yang kualitas maupun kuantitas yang sempurna. Oleh karena itu pemberian ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi hingga usia 6 bulan.
8
2.6.2. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin zat kekebalan tubuh dari ibunya. Namun zat kekebalan ini akan menurun
dengan cepat segera setelah bayi lahir. Dengan pemberian ASI, zat kekebalan yang menurun ini dapat di dapatkan bayi.
Dalam penbelitian terbukti dengan menyusui eksklusif selama 6 bulan memberikan risiko yang lebih kecil terhadap penyakit infeksi seperti
diare, infeksi saluran napas infeksi telinga, pneumonia, infeksi saluran kemih dan penyakit lainnya obesitas, diabetes, alergi, penyakit inflamasi
saliran cerna, kanker di kemudian hari. Keperluan akan rawat inap pun lebih sedikit pada bayi yang mendapat ASI dibanding bayi yang mendapat
susu formula.
10-13
2.6.3. ASI Dapat Mengurangi Kejadian Karies Gigi
Kejadian karies gigi lebih banyak ditemukan pada bayi yang menggunakan susu formula. Hal ini disebabkan adanya kebiasaan menyusui
dengan botol sebelum tidur akan menyebabkan kontak dengan sisa susu formula menjadi lebih lama sehingga akan menyebabkan kerusakan pada
gigi.
10,11,12
2.6.4. Kesehatan Saluran Cerna
Dalam tubuh bayi, ASI lebih mudah dicerna dibanding susu formula. ASI juga ikut berperan dalam proses pematangan saluran cerna dan kaya
akan oligosakarida. Oligosakarida ini berperan dalam pertumbuhan bakteri Bifidobactera dan Lactobacillus yang merupakan bakteri baik yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh.
12, 13
Selain itu ASI juga dapat membuat suasana asam dalam saluran cerna, sehingga dapat meningkatkan pembentukan sIgA dan mukus pada
permukaan saluran cerna yang berfungsi untuk meningkatkan pertahanan saluran cerna dari infeksi.
10
2.7.Manfaat Menyusui Bagi Kesehatan Ibu
Beberapa manfaat kesehatan bagi ibu dari pemberian ASI antara lain: 1. Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
Dengan menyusui bayi, kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahrikan post partum dapat berkurang. Hal ini terjadi karena adanya
peningkatan kadar oksitosin yang juga berguna sebagai vasokonstriksi pembuluh darah sehingga mempercepat berhentinya perdarahan. Hal ini
akan menurunkan angka kematian ibu karena perdarahan post partum.
13
2. Mengurangi terjadinya anemia Seperti yang dijelaskan diatas, menyusui dapat mencegah
perdarahan karena reaksi vasokonstriksi dari oksitosin, hal ini juga dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu yang disebabkan oleh perdarahan
pasca melahirkan.
13
3. Menjarangkan kehamilan Dengan menyusui secara eksklusif , dapat menjadi cara untuk
kontrasepsi dengan murah, alami, aman, dan efektif. Cara ini dikenal dengan istilah Metode Amenorea Laktasi MAL. MAL harus memenuhi
tiga kriteria yaitu : tidak haid, Ibu menyusui secara eksklusif, umur bayi kurang dari 6 bulan.
13
4. Menyusui akan menyebabkan uterus berkontraksi sehingga pengembalian uterus kepada kondisi fisiologis sebelum kehamilan
dapat lebih cepat.
13
5. Mengurangi risiko terkena penyakit kanker, seperti kanker payudara dan kanker ovum.
13
6. Pemberian ASI lebih praktis , ekonomis dan higienis.
13
7. Jalinan ikatan batin antara ibu dan bayi dibentuk dari proses menyusui.
11
2.8.ASI Dalam 24 Jam Pertama
Masa 24 jam pertama setelah ibu melahirkan merupakan saat yang penting dalam keberhasilan menyusui selanjutnya. Dimana Hormon oksitosin dikeluarkan
pada menyusui di jam-jam pertama. Hormon ini bertanggung jawab terhadap produksi ASI. Namun pada ibu yang menjalani bedah caesar mungkin perlu waktu
mengeluarkan ASI hingga 48 jam. Walaupun demikian, bayi tetap dianjurkan diletakkan pada payudara ibu agar membantu merangsang produksi ASI. Proses
menyusui secara keseluruhan melibatkan 4 faktor yaitu : 1 bayi, 2 payudara, 3, Air Susu Ibu, dan 4 otak ibu.
11
2.9.Menyusui Eksklusif 6 Bulan
Bayi dianjurkan untuk disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dan pemberian ASI dilanjutkan dengan didampingi makanan
pendamping asi MPASI yang diberikan selama dua tahun pertama. Bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki perlindungan infeksi paling besar yang
terjadi selama beberapa bulan pertama. Perlindungan itu juga semalin kuat ketika bayi semakin lama mendapatkan ASI. Air, Jus, dan makanan lain secara
umum tidak dibutuhkan ketika bayi berusia 6 bulan pertama. Untuk melengkapi nutrisi ASI, bayi dapat diperkenalkan dengan makanan padat pada
usia 6 bulan.
9
2.10. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui :
9
1. Untuk menyukseskan program menyusui dan mencegah pemberian PASI, Pelayanan kesehatan telah membuat sepuluh langkah menuju
keberhasilan menyusui 2. Pelatihan para staf kesehatan dan lainnya pada setiap Yankes.
3. Memberikan edukasi dan konseling kepada ibu hamil 4. Inisiasi menyusui dini dan kontak ibu dengan bayi yang baru lahir 12
- 1 jam setelah lahir 5. Mengedukasi ibu untuk melakukan teknik menyusui dengan benar
6. Menjelaskan dan mengedukasi ibu tentang pemberian ASI saja tanpa minuman makanan apapun sejak bayi lahir
7. Melakukan perawatan gabung ibu dan bayi
8. Pemberian ASI dilakukan sesering mungkin semau bayi 9. Tidak memberikan dot empeng kepada bayi
10. Mengevaluasi kondisi ibu dan bayi selepas pulang dari sarana kesehatan
2.11. Faktor Internal
Banyak saat ini ibu yang mengeluhkan ASI yang sulit keluar, cara memperbanyak ASI, dan ibu yang merasakan ASI nya kurang. Padahal sebenarnya
ASI yang dimiliki ibu itu sudah cukup, namun ibu merasa kurang yakin.
9
Untuk mengetahui dan menolong ibu yang ASI nya kurang kita dapat memantau dari
berbagai macam faktor yaitu :
2.11.1. Faktor Menyusui
Berbagai macam hal yang dapat mempengaruhi produksi ASI seperti 1 tidak melakukan inisiasi menyusui dini 2 ibu menjadwal
sendiri pemberian ASI 3 bayi diberi minum sebelum ASI ibu keluar 4 posisi menyusui ibu yang kurang baik 5 tidak mengosongkan salah satu
payudara. Banyak ibu yang beranggapan bahwa ASI tidak mencukupi sehingga memutuskan untuk menambahkan atau mengganti dengan susu
formula. Sebetulnya hampir semua ibu yang melahirkan akan berhasil menyusui bayinya dengan jumlah ASI yang cukup dan sesuai dengan
kebutuhan bayinya. Hal yang harus diperhatikan agar ASI dapat diproduksi dengan jumlah dan kualitas yang baik adalah teknik menyusui
yang benar, asupan gizi ibu, serta frekuensi menyusui. Semakin sering bayi menghisap menyusu kepada ibunya maka produksi ASI semakin
lancar.
10, 12
Ibu sebaiknya tidak menjadwal pemberian ASI, ASI baiknya diberikan sesuai keinginan bayi, walaupun diwaktu malam sekalipun.
Produksi ASI dipengaruhi oleh seringnya bayi menyusu. Hal ini dilakukan setidaknya 8 kali sehari.
10, 12
Produksi ASI dapat berkurang seiring dengan menurunnya waktu bayi menyusui, biasanya hal ini terjadi pada minggu-minggu awal saat
bayi mudah tertidur. Untuk merangsang bayi menyusu, dapat dilakukan pada telingatelapak kaki agar bayi mudah mengisap.
10, 12