frekuensi mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat
Universitas Sumatera Utara
asam, cara mengkonsumsi, menyikat gigi sedangkan faktor biologi yang penting yaitu fungsi saliva.
3,5,6
Cara seseorang mengkonsumsi makanan ringan yang bersifat asam telah diketahui berpengaruh terhadap berapa lama gigi berkontak dengan serangan asam
dan pola kerusakan yang terjadi. Terdapat 6 cara meminum yang diteliti oleh Johanson dkk. yaitu mengulum, meminum dalam waktu yang singkat, meminum
dalam waktu yang lama, meneguk, menghisap. Hasilnya menunjukkan bahwa menghisap dan mengulum dalam mulut sebelum menelannya menyebabkan pH yang
paling rendah pada permukaan gigi, sedangkan meneguknya secara langsung hanya menunjukkan penurunan pH yang kecil.
5,6
Penelitian lain juga melaporkan kehilangan struktur gigi yang lebih cepat terjadi apabila setelah terpapar jus buah sitrus dilakukan penyikatan gigi, karena lesi
yang disebabkan erosi asam dilaporkan mempunyai zona enamel yang lembut dan tipis sebanyak beberapa mikron kedalamannya dan mudah dipengaruhi secara
fisikal.
17
Sehingga menyikat gigi segera setelah mengkonsumsi makanan dan minuman yang bersifat asam sangatlah berbahaya. Demineralisasi permukaan gigi
pada tahap awal masih dapat reversibel karena masih dapat diperbaiki oleh saliva, tetapi apabila dilakukan penyikatan gigi segera setelah serangan asam akan
menyebabkan demineralisasi sebagian pada permukaan gigi sebelum saliva memperbaikinya sehingga menyebabkan hilangnya struktur gigi.
5,6
Mekanisme pertahanan saliva selama adanya serangan erosif terdiri dari melarutkan dan membersihkan agen erosif dari mulut, sebagai buffer asam, menjaga
tingkat kejenuhan permukaan gigi dengan adanya kalsium dan fosfat dalam saliva,
Universitas Sumatera Utara
pembentukan lapisan pelikel, protein saliva dan glikoprotein yang mempunyai kemampuan melindungi permukaan enamel dari demineralisasi oleh diet asam,
terdapatnya kalsium, fosfat dan fluor yang diperlukan untuk remineralisasi. Suatu penelitian melaporkan terjadinya erosi gigi berhubungan dengan aliran saliva yang
rendah dengan atau tanpa kapasitas buffer yang rendah.
3,5,6
Pada kondisi medis tertentu dimana fungsi saliva sebagai buffer terhadap serangan asam menurun atau bahkan tidak ada dapat ditemukan pada pasien Sjogrens
Syndrome dan terapi radiasi kepala dan leher. Sjogrens Syndrome adalah penyakit autoimun yang menyebabkan inflamasi kronis pada kelenjar saliva dan kelenjar air
mata sehingga mengakibatkan kekeringan pada mulut dan mata. Pada penderita yang melakukan terapi radiasi kepala dan leher juga menyebabkan kekeringan mulut yang
irreversibel. Pada kedua keadaan ini beresiko tinggi terhadap erosi gigi.
1
Kandungan kimiawi pada minuman teh, kopi dan bir berbeda dengan minuman ringan tersebut, Kandungan kimiawi pada teh yaitu senyawa polifenol
flavonol, flavanol, flavone, flavanone, isoflavone, antocyanin dan sejumlah mineral seperti fluor, fosfor dan kalsium
24
Kandungan kimiawi pada kopi yaitu chlorogenic dan caffeic acid, dan juga jenis asam lain yaitu malic acid, tannic acid, maleic acid,
oleic acid, oxalic acid dan beberapa mineral seperti sodium, fluor, Ferrum
25,26
Kandungan kimiawi pada bir yaitu jenis asam seperti asetat, propionate, butirat, succinic, oxalic, butirat, valiric, hexanoic, hexenoic dan beberapa mineral seperti
potassium, sodium, Magnesium, kalsium, zinc, fosfat, fluoride dll.
27
Universitas Sumatera Utara
2.3 pH Meter Hanna HI 98107