BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Ekstraksi Pektin
Penelitian yang dilakukan pada proses ekstraksi pektin menggunakan bagian dalam kulit durian yang telah dihaluskan bersama air. Pektin yang telah halus ini
kemudian diasamkan dengan penambahan asam klorida 1N hingga pH 2. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan pektin dari sel pada jaringan dengan cara
menghidrolisa protopektin untuk menjadi pektin Krick dan Othmer, 1967. Proses selanjutnya dilakukan pemanasan pada suhu 90°C. Pada proses pengekstraksian
pektin, suhu yang digunakan dibawah titik didih air untuk mengurangi kehilangan volume air yang terlalu besar akibat penguapan dari proses pemanasan selama
pengekstraksian dilakukan. Pada hasil penyaringan filtrat pektin dari hasil ektraksi diperoleh filtrat pektin yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah volume sebelum
pemanasan, hal ini terjadi karena kehilangannya sebahagian kecil volume air akibat dari penguapan yang terjadi selama proses pemanasan.
Pemisahan pektin dalam filtrat dilakukan dengan penambahan etanol asam untuk memisahkan zat terlarut lainnya seperti glukosa. Penambahan etanol asam
dilakukan karena pektin praktis tidak larut dalam pelarut organik seperti etanol. Penambahan etanol kembali dilakukan untuk memperoleh pektin basah yang murni
yaitu sebesar 320 gram. Menurut Akhmalludin dan Kurniawan 2005, pencucian pektin menggunakan etanol akan menghasilkan warna pektin yang lebih baik putih
kekuningan dibandingkan dengan tanpa pencucian menggunakan etanol flowshet dapat dilihat pada lampiran 1.
Pektin kering yang diperoleh digerus hingga menjadi serbuk pektin yang selanjutnya diayak untuk mendapatkan ukuran serbuk yang homogen. Berat serbuk
Universitas Sumatera Utara
pektin yang didapat adalah sebesar 11,804 gram dari 460 gram kulit durian atau sebesar 2,56 gambar pektin dapat dilihat pada lampiran 11. Pektin yang diperoleh
berbentuk serbuk halus, berwarna coklat kemerahan dan praktis tidak larut dalam etanol. Dari hasil identifikasi pektin yang dilakukan positif terhadap reaksi dengan
penambahan etanol 95 dan NaOH 2N terjadi gel yang apabila ditambahkan HCl 3N dan dipanaskan terbentuk gumpalan.
4.2 Kurva Kalibrasi Tembaga dan Seng