21
2.3.2 Analisa Data No
Data Penyebab
Masalah kepeawatan 1
Data Subyektif :
- Klien
mengatakan malas mandi, karena
klien merasa
tidak perlu
mandi, klien
tidak suka dengan baju yang sama terus.klien
tidak dijenguk oleh istrinya.
- Klien tampak lemah
dan lesu.
- Klien
mengatakan lelah
untuk
beraktivitas Data Obyektif
- Klien terlihat kurang
memperhatikan kebersihan, bau badan,
kulit kotor
- Rambut klien kotor,
acak-acakan, pakaian kotor.
- Mulut dan gigi bau,
kulit kusam dan kotor, Kuku
panjang dan
tidak terawat.
Skizofrenia
↓
Penurunan motivasi ↓
Defisit perawatan diri Defisit perawatan diri :
Mandi Hygiene
2 Data Subyektif
- Klien
mengatakan dengan kondisi saat
ini lebih baik sendiri, penampilan
klien yang jorok dan bau
membuat klien selalu menyendiri
Data Obyektif -
Saat ini klien sering melamun, tidak mau
Skizofrenia
↓
Perubahan status mental
↓
Perubahan penampilan
↓ Isolasi sosial
Isolasi sosial
22
melakukan apa-apa,
dan mengabaikan
kebersihan diri kien. -
Klien terlihat
menyendiri di kamar. -
Kontak mata kurang -
Tidak kooperatif -
Ditemukan perubahan status mental; pola
pikir sirkumtansial
dan gangguan memori jangka panjang
3 Data Subyektif :
- Klien
mengatakan benci atau kesal pada
seseorang
- Klien suka membentak
dan menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang kesal atau
marah
- Klien
mengatakan semua
orang ingin
menyerangnya
Data obyektif
- Klien suka merusak
dan melempar barang- barang
- Wajah klien memerah
jika marah -
Klien suka marah dengan
nada suara
yang tinggi Skizofrenia
↓ Perubahan status
mental ↓
Resiko Perilaku Kekerasan
Resiko Perilaku
Kekerasan terhadap
orang lain
23
2.3.3 Rumusan Masalah
a. Defisit Perawatan diri
b. Isolasi sosial
c. Resiko Perilaku Kekerasan terhadap orang lain
2.3.3.1.Diagnosa Keperawatan PRIORITAS
1. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan penurunan motivasi
ditandai dengan klien merasa tidak perlu mandi, klien tidak suka dengan baju yang sama terus, klien tidak dijenguk oleh istrinya, klien
terlihat kotor, wajah berminyak, gigi kotor, dan mukosa mulut putih.
2. Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental dan
perubahan penampilan ditandai dengan pakaian klien tidak rapi, bau, dan pola pikir sirkumtansial, klien terlihat menyendiri di kamar, klien
sering melamun, tidak mau melakukan apa-apa, dan mengabaikan
kebersihan diri kien.
3. Resiko perilaku kekerasan berhubungan dengan perubahan status
mental ditandai dengan klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah, klien suka merusak
dan melempar barang-barang, wajah klien memerah jika marah, klien
suka marah dengan nada suara yang tinggi.
2.3.4 Perencanaan No.Dx