Orang tua Saudara kandung Penyakit keturunan yang ada Anggota keluarga yang meninggal Penyebab meninggal Konsep diri: Keadaan emosi Hubungan sosial Masalah belum tampak luas luka masalah belum masalah belum

C. Pernah dirawatdioperasi

Pasien tidak pernah di rawat inap

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Orang tua pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

B. Saudara kandung

Saudara kandung pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.

C. Penyakit keturunan yang ada

Pasien mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan.

D. Anggota keluarga yang meninggal

Kedua orang tua pasien

E. Penyebab meninggal

Pasien mengatakan bahwa penyebab meninggal disebabkan karena faktor usia, bukan karena penyakit apapun.

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A.

Persepsi pasien tentang penyakitnya Pasien mengatakan bahwa semua penyakit yang ada pada dirinya karena kuasa tuhan.

B. Konsep diri:

- Gambaran diri : Pasien mengatakan bahwa tubuhnya lemas. - Ideal diri : Pasien mengatakan bahwa dirinya sangat bersemangat untuk sembuh - Harga diri : pasien tidak merasakan malu akan penyakitnya - Peran diri : Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang yang masih memiliki tugas untuk berdakwah - Identitas : Pasien adalah seorang kepala keluarga.

C. Keadaan emosi

Setelah dilakukannya pengkajian keadaan emosi pasien yang dilihat terkontrol. Universitas Sumatera Utara

D. Hubungan sosial

- Orang yang berarti: Pasien mengatakan hubungan dengan orang-orang yang berarti bagi dirinya sangat baik. - Hubungan dengan keluarga: Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga bagi dirinya sangat baik. - Hubungan dengan orang lain: Pasien mengatakan orang-orang disekitarnya ramah dan baik serta hubungannya terjalin baik, dan pasien cepat akrab dengan orang yang baru dikenal. - Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

E. Spiritual

- nilai dan keyakinan : pasien beragama islam, biasanya pasien melakukan ibadahnya lima kali dalam sehari serta pasien sering berdakwah ke kota-kota. - kegiatan ibadah : Selama dirawat di rumah sakit, pasien melakukan ibadah di tempat tidurnya.

VII. PEMERIKSAAN FISIK A.

Keadaan Umum : Tn. A tampak lemah B. Tanda-tanda vital - Suhu Tubuh : 37 C - Tekanan Darah : 150100 mmHg - Nadi : 80 � � � - Pernafasan : 22 � � � - Tb : 165 cm - Bb : 75 kg - Hasil Gula Darah : 140 mgdl data dari status pasien - Skala Nyeri : 3 C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut - Bentuk : Simetris - Kulit kepala : Kurang Bersih. Universitas Sumatera Utara Rambut - Penyebaran dan keadaan rambut: Rambut kurang rapih dan penyebarannya merata. - Bau : Sedikit berbau - Warna rambut : warna rambut putih Wajah - Warna kulit : sawo matang - Stuktur wajah : simetris Mata - Kelengkapan dan kesimetrisan : lengkap dan simetris - Palpebra : tidak ada kelainan - Konjungtiva dan sklera : konjungtiva berwarna merah dan sklera berwarna putih. - Pupil : isokor - Cornea dan iris : cornea tidak ada kelainan, iris mulai berwarna putih. - Visus : tidak dilakukannya pemeriksaan visus - Tekanan bola mata : tidak dilakukannya pemeriksaan Hidung - Tulang hidung dan posisi septum nasi : simetris - Lubang hidung : bersih, tidak ada sekret - Cuping hidung : tidak adanya pernafasan cuping hidung Telinga - Bentuk telinga : simetris, kiri dan kanan tidak ada kelainan - Ukuran telinga : normal - Lubang telinga : bersih, tidak ada serumen - Ketajaman pendengaran : baik Universitas Sumatera Utara Mulut dan faring - Keadaan bibir : mukosa bibir baik tidak anemis - Keadaan gusi dan gigi : gusi merah, dan gigi tidak lengkap. - Keadaan lidah : bersih Leher - Posisi trachea : normal - Thyroid : tidak ada pembengkakan pada thiroid - Suara : suara pasien normal - Kelenjar limfe : tidak ada pembesaran pada kelenjar limfe - Vena jugularis : tidak ada pembengkakan vena jugularis - Denyut nadi karotis : denyut nadi karotis teraba - Pemeriksaan integumen - Kebersihan : kurang bersih - Kehangatan : hangat - Warna : sawo matang - Turgor : turgor kulit baik - Kelembaban : kulit kurang lembab - Kelainan pada kulit : terdapat kelainan pada kulit pasien, yaitu pada kaki sebelah kiri pasien, terdapat luka decubitus pada kaki. Pemeriksaan thoraksdada - Inspeksi thoraks :Bentuk normal, simetris, Pernafasan teratur, tidak ada gangguan nafas. - Pernafasan frekuensi, irama : Frekuensi 22xi, dengan irama teratur - Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan bernafas Pemeriksaan Muskoloskeletal Ekstermitas Simetris, ekstermitas lengkap Universitas Sumatera Utara

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI I.

Pola Makan dan minum - Frekuensi makanhari : pasien mengatakan makan lebih dari 3x Sehari, tetapi ada selingan. - Nafsu selera makan : nafsu makan sehari- hari baik. - Nyeri ulu hati : tidak ada rasa sakit pada ulu hati pasien. - Mual dan muntah : pasien sesekali merasakan mual. - Waktu pemberian makan : pagi pada jam 08.00 wib, siang pada jam 12.00 wib, dan malam jam 18.00 wib. - Jumlah dan jenis makanan : jenis makanan pada pasien adalah MII bubur - Waktu pemberian cairan : pemberian cairan pada pasien diberikan sesering mungkin. - Masalah makan dan minum : pasien tidak merasakan ada masalah pada saat makan dan minum.

II. Perawatan diri personal hygine

- Kebersihan tubuh : kurang, pasien hanya di lap oleh keluarganya. - Kebersihan gigi dan mulut :gigi tampak kuning, mulut pasien sedikit bau - Kebersihan kuku kaki dan tangan : bersih, pasien mengatakan bahwa dia sering menggunting kukunya apabila kukunya mulai panjang

III. Pola kegiatan Aktivitas

- Aktivitas pasien : pasien selalu melakukan perjalanan jauh untuk berdakwah dan juga sangat aktif dalam segala hal yang menyangkut tentang agama. - Aktivitas ibadah pasien selama di rawat di rumah sakit: pasien melakukan ibadahnya di tempat tidur pasien. Universitas Sumatera Utara

IV. Pola eliminasi 1.

BAB - Pola BAB : pasien BAB 2 kali dalam sehari - Karakter Feses : normal - Riwayat perdarahan : tidak ada riwayat pendarahan - BAB terakhir : pasien BAB terakhir pada pukul 05.00 wib - Diare : pasien tidak sedang diare - Penggunaan laksatif : tidak menggunakan laksatif

2. BAK

- Pola BAK : 6 kali, tetapi yang dilihat pada kateter urin Tn.A pada pukul 11 siang telah terisi 600 cc. - Karakter Urine : Kuning - Nyeri rasa terbakar kesulitan BAK : adanya nyeri disebabkan pemasangan kateter. - Riwayat penyakit ginjalkandung kemih: Tidak ada riwayat sakit ginjal - Penggunaan diuretik : Tidak ada penggunaan diuretik Universitas Sumatera Utara ANALISA DATA No Data Etiologi Masalah keperawatan 1. 2. Ds : - pasien mengatakan adanya rasa mual tetapi nafsu makan tidak ada masalah. Do : - BB :75 kg - TB : 165 cm - berat badan berlebih 10 dari berat badan normal - kadar gula dalam darah 140 mgdl Ds: pasien mengatakan adanya rasa nyeri pada kaki yang luka di sebelah kiri. Do: - Nyeri skala 3 - Adanya luka pada kaki - Wajah tampak menahan nyeri Diabetes Melitus kadar gula darah 140 mgdl berat badan berlebih 10 dari berat badan normal. ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh. Diabetes Melitus Nyeri yang disebabkan oleh luka decubitus pada kaki sebelah kiri. Nyeri akut ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh. Nyeri akut Universitas Sumatera Utara MASALAH KEPERAWATAN 1. Nutrisi, ketidak seimbangan lebih dari kebutuhan tubuh 2. Nyeri akut 3. Kerusakan integritas kulit DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS 1. Nutrisi, ketidak seimbangan lebih dari kebutuhan tubuh bd Asupan yang melebihi penggunaan energi. 2. Nyeri akut bd trauma jaringan 3. Kerusakan integritas kulit: ulkus dekubitus bd perubahan status metabolik 3. Ds: pasien mengatakan lukanya sudah mulai menyebar Do: - Adanya luka decubitus pada kaki kiri - Luka besar mulai dari pergelangan kaki hingga setengah dari bagian betis. Diabetes Melitus Adanya luka pada kaki Kerusakan Integritas Kulit Kerusakan Integritas Kulit Universitas Sumatera Utara PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari Tanggal No.Dx Perencanaan keperawatan 1 Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, mual hilang, asupan nutrisi setara dengan penggunaan energi. Kriteria Hasil : Mualmuntah hilang, dan BB normal, kadar gula darah normal Rencana Tindakan Rasional 1. Lakukan hubungan terapeutik dengan pasien dan keluarga pasien Kaji : 2. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai Observasi : 3. Nilai kadar gula darah. 4. Observasi dan catat intake makanan, serta observasi kegiatan yang dilakukan 5. Anjurkan untuk makan sesuai dengan anjuran. 6. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi yang berhubungan dengan penyakitnya. 1. Membina hubungan saling percaya antara pasien, keluarga pasien dengan perawat. 2.mengetahui nutrisi yang masuk kedalam tubuh pasien 3. Monitor nilai kadar gula darah pasien. 4.Mengetahui keseimbangan nutrisi dalam tubuh pasien 5. Menyeimbangkan BB pasien. 6.Meningkatkan pengetahuan agar pasien lebih paham dan menjaga keseimbangan nutrisi tubuhnya. Universitas Sumatera Utara 2 Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan nyeri berkurang ataupun hilang. Kriteria Hasil : - skala nyeri : 0 - wajah tampak tidak sedang menahan nyeri. Rencana Tindakan Rasional a. Kaji faktor yang dapat meningkatkan rasa nyeri. b. Kaji faktor yang dapat mengurangi rasa nyeri. c. Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien Pendidikan Kesehatan: d. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengaturan posisi yang nyaman untuk mengurangi nyeri. a. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan rasa nyeri. b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mengurangi rasa nyeri pada pasien. c. Untuk memberikan rasa nyaman kepada pasien. d. Meningkatkan kemampuan klien ataupun keluarga cara pemberian posisi yang nyaman untuk mengurangi rasa nyeri pada pasien. 3 Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan kulit dapat sembuh dan kerusakan kulit tidak menyebar. Kriteria Hasil : - Kulit kembali normal Universitas Sumatera Utara - Kerusakan kulit tidak menyebar. Rencana Tindakan Rasional a. Kaji luas luka kerusakan integritas kulit. b. Memberitahu kepada keluarga dan pasien cara menjaga kebersihan didaerah luka agar tidak menyebar. c. Menganjurkan kepada pasien ataupun keluarga untuk sering mengganti posisi pasien terutama pada kaki yang luka agar tidak bertambah besar. a. Untuk mengetahui besar luka dan penyebaran yang mungkin terjadi b. Mencegah terjadinya penyebaran luka pada kulit pasien. c. Mencegah terjadinya luka tertekan dan menjaga kenyamanan pasien. Universitas Sumatera Utara PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari Tanggal No.Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi SOAP Kamis, 050614 1. 1. mengajak pasien serta keluarga berkomunikasi. 2. menanyakan makanan yang disukai oleh pasien. 3. Memantau nilai kadar gula darah pasien. 4. melihat jumlah porsi makan yang dihabiskan oleh pasien. 5. menganjurkan pasien makan sesuai dengan makanan yang seharusnya pada pasien diabetes melitus. 6. memberikan pendidikan kesehatan ataupun informasi tentang nutrisi pada pasien diabetes melitus. S: pasien mengatakan mual. O : - ku : Lemah - BB :75 kg - TB : 165 cm - kadar gula darah: 135 mmHg.

A: Masalah belum

teratasi

P: Intervensi

dilanjutkan. Kamis, 050614 2 1. Menanyakan kepada pasien faktor apa saja yang dapat meningkatkan rasa nyerinya. 2. Menanyakan kepada pasien faktor apa saja yang dapat mengurangi rasa nyerinya. 3. Memberikan posisi yang nyaman kepada S : pasien mengatakan nyeri pada kakinya O : pasien tampak lebih nyaman dengan posisi yang telah diberikan. A : Masalah belum teratasi P : Intervensi Universitas Sumatera Utara pasien memberikan pendidikan kesehatan tentang pengaturan posisi yang nyaman untuk mengurangi nyeri dilanjutkan Kamis, 050614

3. a.

Melihat luas luka kerusakan integritas kulit. b. Memberitahu kepada keluarga dan pasien cara menjaga kebersihan didaerah luka agar tidak menyebar. c. Menganjurkan kepada pasien ataupun keluarga untuk sering mengganti posisi pasien terutama pada kaki yang luka agar tidak bertambah besar. S: pasien mengatakan jarang mengganti posisi kaki yang terdapat luka decubitus karena takut perbannya rusak.

O: tampak luas luka

pada kakinya mulai dari pergelangan kaki hingga setengah dari betis

A: masalah belum

teratasi P: Intervensi dilanjutkan Jum’at 060614 1 - memantau nilai kadar gula darah pasien. - melihat jumlah porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien. - menganjurkan pasien makan sesuai dengan makanan yang seharusnya pada pasien diabetes melitus. - memberikan pendidikan kesehatan ataupun informasi tentang nutrisi S: pasien mengatakan mualnya sedikit berkurang O: porsi makan yang diberikan habis.

A: masalah belum

teratasi P: intervensi dilanjutkan. Universitas Sumatera Utara pada pasien diabetes melitus. Jum’at 060614 2 - Menanyakan kepada pasien faktor apa saja yang dapat meningkatkan rasa nyerinya. - Menanyakan kepada pasien faktor apa saja yang dapat mengurangi rasa nyerinya. - Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien - memberikan pendidikan kesehatan tentang pengaturan posisi yang nyaman untuk mengurangi nyeri

S: pasien mengatakan