11
b Psikologis : Malas, tidak ada inisiatif, menarik diri, isolasi
diri, merasa endah diri. c
Sosial : Interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berperilaku normal.
2.2.2 Analisa Data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya
sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya. Data fokus adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan
dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien Potter Perry, 2005.
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang pasien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-
kebutuhan keperawatan dan kesehatan pasien. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan
data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi pasien. Selanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosa keperawatan, merencanakan
asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah- masalah pasien. Pengumpulan data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit,
selama pasien dirawat secara terus-menerus, serta pengkajian ulang untuk menambahmelengkapi data Potter Perry, 2005.
Tujuan pengumpulan data: 1.
Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan pasien 2.
Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien 3.
Untuk menilai keadaan kesehatan pasien 4.
Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah berikutnya.
Tipe data: 1.
Data Subjektif Data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide pasien tentang status kesehatannya.
12
Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, perasaan malu Potter Perry, 2005.
2. Data Objektif
Data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera lihat, dengar, cium, raba selama pemeriksaan fisik.
Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran Potter Perry, 2005.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dianalisa masalah keperawatan yang paling mungkin muncul dari penderita berdasarkan diagnose keperawatan
NANDA international 2012 : 1.
Defisit Perawatan Diri : Mandi Defenisi: Hambatan kemampuan untuk melakukakn atau
menyelesaikan mandiaktivitas perawatan diri untuk diri sendiri Batasan karakteristik :
- Ketidakmampuan mengakses kamar mandi
- Ketidakmampuan mengeringkan tubuh
- Ketidakmampuan mengambil perlengkapan mandi
- Ketidakmampuan menjangkau sumber air
- Ketidakmampuan mengatur air mandi
- Ketidakmampuan membasuh tubuh
2. Defisit Perawatan Diri : Berpakaian dan Berhias
Defenisi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas berpakaian dan berias untuk
diri sendiri. Batasan Karakteristik
- Ketidakmampuann mengancingkan pakaian
- Ketidakmampuan mendapatkan pakaian
- Ketidakmampuan mengenakan atribut pakaian
- Ketidakmampuan mengenakan sepatu
- Ketidakmampuan mengenakan kaus kaki
- Ketidakmampuan melepaskan atribut pakaian
13
- Ketidakmampuan melepaskan sepatu
- Ketidakmampuan melepas kaus kaki
- Hambatan memlilih pakaian
- Hambatan menggunakan resleting
3. Defisit Perawatan Diri : Makan
Defenisi : Hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas makan sendiri.
Batasan Karakteristik Ketidakmampuan untuk:
- Menyuap makanan dari piring ke mulut
- Mengunyah makanan
- Menyelesaikan makanan
- Meletakkan makanan ke piring
- Memegang alat makan
- Mengingesti makanan dengan cara yang diterima oleh masyarakat
- Mengingesti makanan secara aman
- Mengingesti makanan yang cukup
- Memanipulasi makanan di mulut
- Membuka wadah makanan
- Mengambil cangkir atau gelas
- Menyiapkan makanan untuk diingesti
- Menelan makanan
- Menggunakan alat bantu
4. Defisit Perawatan Diri : Eliminasi
Batasan Karakteristik -
Ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi yang tepat -
Ketidakmampuan menyiram kloset atau kursi buang air -
Ketidakmampuan mencapai kloset atau kursi buang air -
Ketidakmampuan memanipulasi pakaian untuk eliminasi -
Ketidakmampuan untuk duduk atau bangun dari kloset atau kursi buang air.
14
Menurut Fitria 2010 , tanda dan gejala defisit perawatan diri adalah: a.
Mandihygiene Klien mengalami ketidakmampuan dalam membersihkan badan,
memperoleh atau mendapatkan sumber air, mengatur suhu atau aliran air mandi, mendapatkan perlengkapan mandi, mengeringkan tubuh,
serta masuk dan keluar kamar mandi. b.
Berpakaianberhias Klien mempunyai kelemahan dalam meletakkan atau menukar pakaian.
Klien juga memiliki ketidakmampuan untuk mengenakan pakaian dalam, memlilih pakaian, menggunakan alat tambahan, menggunakan
kancing tarik, melepaskan pakaian, menggunakan kaus kaki, mempertahankan penampilan pada tingkat yang memuaskan,
mengambil pakaian, dan menggunakan sepatu. c.
Makan Klien mempunyai ketidakmampuan dalam menelan makanan,
mempersiapkan makanan, menangani perkakas, mengunyah makanan, menggunakan alat tambahan, mendapatkan makanan, memanipulasi
makanan dalam
mulut, mengambil
makanan dari
wadah lalumemasukkannya kedalam mulut, melengkapi makanan, mengambil
gelas atau cangkir, serta mencerna cukup makanan dengan aman. d.
Klien memiliki keterbatasan atau ketidakmampuan dalam mendapatkan jamban atau kamar kecil, duduk atau bangkit dari jamban,
memanipulasi pakaian untuk toileting, membersihkan diri seteleh BABBAK dengan tepat, dan menyiram toilet atau kamar kecil.
Keterbatasan perawatan diri diatas biasanya diakibatkan karena stressor yang cukup berat dan sulit ditangani oleh klien Klien bias mengalami
harga dir rendah , sehingga dirinya tidak mau mengurus atau merawat diri sendiri baik dalam hal mandi, berpakaian, berhias, makan, maupun
BABBAK dengan tepat, dan menyiram
15
2.2.3 Rumusan Masalah