Pengukuran pH Minuman Teh botol, kopi dan bir Perhitungan Kekerasan Permukaan Gigi pada Ketiga Minuman

BAB 5 HASIL PENELITIAN

Pengukuran pH minuman teh botol, kopi dan bir dilakukan dengan menggunakan pH Meter Hanna 98107. Setelah pengukuran pH minuman diambil, maka dilakukan perendaman gigi selama 30, 60 dan 120 menit pada masing-masing minuman tersebut, kemudian diukur kekerasan permukaan gigi dengan menggunakan Micro Vickers Hardness Tester untuk mengetahui apakah ada perbedaan kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman 30, 60 dan 120 menit pada masing- masing minuman tersebut.

4.1 Pengukuran pH Minuman Teh botol, kopi dan bir

Hasil perhitungan Uji Statistik ANOVA Satu Arah yang dilanjutkan dengan Least Significant Difference LSD menunjukkan teh botol memiliki rata-rata pH 6,7 dengan standard deviasi 0,0577 yang merupakan nilai pH minuman yang tertinggi, kopi memiliki rata-rata pH 4,1 dengan standard deviasi 0,1000 dan bir memiliki rata- rata pH 2,9 yang merupakan pH minuman terendah dengan standard deviasi 0,1000. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut juga diketahui adanya perbedaan yang bermakna p0,05 antara ketiga jenis minuman. Teh botol dengan bir menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 3,7667 dengan p=0,000 dan teh botol dengan kopi menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 2,5667 dengan p=0,000 sedangkan kopi dengan bir menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 1,2000 dengan p=0,000. Universitas Sumatera Utara Perbedaan pH ketiga jenis minuman tersebut bertujuan untuk melihat perbedaan penurunan kekerasan akibat pH yang berbeda. Tabel 3. Perbedaan pH antara ketiga jenis minuman Teh botol, Kopi dan Bir Jenis Minuman Minuman Bandingan X±SD Perbedaan Mean Sig. Teh botol Kopi Bir Kopi Bir Teh botol Bir Teh botol Kopi 6,7 ± 0,0577 4,1 ± 0,1000 2,9 ± 0,1000 2,5667 3,7667 -2,5667 1,2000 -3,7667 -1,2000 0,000 0,000 0,000 Perbedaan yang sangat bermakna p0,05

4.2 Perhitungan Kekerasan Permukaan Gigi pada Ketiga Minuman

Hasil pengukuran kekerasan dengan menggunakan alat Micro Vickers Hardness Tester berupa diagonal vertikal dan diagonal horizontal, lalu diambil rata- ratanya dan dimasukkan ke dalam rumus VHN= 1854,4×100 gramd 2 sehingga didapat nilai kekerasan permukaan gigi. Pengukuran kekerasan permukaan gigi dilakukan 3 kali pengulangan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman selama 30,60 dan 120 menit di dalam larutan teh botol Waktu Mean±SD Sig. 0 menit 30 menit 60 menit 120 menit 297,824 ± 51,2580 267,693 ± 46,6348 249,968 ± 50,6087 249,851 ± 65,4426 0,173 Hasil Uji Statistik ANOVA Satu Arah pada teh botol, menunjukkan nilai rata- rata kekerasan permukaan gigi sebelum perendaman yaitu 297,824 VHN dengan standard deviasi 51,2580, setelah perendaman 30 menit yaitu 267,693 VHN dengan standard deviasi 46,6348, setelah perendaman 60 menit 249,968 VHN dengan standard deviasi 50,6087 dan setelah perendaman 120 menit rata-rata kekerasannya 249,851 VHN dengan standard deviasinya 65,4426. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah didapatkan nilai p=0,173 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna p0,05 perendaman dalam minuman teh botol terhadap kekerasan gigi. Tabel 5. Hasil uji LSD kekerasan permukaan gigi setelah perendaman selama 30, 60 dan 120 menit dalam larutan teh botol Waktu Mean Difference Sig. 30 menit 60 menit 120 menit 30,131 47,856 47,973 0,220 0,055 0,054 Universitas Sumatera Utara Hasil uji LSD pada teh botol didapat bahwa perbedaan rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum perendaman dengan setelah perendaman 30 menit yaitu 30,131 VHN dengan nilai p=0,220, sebelum perendaman dengan setelah perendaman 60 menit yaitu 47,856 VHN dengan nilai p=0,055 dan sebelum perendaman dengan setelah perendaman 120 menit yaitu 47,973 VHN dengan nilai p=0,054. Dari ketiga waktu perendaman 30, 60 dan 120 menit menunjukkan bahwa penurunan kekerasan permukaan gigi yang disebabkan oleh teh botol selama perendaman 30, 60 dan 120 menit tidak terdapat perbedaan bermakna p0,05. Tabel 6. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan sebelum dan setelah perendaman selama 30, 60 dan 120 menit di dalam larutan kopi Waktu X±SD Sig. 0 menit 30 menit 60 menit 120 menit 288,996 ± 73,5465 271,936 ± 61,4118 256,458 ± 57,0546 226,694 ± 68,0967 0,212 Hasil Uji Statistik ANOVA Satu Arah pada kopi, menunjukkan nilai rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum perendaman yaitu 288,996 VHN dengan standard deviasi 73,5465, setelah perendaman 30 menit yaitu 271,936 VHN dengan standard deviasi 61,4118, setelah perendaman 60 menit 256,458 VHN dengan standard deviasi 57,0546 dan setelah perendaman 120 menit rata-rata kekerasannya 226,694 VHN dengan standard deviasinya 68,0967. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah Universitas Sumatera Utara didapatkan nilai p=0,212 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna p0,05 perendaman dalam minuman kopi terhadap kekerasan gigi. Tabel 7. Hasil uji LSD kekerasan permukaan gigi setelah perendaman selama 30,60 dan 120 menit di dalam larutan kopi Waktu Mean Difference Sig. 30 menit 60 menit 120 menit 17,060 32,538 62,302 0,571 0,282 0,044 Keterangan : terdapat perbedaan yang bermakna Hasil perhitungan LSD pada kopi didapat perbedaan rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum perendaman dengan setelah perendaman 30 menit yaitu 17,060 VHN dengan nilai p=0,57, sebelum perendaman dengan setelah perendaman 60 menit yaitu 32,538 VHN dengan nilai p=0,282, sebelum perendaman dengan setelah perendaman 120 menit yaitu 62,302 VHN dengan nilai p=0,044. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa perendaman selama 30 dan 60 menit tidak terdapat perbedaan bermakna p0,05 sedangkan perendaman selama 120 menit terdapat perbedaan yang bermakna p0,05. Perendaman selama 120 menit menunjukkan rata-rata penurunan kekerasan enamel gigi yang sangat besar dibandingkan dengan perendaman 30 dan 60 menit dan semakin lama waktu perendaman akan semakin nyata penurunan kekerasan gigi. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman selama 30, 60 dan 120 menit di dalam larutan bir Waktu X±SD Sig. 0 menit 30 menit 60 menit 120 menit 283,163 ± 71,8470 256,039 ± 78,5972 229,337 ± 59,8877 217,429 ± 57,1049 0,149 Hasil Uji Statistik ANOVA Satu Arah pada bir, menunjukkan nilai rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum perendaman yaitu 283,163 VHN dengan standard deviasi 71,8470, setelah perendaman 30 menit yaitu 256,039 VHN dengan standard deviasi 78,5972, setelah perendaman 60 menit 229,337 VHN dengan standard deviasi 59,8877 sedangkan setelah perendaman 120 menit rata-rata kekerasannya 217,429 VHN dengan standard deviasinya 57,1049. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah didapatkan nilai p=0,212 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna p0,05 minuman bir terhadap kekerasan gigi. Tabel 9. Hasil uji LSD kekerasan permukaan gigi setelah perendaman selama 30, 60 dan 120 menit di dalam larutan bir Waktu Mean Difference Sig. 30 menit 60 menit 120 menit 27,124 53,827 65,734 0,374 0,083 0,036 Keterangan: terdapat perbedaan yang bermakna Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan LSD pada bir didapat perbedaan rata-rata kekerasan permukaan gigi antara sebelum perendaman dengan setelah perendaman 30 menit yaitu 27,124 VHN dengan nilai p=0,374, sebelum perendaman dengan setelah perendaman 60 menit yaitu 53,827 VHN dengan nilai p=0,083, sebelum perendaman dengan setalah perendaman 120 menit yaitu 65,734 VHN dengan nilai p=0,036. Pada perendaman 120 menit didapatkan penurunan kekerasan yang bermakna p0,05 sedangkan pada perendaman pada 30 dan 60 menit tidak terdapat perbedaan yang bermakna p0,05. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa perendaman setelah 120 menit dalam minuman bir dapat mengurangi kekerasan gigi dan akan semakin nyata apabila direndam dalam waktu yang lebih lama. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 PEMBAHASAN