a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan
dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan
dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan key success factors dari strategi-
strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. d.
Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang
dihadapi. e.
Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Banyak faktor mempengaruhi pelaksanaan strategi, seperti faktor kepemimpinan, faktor komunikasi dalam organisasi, faktor konflik, sistem imbalan,
sisntem kontrol, dan faktor sumber daya manusia. yang penting, organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap proses pembelajaran terus-menerus.
2.7. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata adalah pembangunan yang didukung secara ekologis dalam jangka panjang, sekaligus layak secara ekonomi, adil secara etika dan
Universitas Sumatera Utara
sosial. Potensi sumberdaya wisata Kabupaten Tapanuli Tengah sekaligus potensi pasar wisatawan yang tersebar tidak merata di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah,
serta kondisi lingkungan fisik, sosial, budaya, maupun ekonomi beragam menyebabkan pengembangan pariwisata yang sesuai dengan kerangka pembangunan
berkelanjutan menjadi tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pengembangan wilayah melihat sektor-sektor sebagai suatu sistem yang
saling berkaitan, ekonomi yang utama di suatu wilayah perlu dikembangkan dalam kerangka saling melengkapi dan mendukung dengan sektor lain. Pariwisata sangat
multisektoral dan tidak dapat maju dan berkembang dengan sendirinya tanpa dukungan dari sektor lain. Di lain pihak, sektor lain pun dapat memanfaatkan
pariwisata sebagai energi pengerak secara positif sehingga saling mendukung dan menguntungkan. Dengan kreativitas dan inovasi perencanaan, pariwisata dapat
dikembangkan seiring dengan sektor lainnya tanpa harus memunculkan konflik. Oleh karena itu pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah harus
: a
Dikaitkan dan diselaraskan dengan sektor ekonomi dasar yang berkembang atau berpotensi di daerah yang bersangkutan.
b Secara kreatif menggali potensi, baik yang tangible teraba maupun intagible
tak teraba dan potensi sumberdaya sektor-sektor di wilayah. c
Bekerjasama dan berkoordinasi dengan sektor lain dalam berbagai tahapan perencanaan, implementasi dan pengawasan pembangunan serta dengan jelas
menguraikan siapa melakukan apa’ diantara sektor-sektor yang ada dalam
Universitas Sumatera Utara
Dengan konsep ini pariwisata menjadi alat pemersatu sektor-sektor pembangunan wilayah dan mengurangi potensi konflik antar kepentingan.
Pengembangan kepariwisataan harus disesuaikan dengan daya dukung spesifik untuk tiap-tiap wilayahnya. Pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli
Tengah yang berkelanjutan berprinsip pada : 1.
Terjaminnya keberlanjutan sumberdaya wisata dan sumberdaya pendukung pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah untuk kesejahteraan
masyarakat. 2.
Terintegrasinya pembangunan kepariwisataan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan lingkungan alam, budaya, dan manusia, serta menjamin perubahan
yang terjadi akibat pengembangan pariwisata dapat diterima oleh lingkungan. 3.
Terpadunya perencanaan dan pengembangan pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah yang disusun pemerintah dan otoritas yang berwenang dengan seluruh
stakeholders pariwisata Kabupaten Tapanuli Tengah. Dengan konsep ini pariwisata menjadi alat untuk keberlanjutan sumberdaya
dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tapanuli Tengah. United Nation Environment Programme UNEP menyusun prinsip-prinsip
dasar pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. Dalam pariwisata dan juga dalam industri-industri lainnya, pembangunan yang berkelanjutan sustainable
development terdiri dari tiga aspek yang saling berkaitan : lingkungan hidup, sosial
Universitas Sumatera Utara
budaya, dan ekonomi. Karena sifatnya yang menerus, maka pariwisata yang berkelanjutan mencakup pelestarian keanekaragaman hayati; minimalisasi dampak
ekologis, budaya dan sosial; dan pemanfaatan secara maksimal konservasi dan komunitas lokal. Selain itu diperlukan juga struktur pengelolaan yang diperlukan
untuk mencapainya. Prinsip-prinsip pengembangan pariwisata yang berkelanjutan :
a Mengintegrasikan pariwisata ke dalam kebijakan umum pembangunan
berkelanjutan agar pengembangan pariwisata selaras dengan tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup nasional maupun regional.
b Pengembangan pariwisata berkelanjutan harus didukung dua komponen
penting, yaitu perencanaan, serta pengaturan dan standar. Perencanaan memastikan keselarasan rencana pengembangan dengan rencana-rencana lain
dalam dimensi ruang yang lebih luas dan dimensi waktu yang lebih panjang. Penyusunan peraturan dan standar memberikan kerangka hukum dan koridor
yang jelas dalam membangun. c
Pengelolaan pariwisata berkelanjutan dilakukan untuk menjaga konsistensi pengembangan melalui kerjasama dan inisiatif seluruh sektor dan pemangku
kepentingan, termasuk pelibatan langsung komunitas lokal, melakukan pemantauan, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan.
d Keberhasilan tidak dapat lepas dari konsistensi seluruh pemangku
kepentingan dalam menjalankan semua rencana yang sudah disusun dan terus
Universitas Sumatera Utara
menerus meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui pertukaran informasi mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan.
2.8. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Bahari