Batasan Karakteristik Komponen Gizi

BAB II PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Ketidak Seimbangan Nutrisi Lebih Kebutuhan Tubuh

Ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh menurut Carpenito 2009 adalah kondisi ketika individu mengalami atau berisiko mengalami peningkatan berat badan akibat asupan yang melebihi kebutuhan metabolik. Sementara itu ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh menurut Wilkinson 2006 adalah keadaan individu yang mengalami asupan nutrisi melebihi kebutuhan metabolik.

1. Pengkajian

Tahap pengkajian dalam proses keperawatan merupakan proses dinamis yang terorganisasi Tarwoto Wartonah, 2006.

1.1 Batasan Karakteristik

Menurut Wilkinson Judith 2011, batasan karakteristik ketidak seimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh secara objektif adalah konsentrasi asupan makanan di malam hari, pola makan disfungsional mis., makan sambil melakukan aktivitas lainnya, makan sebagai respon terhadap pengaruh eksternal, seperti waktu siang atau situasi sosial. Makan sebagai respon terhadap pengaruh internal selain rasa lapar mis., ansietas [marah, depresi, bosan, stres, dan kesepian], tingkat aktifitas kurang gerak. Menurut Carpenito 2009, adapun batasan karakteristik terbagi atas dua, yaitu: batasan mayor harus ada, dan batasan minor mungkin ada. 1.1.1 Batasan Mayor Harus Ada - Berat badan berlebih 10 diatas berat badan ideal berdasarkan tinggi dan postur tubuh, - Obesitas 20 atau lebih diatas berat badan ideal berdasarkan tinggi dan postur tubuh - Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita Universitas Sumatera Utara 1.1.2 Batasan Minor Mungkin Ada - Laporan tentang pola makan yang tidak diinginkan - Asupan yang melebihi kebutuhan metabolik - Pola aktivitas yang tidak aktif

1.2 Komponen Gizi

Menurut Waspadji 2002 komponen gizi pada penderita pasien diabetes melitus adalah Karbohidrat 60- 70 Protein 10-15 Lemak 20-25 Kolesterol 300 mghari Serat 25 ghari Garam Seperti anjuran untuk orang normal Pemanis Dapat digunakan secukupnya Tabel : Komposisi Zat Gizi Konsensus PERKENI 1998 1.2.1 Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi Sebelum menghitung kebutuhan kalori seseorang, pertama harus menghitung: dengan Teori RBW teori berat badan relatif. Adapun cara menghitung Berat badan relatif seseorang adalah denngan menggunakan rumus: RBW = �� �� �� �� −100 x 100 Dimana dengan ketentuan: - Kurus jika RBW 90 - Normal jika RBW = 90 – 100 - Gemuk jika RBW 110 atau -120 - Obesitas ringan jika RBW 120 -130 - Obesitas sedang RBW 130 – 140 - Obesitas berat jika RBW 140 Universitas Sumatera Utara 1.2.2 Menghitung Kebutuhan Kalori Ada beberapa cara menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan seorang pasien diabetes melitus, yaitu antara lain: Agus 2004, cara menentukan kalori perhari seseorang adalah dengan cara: - Orang kurus BB x 40 – 60 kalori - Orang normal BB x 30 kalori - Orang gemuk BB x 20 kalori - Orang obesitas BB x 10 -15 kalori. Waspadji 2002, cara mudah menentukan kalori tubuh seseorang adalah pada tabel, bahwa seseorang dengan berat badan normal yang bekerja santai memerlukan 30 Kkal kg BB idaman. Yang kurus dan bekerja berat memerlukan 40-50 Kkal kg BB idaman. Dengan cara ini tidak perlu ditambah-tambahkan lagi. Kebutuhan Kalori Pasien Diabetes Dewasa Kkal BB kerja santai Kerja sedang Kerja berat Gemuk 20-25 30 35 Normal 30 35 40 Kurus 35 40 40 – 50 Dan untuk penentuan kalori lainnya, secara kasar dapat dibuat suatu pegangan sebagai berikut: Pasien kurus 2300 – 2500 Kkal Pasien berat normal 1700 – 2100 Kkal Pasien gemuk 1300 – 1500 Kkal Standart diet diabetes melitus dapat dilihat pada Lampiran.

1.3 Faktor Yang Berhubungan