Bisnis dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

pungkiri, kebutuhan manusia akan teknologi semakin banyak dan kebutuhan itu sendiri menjadi sebuah keharusan yang tidak dapat kita elakan lagi. Selain itu kesadaran terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sangat minim, misalnya perusahaan yang mendirikan pabrik dengan cerobong asap ke udara, sepintas disadari atau tidak nampaknya tidak begitu membahayakan karena akibatnya tidak dirasakan seketika, tetapi butuh waktu yang cukup lama untuk merasakan efek cerobong asap tersebut. 109

B. Bisnis dan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Bisnis memiliki peran penting di tengah masyarakat, dimana bisnis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhannya. Bisnis erat kaitannya dengan perusahaan, perusahaan sendiri tinggal dan hidup di tengah masyarakat. Jadi antara bisnis, perusahaan dan masyarakat serta lingkungan sekitar memiliki kaitan erat dan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. oleh karenanya, kita dapat melihat adanya hubungan saling mempengaruhi antara keduanya. Saat ini, para manajer perusahaan menyadari bahwa usaha yang mereka lakukan merupakan bagian dari kegiatan sosial, oleh karenanya di satu sisi perusahaan sangat bergantung pada kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat. Program CSR adalah upaya pendekatan yang dilakukan kepada masyarakat untuk memperkuat citra perusahaan di mata masyarakat. Sebagaimana Davis 109 Joko Subagyo, Hukum Lingkungan dan Masalah Penanggulangannya, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, hal. 17 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Blomstrom mengatakan, “Another argument is that social responsibility improves the public image of business” 110 CSR kini tidak saja dihubungkan dengan peningkatan sumber daya misalnya tenaga kerja atau pemberdayaan masyarakat setempat tetapi juga perlindungan serta pengelolaan terhadap lingkungan juga menjadi bagian penting dalam pelaksanaan CSR. Tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan memainkan peranan penting dalam bisnis saat ini dan hari esok. Ini merupakan panggilan darurat bagi semua orang terutama perusahaan yang menjalankan bisnisnya agar segera melakukan perubahan-perubahan kecil dan konsisten dalam hal cara terbaik menerima produk yang berkualitas, murah dan ramah lingkungan. Tanggung jawab lingkungan bukan sekedar bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup melalui kegiatan-kegiatan menarik seperti yang dilakukan oleh CSR, tetapi bagaimana melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran yang berbasis pada lingkungan. Dewasa ini, kita melihat ada begitu banyak interaksi antara perusahaan dan masyarakat secara saling menguntungkan. Sebut saja kegiatan yang dilakukan oleh PT. Newmont di Nusa Tenggara Timur melalui kegiatan penanaman pohon, pembangunan sumber air bersih, dan program-program lainnya. tetapi yang menjadi pertanyaan apakah perilaku yang dilakukan oleh perusahaan telah aman bagi lingkungan? Kerusakan areal pertambangan tidak cukup diatasi dengan aksi penanaman pohon saja, tetapi juga dengan mengembalikan areal tersebut ke kondisi 110 Keith Davis Robert.L.Blomstrom, Business and Society:Environment and Responsibility, 3 rd Edition, Mcgraw-hill, 1975, Kogakhusa sebagaimana dikutip dari John E. Keneddy, Era Bisnis Ramah Lingkungan, Jakarta: PT. Buana Ilmu Popular Kelompok Gramedia, 2009, hal. 1 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara semula. Hal inilah yang dilupakan oleh sebagian perusahaan ibarat pepatah habis manis sepah dibuang, kurang peka nya perusahaan terhadap situasi lingkungan sekitar padahal ini dapat mengakibatkan pada kehancuran ekosistem. Seharusnya teknologi dan ekonomi selalu berjalan beriringan diantara hubungan manusia dengan alam. Namun saat ini, dengan bertambahnya populasi manusia di muka bumi, hubungan antara teknologi dan ekonomi memegang peranan penting bagi masa depan manusia dan alam semesta. Melihat kondisi lingkungan, dipastikan keterlibatan perusahaan dalam penurunan kualitasnya. Kondisi penurunan kualitas, ancaman pemanasan global, dan krisis energi belakangan ini semakin mempengaruhi kesadaran banyak orang terutama perusahaan. Beberapa perusahaan dapat menangkap perubahan situasi ini dengan cara melakukan inovasi dan pengembangan teknologi yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi aman dalam persaingan. Banyak perusahaan telah siap dengan berbagi inovasi tersebut tetapi masih banyak juga perusahaan yang tidak menyadari situasi yang berkembang saat ini. Dampak buruk terhadap lingkungan diantaranya: 111 a. Perubahan iklim; b. Lapisan ozon rusak; c. Hujan asam; d. Formasi ozon troposferik; e. Eutrofikasi tanah; f. Materi partikulat; g. Racun di lingkungan; h. Racun dalam tubuh manusia; i. Sumber daya alam menipis; j. Keragaman hayati cedera; k. Dampak-dampak lain terkait pemanfaatan lahan. 111 John E Kennedy, Op.cit., hal. 15 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Dengan berbagai dampak buruk yang akan terjadi baik sekarang maupun nantinya diharapkan bagi perusahaan dalam menjalankan roda bisnisnya lebih fokus terhadap situasi buruk yang akan terjadi. Jangan hanya mencari keuntungan di lingkungan tersebut tetapi kelestarian serta perlindungan terhadap lingkungan diabaikan. Dan jangan sampai terjadi mimpi buruk, alam kita marah dan menyebabkan kehancuran bagi ekosistem. Lingkungan pada hakekatnya juga sebagai unsur penting yang harus mendapat perhatian dari perusahaan. Jika perusahaan ingin bertahan dan dapat diterima masyarakat, maka perusahaan tersebut harus memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan. Lingkungan adalah salah satu unsur yang senantiasa terkait dengan kehidupan kita. Semua aktivitas ekonomi yang dilakukan oleh semua mahluk di bumi ini berkaitan dengan lingkungan. Bahkan semua sumber daya yang digunakan oleh semua unsur dalam tiap-tiap aktivitas ekonominya secara pasti bersumber dan terdapat pada lingkungan. Erat kaitannya dengan bagaimana manusia memperlakukan lingkungan melalui aktivitas hidupnya, maka lingkungan pada suatu saat mungkin menjadi sahabat bagi manusia, tetapi pada saat lain menjadi lawan. Hal ini semua tergantung dengan bagaimana manusia dan perusahaan pada khususnya memperlakukan lingkungan. Dalam buku The Ecology of Commerce a declaration of suistanablility, Paul Hawken mengatakan bahwa setiap tindakan komersial dan persetujuan atau transaksi bisnis, ikut merusak lingkungan. Hawken percaya kita harus berpikir mengenai bisnis secara berbeda. Ia berpikir bahwa tindakan bisnis sehari-hari harus dibuat untuk pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara membantu melestarikan lingkungan, tetapi hal ini tidak terjadi bersamaan dengan pemikiran ekonomi saat ini. 112 Terlepas dari tujuan utama perusahaan yakni mencari laba secara maksimal juga perlu mengembangan misi lingkungan. Perusahaan harus berhati-hati mengembangan produk agar memiliki kearifan lingkungan. Caranya adalah dengan mencari teknologi alternatif untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan, menghemat energi serta produk yang dihasilkan dapat di daur ulang guna memanfaatkan limbah agar menghasilkan produk lainnya. kearifan bisnis ini merupakan salah satu cara untuk melindungi lingkungan dari berbagai dampak buruk. Straub Attner berkata ada kecenderungan dan peluang bagi perusahaan untuk melakukan perlindungan lingkungan: “ The public’s concern for protecting and preserving the environment is now a major business issue. The company will have to make environmental considerations a part of strategic decision making-not because it is a law or some group wants it, but because it is right thing to do” 113 Kearifan bisnis akan mengantar perusahaan dalam transisi pasar menuju era bisnis berbasis lingkungan. Selayaknya,kearifan bisnis terhadap lingkungan harus tumbuh disebabkan oleh tekanan pasar, tetapi merupakan sesuatu yang memang patut untuk dilakukan. 114 Perusahaan seharusnya menyelamatkan lingkungan bukan karena desakan sosial. Bagaimanapun, krisis lingkungan yang dihadapi pada masa depan 112 Stoner, Friedman Gilbert, 1995. Business Communication Today, 4 th edition. USA: Mcgraw Hill, hal. 103 sebagaimana dikutip dari John E Kennedy, Op.cit., hal. 46 113 Straub Attner. 1994. Introduction to Business, 5 th edition. California: Wardworth Publishing Company, hal. 22 sebagaimana dikutip dari John E Kennedy., Op.cit., hal. 47 114 John E Kennedy, Op.cit., hal. 47 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara akan secara langsung mengancam kemampuan perusahaan dalam melaksanakan proses produksi serta pemasaran hasil produksi. Oleh karenanya, para manajer di lingkungan perusahaan harus mencari solusi atas proses produksi dan pemasarannya, dengan cara meminimalisasikan penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan mengurangi resiko pencemaran lingkungan. Selalu ada solusi terbaik apabila manajer memiliki kearifan terhadap kelangsungan bisnis yang berbasis sosial dan lingkungan sekitar. Artinya, masalah lingkungan menjadi cakupan pemikiran manajemen masa depan dan menjadikannya sebagai keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Indonesia merupakan negara yang memiliki populasi keempat terbesar di dunia. Pertumbuhan penduduk ini juga mendorong proses produksi serta kemajuan teknologi dan industri. Tak dipungkiri lingkungan lah yang menjadi korban karena eksploitasi sumber daya alam yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan penduduk. Sehingga menimbulkan efek degradasi terhadap lingkungan. Krisis moneter asia tahun 1997-1998 juga menimpa Indonesia dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang semakin tinggi, terutama kawasan hutan yang diharapkan menjadi paru-paru dunia. Kondisi hutan indonesia sangat kritis dimana tiap menit indonesia kehilangan hutan seluas enam kali lapangan sepakbola. 115 Rendahnya pengetahuan industri dan kurangnya upaya pemerintah dalam mengatasi praktek pembalakan liar illegal lodging menyebabkan 115 “ Kondisi Terakhir hutan Indonesia”,httpwww.sinarharapan.co.idberita040706nas06.html, diakses pada tanggal 7 Agustus 2008 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara penggundulan hutan secara cepat dan berpotensi menciptakan kerusakan yang lebih ektrem pada lingkungan. Setiap orang dituntut untuk memiliki wawasan terhadap berbagai masalah lingkungan. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran dalam diri kita karena bagaimana pun juga, kita tidak dapat menutup mata terhadap krisis lingkungan yang sedang terjadi apapun bentuknya. Bentuk-bentuk pencemaran terhadap lingkungan dapat kita lihat antara lain: 1. Pencemaran udara Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak property. 116 Pencemar dibedaka atas dua jenis yaitu: 117 pertama pencemar primer adalah pencemaran yang timbul langsung dari sumber pencemaran udara. Contohnya adalah karbon monoksida karena ia merupakan hasil dari pembakaran langsung. Kedua, pencemar sekunder adalah pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar- pencemar primer di atmosfer. Contohnya adalah pembentukan ozon dalam smog fotokimia. 116 John E Kennedy, Op.cit., hal. 24 117 Ibid pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Selain itu pencemar yang tidak kalah bahayanya terhadap kelangsungan ekosistem adalah SO 2 dan NO 2 yang bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak hujan asam antara lain: 118 a. Mempengaruhi kualitas air permukaan b. Merusak tanaman c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat di dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan. Untuk itu pencemaran terhadap udara harus diminimalisasikan agar tidak terjadi dampak yang dapat merusak kelangsungan ekosistem. 2. Banjir dan kerusakan hutan Penyebab utama terjadinya banjir di sebagian kota-kota besar di Indonesia diakibatkan oleh rusaknya kondisi hutan dan berkurangnya tanaman yang mampu menyerap air hujan. Banjir merupakan langganan bagi kota-kota besar di Indonesia, tetapi sedikit sekali orang yang menyadari apa penyebab terjadinya banjir. Banjir tidak mungkin terjadi apabila orang serta perusahaan berlaku ramah terhadap hutan, ini merupakan efek yang terjadi akibat kurangnya rasa kesadaran kita terhadap pelestarian hutan. Hutan yang merupakan aset untuk anak cucu kita nantinya sekarang hanya tinggal sebuah kenangan. Banyaknya pembalakan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga hutan dan ekosistem mengalami degradasi. 118 Ibid pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 3. Pemanasan global global warming Pemanasan global merupakan isu yang sedang hangat dibicarakan di tengah masyarakat. Efek pemanasan global telah terasa saat ini,dimana kondisi cuaca yang tidak menentu,mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan. Tetapi hal ini tidak akan mungkin terjadi apabila tidak ada aksi dari manusia sehingga saat ini memunculkan reaksi alam berupa pemanasan global. Jika kembali ke belakang untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Pemanasan global muncul diakibatkan oleh efek rumah kaca. Efek rumah kaca green house effect pertama kali dikenalkan oleh Joseph Fourier pada 1824 sebagai proses dimana atmosfer memanaskan sebuah planet. 119 Pemahaman tentang efek rumah kaca ada dua yaitu: 1 efek rumah kaca alami yang terjadi alami di bumi 2 efek rumah kaca tertingktkan akibat kegiatan manusia. Penyebab efek rumah kaca adalah naiknya konsentrasi gas karbondioksida dan gas-gas lainnya di atmosfer. Pengertian lain tentang pemanasan global adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Dengan meningkatnya suhu global, diperkirakan akan ada perubahan-perubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca ektrem, serta perubahan jumlah dan pola hujan. 119 Ibid.,hal. 26 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Selain gas karbondioksida, penimbul efek rumah kaca lainnya yang tidak kalah pentingnya adalh sulfur dioksida, nitrogen monoksida, dan nitrogen dioksida, serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan Chloro fluro Carbon CFC Pemanasan global saat ini menjadi isu yang kuat, sampai-sampai PBB membentuk badan khusus yakni, United Nation Frame Work Convention on Climate Change UNFCCC. Walau demikian tidak semua orang sepakat bahwa peningkatan suhu disebabkan oleh efek rumah kaca. Sebagian dari mereka itu berpendapat bahwa pemanasan global adalah siklus kehidupan alami di bumi. 120 Jutta Kill dari Forest and European Union Resource Network FERN pada pertemuan kelompok Durban di Bali berkata “Perdagangan karbon tidak merspons hal-hal paling mendasar dan ketidakadilan iklim dan ketidakadilan sosial dalam arti luas” 121 Protokol Kyoto adalah sebuah amandemen terhadap konvensi rangka kerja PBB tentang perubahan iklim, sebuah kesepakatan internasional termasuk Indonesia sebagai anggota PBB mengenai pemanasan global. Hampir semua ikut andil dalam Protokol Kyoto,kecuali Amerika Serikat dan Australia. Langkah selanjutnya setelah pembentukan Protokol Kyoto adalah pertemuan KTT Iklim yang diadakan di Bali, di dalam pertemuan ini Uni Eropa menginginkan agar KTT iklim ini dapat menyepakati pemotongan emisi gas karbon dari 25 120 Ibid., hal. 27 121 “Pemanasan Global”,dimuat pada Harian Kompas tanggal 1 Desember 2007 dikutip dari John E Kennedy, Op.cit., hal. 27 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara menjadi 40 di bawah level 1990 pada tahun 2020, yang harus dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang industri. Indonesia sebagai negara paru-paru dunia diminta untuk lebih perhatian terhadap kasus pemanasan global ini, dimana perusahaan yang bergerak di bidang industri harus melakukan kebijakan peduli lingkungan agar efek pemanasan global dapat diminimalisasikan. C. Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pada dasarnya pembangunan dengan lingkungan hidup adalah dua hal yang saling bertolak belakang. Dimana pembangunan menuntut adanya perubahan yang lebih baik menuju kesejahteraan manusia, salah satu sisi penting dari pembangunan adalah menuntut ketersediaan sumber daya alam yang cukup. Sedangkan lingkungan, yang terdiri dari sumber daya alam dan ekosistem menuntut akan kelestarian dan perlindungan. Bagaimana akan terjadi perlindungan dan kelestarian apabila pembangunan menuntut sumber daya alam yang cukup. Masalah ini cukup kompleks, antara manusia dengan lingkungan hendaknya saling menjaga satu dengan yang lain agar terjadi proses interaksi yang berkelanjutan sehingga menimbulkan pembangunan yang berkelanjutan. Pengertian pembangunan berkelanjutan menurut Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 adalah: 122 “Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, 122 Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara dan ekonomi ke dalam strategi pembanguan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini ke masa depan”. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembanguan di masa mendatang dengan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan untuk mencapai keselamatan, kemampuan dan kesejahteraan dari generasi yang mendatang. Terdapat cita-cita luhur, dimana kita mewarisi suatu kondisi sosial dam lingkungan yang lebih baik nantinya kepada anak-cucu kita. Pembangunan berkelanjutan ini juga diimplementasikan melalui rencana tertulis yang disebut dengan rencana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selanjutnya disebut RPPLH. Pengertian RPPLH menurut Pasal 1 angka 4 Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah: 123 “RPPLH adalah perencanaan tertulis yang memuat potensi, masalah lingkungan hidup, serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu”. Pembangunan berkelanjutan direncanakan secara konkrit di dalam RPPLH yang selanjutnya RPPLH inilah yang memuat rancangan terhadap pembangunan berkelanjutan secara tertulis yang dituangkan dalam kurun waktu tertentu. Pembangunan berkelanjutan ini juga memiliki sisi kelemahan sebagaimana pendapat A.Sonny Keraf, yang menjadi kelemahan pembangunan berkelanjutan adalah: 124 pertama, tidak ada suatu titik kurun waktu yang jelas dan terukur sebagai sasaran pembanguan berkelanjutan. Konsep pembanguanan berkelanjutan hanya merupakan 123 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 124 N.H.T Siahaan, Hukum Lingkungan Op.cit., hal.14 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara komitmen, sedangkan realisasinya sulit diukur dari segi waktu kapan bisa tercapai. Sangat sulit untuk menentukan jangka waktu untuk pencapaian realisasi konsep pembangunan berkelanjutan karena tidak adanya skala yang jelas. Karena begitu sulit mengukur realisasi waktunya secara agenda maka dengan mudah pula agenda diabaikan. Kedua, paradigma pembanguan berkelanjutan didasarkan kepada cara pandang yang sangat antroposentris, yakni cara pandang bahwa alam hanya sekedar alat pemenuhan kebutuhan material manusia. Padahal alam merupakan bagian dari manusia yang harus dilestarikan. Ketiga, asumsi bahwa manusia yang menentukan daya dukung ekosistem lokal dan regional. Mengasumsikan manusia berkemampuan untuk mengetahui batas alam dan mengeksploitasi sumber-sumber alam itu di dalam batas-batas daya dukung tadi. Padahal manusia tidak menyadari bahwa alam memiliki kekayaan dan kompleksitas yang begitu rumit jauh melampui kekayaan teknologi sebagai hasil karya manusia. Keempat, paradigma pembangunan berkelanjtan justru tertumpu pada ideologi materialisme yang tidak diuji secara kritis, tetapi diterima begitu saja sebagai benar. Hal yang dilematis disini, semua Negara justru dianjurkan untuk mengikuti jalan salah yang ditempuh oleh Negara-negara maju, yang terpacu oleh semangat materialisme, hal yang patut dikoreksi oleh pembangunan berkelanjutan adalah tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pembangunan merupakan upaya sadar yang dilakukan oleh manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Hakikat pembangunan adalah bagaimana agar kehidupan hari depan lebih baik dari hari ini. Namun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan akan selalu bersentuhan dengan lingkungan. Bruce pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Mitchell, mengatakan pengelolaan sumber daya lingkungan akan mengalami emapat situasi pokok, yaitu: 125 1. Perubahan change Perusahaan harus selalu siap menghadapi perubahan, baik perubahan lingkungan itu sendiri maupun perubahan sistem sosial, ekonomi, dan politik yang sering mewarnai proses-proses pengambilan keputusan. 2. Komplesitas complexity Dampak kegiatan manusia terhadap lingkungan memang sesuatu yang sangat kompleks dan tidak dapat dipahami secara utuh. Perusahaan memahami bahwa tidak semua perubahan lingkungan dapat diprediksikan sebelumnya. Sebagian aspek dapat diprediksikan, tetapi sebagian lain belum dapat dibayangkan apa implikasi perubahan tersebut. 3. Ketidakpastian uncertainty Perusahaan harus memahami pula bahwa lingkungan dipenuhi dengan ketidakpastian. Perusahaan harus berani mengambil keputusan ketika semua informasi dan pemahaman didapat secara utuh. 4. Konflik conflict Perbedaan dan pertentangan kepentingan sering kali muncul dalam perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam. Pertentangan tersebut seringkali merefleksikan perbedaan pandangan, ideologi dan harapan. Hal ini merupakan 125 Supriadi, Hukum Lingkungan di Indonesia, Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2008, hal. 38 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara tantangan bagi perusahaan dalam mengakomodasikan berbagai perbedaan sehingga tidak menimbulkan konfilk. Dengan berbagai sisi kelemahan yang ada pada prinsip pembangunan berkelanjutan ini diharapkan adanya kemajuan yang dapat dijalankan sesuai degan amanat prinsip pembangunan berkelanjutan adalah mencapai kesejahteraan manusia. Ada beberapa prinsip penting yang digariskan oleh pembangunan berkelanjutan dalam KTT Rio, yaitu: 126 1. Prinsip keadilan antar generasi Intergenerational equtity Negara diwajibkan untuk menjada serta melestarikan lingkungan dan sumber daya alam untuk dapat diwariskan pada generasi yang akan datang. Prinsip keadilan antar generasi ini terumuskan dalam prinsip 3 Deklarasi Rio. Prinsip keadilan antar generasi menyatakan bahwa hak untuk melakukan pembangunan dilakukan dengan memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang memenuhi kebutuhannya.The right to development must be fulfilled so as to equatably meet developmantal and environmental needs of present and future generations 127 2. Prinsip pencegahan dini precautionary principle Prinsip ini menyatakan bahwa apabila tidak adanya temuan ilmiah yang pasti maka penundaan untuk mencegah upaya suatu kerusakan lingkungan tidak dapat dijadikan alasan. Prinsip ini merupakan jawaban atas kebijakan pengelolaan 126 N.H.T Siahaan, Hukum Lingkungan, Op.cit.,,hal.71 127 Ibid., hal. 72 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara lingkungan, yang didasarkan pada suatu hal yang dibutuhkan penanggulangan, hanya akan dapat dilakukan jika adanya bukti akan temuan tersebut. 3. Prinsip perlindungan keaneka ragaman hayati Prinsip ini menekankan pentingnya sumber-sumber daya hayati dipertahankan dan dilestarikan. Pentingnya upaya penganekaragaman menyangkut hal-hal karena sumber-sumber hayati merupakan bagian dari sumber kehidupan manusia. 4. Prinsip internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif Prinsip ini berangkat dari suatu keadaan, dimana penggunaan sumber daya alam, merupakan kecenderungan dari dorongan pasar. Akibatnya, kepentingan yang selama ini tidak terwakili dalam komponen pengambilan keputusan dalam menentukan harga pasar tersebut diabaikan dan menimbulkan kerugian bagi mereka. Masyarakat yang mengalami kerugian tidak dapat melakukan apapun kecuali dengan melalui jalan pengadilan. Konsep pembangunan berkelanjutan memberikan implikasi adanya batas yang ditentukan oleh tingkat masyarakat dan perusahaan mengenai sumber daya alam SDA, serta kemampuan biosfer menyerap berbagai pengaruh aktivitas manusia dan perusahaan pada khususnya. Pembangunan berkelanjutan memiliki tiga pilar penting yang saling mendukung sehingga memunculkan pembangunan yang berkelanjutan yang akan meningkatakan kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akan datang. Ketiga pilar tersebut adalah: 128 128 Aca Sugandy dan Rustam Hakim, Prinsip Dasar Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan, Jakarta: PT. Bumi aksara, 2009, hal. 21-27 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 1. Dimensi manusia sebagai subjek dan objek pembangunan a. Manusia sebagai individu Manusia merupakan subjek pembangunan karena merupakan pelaksana dari pembangunan dan manusia menjadi objek pembangunan karena sasaran pembangunan adalah mencapai kesejahteraan bagi manusia. Di dalam Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup diatur mengenai hak, kewajiban dan larangan yakni di dalam pasal 65, 66,67,68 dan 69. Pasal 65 Undang-Undang Nomor 32 ahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: 129 1 Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia 2 Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. 3 Setiap orang berhak mengajukan usulan danatau keberatan terhadap rencana usaha danatau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup 4 Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5 Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup 6 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan sebagaimana dimaksud ayat 5 diatur dengan peraturan menteri. Pasal 66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup “ Setiap orang yang memperjuangkan hak atas 129 Pasal 65 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara lingkungan hidup yang baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun digugat secara perdata” 130 Pasal 67 yang mengatur tentang kewajiban manusia, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup “Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan pencemaran danatau kerusakan lingkungan hidup” 131 Pasal 68 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: Setiap orang yang melakukan usaha danatau kegiatan berkewajiban: a. Memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu; b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup danatau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 132 Pasal 69 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup: 1 Setiap orang dilarang: a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran danatau perusakan lingkungan hidup b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam wilayah Negara kesatuan republik Indonesia c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara kesatuan republic Indonesia ke medialingkungan hidup Negara kesatuan republic Indonesia d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara kesatuan republik Indonesia e. Membuang limbah ke media lingkunga hidup f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup 130 Pasal 66 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 131 Pasal 67 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 132 Pasal 68 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara g. Melepaskan produk rekayasa genetic ke media lingkungan hidup yang bertentangan denganperaturan perundang-undangan atau izin lingkungan h. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar I Menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal; danatau j. Memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, atau memberikan keterangan yang tidak benar. 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf h memperhatikan dengan sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing-masing. 133 Terlihat jelas dalam pengaturan yang telah disebutkan di atas setiap manusia memiliki hak,kewajiban serta larangan terhadap keberlangsungan lingkungan yang baik dan bersih. Demikian juga perusahaan memiliki kewajiban berupa tanggung jawab terhadap sosial serta lingkungan hidup yang diakomodir melalui program CSR. b. Manusia sebagai masyarakat dan bangsa Manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat dan bangsa dituntut untuk lebih bijak dalam mengahadapi pembangunan di masa yang akan datang. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan, segala upaya pemanfaatan sumber daya , pengembangan teknologi, perubahan tatanan kelembagaan dan lain sebagainya merupakan untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa mendatang. 2. Dimensi ruang wilayah dari pembangunan berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu proses pembangunan yang mengoptimalkan manfaat sumber daya alam SDA dan sumber daya manusia SDM secara berkelanjutan. Dimensi ini memiliki beberapa cakupan masalah yakni: 134 133 Pasal 69 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 134 N.H.T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Op.cit., hal.82 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara a. Masalah pengentasan kemiskinan Pengentasan kemiskinan menjadi masalah mendasar yang harus segera ditanggulangi. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab kemerosotan lingkungan dan dampak negatif pembangunan, sebaliknya kemerosotan daya dukung lingkungan dapat menjadi penyebab muncul dan berkembangnya kemiskinan. b. Dinamika kependudukan Hal ini menjadi masalah karena lonjakan penduduk yang begitu pesat dapat berpengaruh kepada pembanguana dan lingkungan c. Pola konsumsi dan produksi Pola konsumsi kebutuhan dasar dan pola hidup melalui pola produksi yang tidak berkelanjutan merupakan salah satu penyebab utama berlanjutnya kerusakan lingkungan. d. Pengelolaan dan peningkatan kesehatan Hal ini merupakan hal yang penting karena peningkatan kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan. e. Pengembangan perumahan dan pemukiman Dalam pemanfaatan ruang wilayah, dengan dinamika kependudukan yang terus berkembang akan didominasi untuk pemukiman. 3. Prisip keterpaduan dan kordinasi Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup memerlukan keterpaduan dan kordinasi yang mantap antara pemanfaatan sumber daya alamSDA, pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara sumber daya manusia SDM, dan sumber daya buatan dalam suatu kurun waktu, dan terkoordinasi agar tepat guna, berhasil guna dan berdaya guna. 135 Di dalam pasal 47 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur tentang kewajiban perusahaan melakukan CSR yang berbunyi sebagai berikut: 1 Setiap usaha danatau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan, danatau kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan hidup. a. analisis risiko lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi: 1. Pengkajian risiko; 2. Pengelolaan risiko; danatau 3. Komunikasi risiko. 2 ketentuan lebih lanjut mengenai analisis risiko lingkungan hidup diatur dalam peraturan pemerintah. 136 Perusahaan dituntut melakukan analisis terhadap dampak lingkungan yang akan menjadi risiko terhadap keberlangsungan ekosistem. Perusahaan mempunyai tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan ekosistem serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui program CSR. Pasal ini telah mengakomodir perusahaaan untuk melakukan program CSR terutama yang berkaitan dengan lingkungan hidup. Tanggung jawab ini merupakan kewajban yang harus diemban perusahaan yang melakukan kegiatan bisnisnya berdampak langsung terhadap lingkungan. Sama halnya dengan UUPT yang mengatur kewajiban perusahaan yang bergerak dibidang sumber daya alam SDA, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 135 Ibid 136 Pasal 47 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup juga mengatur hal yang sama bahwa perusahaan yang bergerak dibidang sumber daya alam SDA memiliki tanggung jawab yang merupakan kewajiban dalam melakukan kegiatan CSR terhadap sosial dan lingkungan hidup sekitar.

D. Beberapa contoh penerapan Corporate Social Responsibility CSR di

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Tentang Kepemilikan Silang Saham Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007

2 46 148

Analisis Hukum Terhadap Pengaturan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

1 42 169

Akibat Hukum Pemisahan Perseroan Terhadap Kreditur Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 85 118

TINJAUAN YURIDIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG Tinjauan Yuridis Corporate Social Responsibility (CSR) Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (Studi Di PT Coca-Cola A

0 4 18

IMPLEMENTASI CSR (Corporate Social Responsibility) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telko

0 1 14

PENDAHULUAN Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telkom Tbk. Solo.

0 1 19

DAFTAR PUSTAKA Implementasi CSR (Corporate Social Responsibility) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas Oleh PT. Telkom Tbk. Solo.

0 2 5

Akibat Hukum Pemisahan Perseroan Terhadap Kreditur Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 9

Akibat Hukum Pemisahan Perseroan Terhadap Kreditur Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

0 0 1

STUDI TENTANG CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) DI PT MADUBARU YOGYAKARTA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS

0 2 14