Tipe ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang gemuk danatau diabetes. Pengobatan dapat dilakukan dengan menurunkan berat badan,
rendah lemak dan karbohidrat, diet harus mengandung protein, tidak boleh mengkonsumsi alkohol, jika perlu terapi dengan obat termasuk niasin,
gemfibrozil, atau lovastatin atau mevastatin.
Tabel 2.1. Pola Lipoprotein pada berbagai Tipe Hiperlipidemia Mery,
dkk, 2001
2.8 Pengertian Infus
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simpisia nabati dengan air pada suhu 90
o
C selama 15 menit Ditjen POM 1995 Penyarian adalah peristiwa memindahkan zat aktif yang semula di dalam
sel ditarik oleh cairan penyanyi sehingga zat aktif larut dalam cairan penyari. Secara umum penyarian akan bertambah baik apabila permukaan simplisia yang
bersentuhan semakin luas Ansel, 1989. Cara penyarian dapat dibedakan menjadi infudasi, maserasi, perkolasi, dan
penyarian berkesinambungan. Infundasi adalah proses penyarian yang umumnya digunakan untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-
bahan nabati. Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh kuman dan kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh
dengan cara ini tidak boleh disimpan lebih dari 24 jam Anonim, 1986. Pola lipoprotein
Peningkatan utama dalam plasma Lipoprotein lipid
Type I kilomikron
Trigliserida Type IIa
LDL Kolesterol
Type IIb LDL dan VLDL
Kolesterol dan trigliserida Type III
IDL Trigliserida dan kolesterol
Type IV VLDL
Trigliserida Type V
VLDL dan kilomikron Trigliserida dan kolesterol
Universitas Sumatera Utara
2.9 Suspensi
2.9.1 Pengertian suspensi Suspensi merupakan sediaan yang homongen yang terdiri dari 2 fase.
Yaitu, fase kontinu atau fase luar umumnya merupakan cairan atau fase padat, dan fase terdispers atau fase dalam berupa partikel-partikel kecil yang pada dasarnya
tidak larut, tetapi terdispersi seluruhnya dalam fase kontinu. Suspensi yang baik harus tetap homongen selama waktu yang dibutuhkan untuk penuangan dan
pemberian dosis setelah wadahnya dikocok. 2.9.2 Alasan pembuatan suspensi.
Ada beberapa alasan pembuatan suspensi, antara lain: 1.
beberpa obat tertentu tidak stabil secara kimia dalam bentuk larutan 2.
untuk sebagian pasien bentuk cairan lebih disukai daripada bentuk padat tablet atau kapsul dari obat yang sama.
3. bentuk cair lebih mudah untuk ditelan dan kemudahan dalam pemberian
dosis. 4.
untuk pemberian dosis yang sangat besar relatif lebih mudah. 5.
aman 6.
penyesuian dosis untuk anak – anak lebih mudah diberikan 7.
untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak dari obat. 2.9.3 Sifat – sifat yang di inginkan dalam suatu suspensi Ansel, 1989 :
1. suatu suspensi yang dibuat harus dengan tepat mengendap secara lambat,
dan apabila dikocok suspensi harus merata.
Universitas Sumatera Utara
2. karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga ukuran partikel
tetap agak konstan untuk waktu yang lama untuk menyimpanan pada waktu yang lama.
3. suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat dan homogen.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian ini adalah metode eksperimental berdasarkan rancangan acak lengkap. Penelitian meliputi penyiapan sampel, penyiapan hewan
percobaan dan pengujian efek penurun kadar trigliserida dan VLDL pada hewan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis secara Anava analisis variansi dan
dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey meggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16.
3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat – alat Penelitian