Jalur Pengangkutan Lemak Pengaruh Pemberian Infus Daun Seledri Segar Terhadap Penurunan Trigliserida Dan VLDL (Very Low Density lipoprotein) serum Darah Marmot Jantan

dinding pembuluh darah. Kadar LDL kolesterol sering digunakan sebagai petunjuk untuk mengetahui resiko PJK Penyakit Jantung Koroner. d. High density lipoprotein HDL Lipoprotein densitas tinggi berfungsi membawa kolesterol dari jaringan kehati. HDL kolesterol merupakan jenis kolesterol yang bersifat baik atau menguntungkan, karena mengangkut kolesterol dari penbulu darah kembali kehati untuk dibuang sehingga mencegah penebalan dinding pembuluh darah atau mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Jadi makin rendah kadar HDL kolesterol, makin besar kemungkinan resiko terjadinya PJK Penyakit Jantung Koroner. Kadar HDL kolesterol dapat dinaikkan dengan berhenti merokok, dan menambah aktivitas Suharti. dkk,1984.

2.6 Jalur Pengangkutan Lemak

Lemak dalam darah diangkut dengan dua cara yaitu melaulai jalur eksogen dan endogen. 1. Jalur Eksogen Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut kilomikron. Kilomikron ini akan membawa kedalam aliran darah. Kemudian trigliserida dalam kilomikron akan megalami penguraian oleh enzim lipoprotein lipase, sehingga terbentuk asam lemak bebas dan kilomikron bermolekul besar kilomikron remnan. Asam lemak bebas akan melewati jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali menjadi cadangan energi. Sedangkan kilomikron remnan akan Universitas Sumatera Utara dimetabolisme dalamm hati sehingga menghasilkan kolesterol bebas. Sebagian kolesterol yang mencapai organ hati diubah menjadi asam empedu, yang akan dikeluarkan kedalam usus, berfungsi seperti detergen dan membantu proses penyerapan lemak dari makanan. Sebagian lagi dari kolesterol dikeluarkan melalui saluran empedu tanpa dimetabolisme menjadi asam empedu kemudian organ hati akan mendistribusikan kolesterol kejaringan tubuh lainnya melalui jaringan endogen. Pada akhirnya, kilomikron yang tersisa yang lemaknya telah diambil, dibuang dari aliran darah oleh hati. 2. Jalur Endogen. Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila makanan sehari – hari mengandung karbohidrat yang berlebihan. Hati mengubah kerbohidrat dan lemak menjadi asam lemak, kemudian membentuk trigliserida, tirgliserida ini dibawa melalui aliran darah dalam bentuk. VLDL yang kemudian akan dimetabolisme oleh enzim lipoprotein lipase menjadi IDL Intermediate Density Lipoprotein. Kemudian IDL melalui serangkaian proses akan berubah menjadi LDL Low Density Lipoprotein yang kaya akan kolesterol. LDL berfungsi menghantarkan kolesterol kedalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan dilepaskan kedalam darah, di mana pertama-tama akan berikatan dengan HDL High Density Lipoprotein. HDL yang berfungsi membuang kelebihan kolesterol dari dalam tubuh. Sehingga muncul istilah LDL kolesterol yang disebut dengan lemak ” jahat” dan HDL kolesterol disebut dengan lemak ” baik ” Smaolin Grosvenor, 1997. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein 2.7 Hiperlipidemia 2.7.1 Pengertian Hiperlipidemia Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu: o Hiperlipidemia Primer Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. o Hiperlipidemia Sekunder Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya: diabetes militus, penyakit hepar dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel berulang Mery, dkk, 2001 Klasifikasi klinis hipirlidemia dalam hubungannya dengan penyakit jantung koroner, yaitu: o Hiperkolesterolemia yaitu : peningkatan kadar kolesterol dalam darah o Hipertrigliseridemia yaitu : peningkatan kadar trigliserida dalam darah Universitas Sumatera Utara o Hiperlipidemia yaitu : peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. 2.7.2 Penyebab hiperlipidemia:  Penyebab primer, yaitu faktor keturunan genetik  Penyebab sekunder, seperti: 1. Usia Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. 2. Jenis kelamin Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah manopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. 3. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, es krim, keju, daging berlemak 4. Kurang melakukan olah raga 5. Obesitas kegemukan 6. Pengguna alkohol Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreastitis, diabetes militus, penyakit hepar dan penyakit ginjal. Kadar trigliserida darah diatas 250 mgdl dianggap abnormal, kadar trigliserida yang sangat tinggi sampai lebih dari 800 mgdl bisa menyebabkan pankreastitis gangguan pada organ pankreas Smaolin Grosvenor, 1997 Biasanya pengobatan yang paling baik untuk orang-orang yang memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi adalah:  Menurunkan berat badan apabila memiliki berat badan yang berlebihan Universitas Sumatera Utara  Berhenti merokok  Mengurangi jumlah lemak dalam makanan  Melakukan olah raga  Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak Anonim, 2009. Hiperlipoproteinemia adalah keadaan di mana kadar satu atau beberapa kombinasi lipoproteion yang mentranspotr kolesterol atau trigliserida dalam plasma meningkat. Ada 4 tipe hiperlipoproteinemia, yaitu:  Tipe I hiperkilomikronemia Familial Tipe ini mmperlihatkan adanya peningkatan kadar kilomikron pada waktu puasa bahkan dengan diet lemak normal dan biasanya disebabkan oleh defisiensi lipoprotein lipase yang dibutuhkan untuk metabolisme kilomikron. Trigliserida serum meningkat.  Tipe IIa hiperkolesterolemia familial Pada tipe ini terjadi peningkatan LDL dengan kadar VLDL normal karena penghambatan dalam degradasi LDL, sehingga terdapat peningkatan kolesterol serum tetapi triasilgliserol normal. Disebabkan karena berkurangnya reseptor LDL normal. Dapat menyebabkan penyakit jantung iskemik. Pengobatan dapat dilakukan dengan diet rendah kolesterol dan rendah lemak jenuh, dan pemberian obat-obat hipolipoprotein seperti, kolestiramin atau kolestipol danatau lovastatin atau mevastatin.  Tipe IIb hiperlipidemia campuran familial Tipe ini sama dengan IIa kecuali VLDL juga meningkat, menyebabkan trigliserida serum dan kolesterol meningkat. Disebabkan produksi VLDL oleh hati yang berlebih. Sering ditemukan. Pengobatan dapat dilakukan Universitas Sumatera Utara dengan pembatasan kolesterol dan lemak jenuh dalam diet serta alkohol. Terapi obat sama dengan IIa.  Tipe III disbetalipoproteinemia familial Konsentrasi IDL serum meningkat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Penyebabnya adalah overproduksi atau IDL kurang digunakan, karena mutasi apolipoprotein E. Terbentuk xantoma dan terjadinya penyakit jantung koroner dan vaskular yang dipercepat. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan jika perlu, pembatasan diet kolesterol dan alkohol, terapi dengan obat termasuk niasin dan klofibrat atau gemfibrozil atau lovastatin atau mevastatin.  Tipe IV hipertrigliseridemia familial Terjadi peningkatan kadar VLDL, sedangkan LDL normal atau berkurang, mengakibatkan kolesterol normal atau meningkat dan peningkatan kadar trigliserida. Disebabkan karena overproduksi danatau berkurangnya pengeluaran VLDL trigliserida dalam serum. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, pembatasan diet dalam karbohidrat yang terkontrol, mengganti lemak yang dikonsumsi, konsumsi alkohol rendah. Terapi obat dengan memberikan niasin danatau gemfibrozil atau lovastatin atau mevastatin.  Tipe V hipertrigliseridemia campuran familial Ditunjukkan dengan kadar VLDL dan kilomikron serum meningkat. LDL normal atau meningkat, sehingga kadar kolesterol meningkat dan terjadi peningkatan trigliserida yang sangat tinggi. Penyebabnya adalah peningkatan produksi atau penurunan bersihan VLDL dan kilomikron. Universitas Sumatera Utara Tipe ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang gemuk danatau diabetes. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan, rendah lemak dan karbohidrat, diet harus mengandung protein, tidak boleh mengkonsumsi alkohol, jika perlu terapi dengan obat termasuk niasin, gemfibrozil, atau lovastatin atau mevastatin. Tabel 2.1. Pola Lipoprotein pada berbagai Tipe Hiperlipidemia Mery, dkk, 2001

2.8 Pengertian Infus