Strategi Pengembangan Obyek Wisata Bahari

menerus meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui pertukaran informasi mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan.

2.8. Strategi Pengembangan Obyek Wisata Bahari

Pengembangan pariwisata bahari pada hakikatnya adalah upaya mengembangkan dan memanfaatkan objek serta daya tarik wisata bahari di kawasan pesisir dan lautan Indonesia, berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan hias. Objek wisata bahari lainnya yang berpotensi besar adalah wilayah pantai. Pada umumnya, Indonesia memiliki kondisi pantai yang indah dan alami. Di antaranya adalah pantai barat Sumatera, Pesisir Sibolga, Pulau Simeuleu. Nusa Dua Bali dan pantai terjal berbatu di selatan Pulau Lombok. Wilayah pantai menawarkan jasa dalam bentuk panorama pantai yang indah, tempat pemandian yang bersih dan juga tempat untuk melakukan kegiatan berselancar air atau surfing. Terutama pada pantai yang landai, memiliki ombak yang besar dan berkesinambungan. Terdapat dua faktor penting dalam strategi pembangunan kegiatan pariwisata nasional. Pertama, faktor internal berupa strategi terukur manajemen daya tarik objek wisata, yang terkait mulai dari aspek teknis, strategi jasa pelayanan sampai kepada strategi penawaran. Kedua, faktor eksternal berupa dukungan perangkat kebijakan dari pemerintah serta penciptaan iklim keamanan yang kondusif bagi kegiatan pariwisata di Indonesia. Sehingga secara ringkas dapat dikatakan bahwa untuk Universitas Sumatera Utara menyusun sebuah strategi dalam kepariwisataan, perlu dilakukan amalisa terhadap lingkungan eksternal dan lingkungan internal lingkungan objek wisata tersebut. Lingkungan internal akan menggambarkan kekuatan dan kelemahan dari objek, sedangkan analisa eksternal akan menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh objek tersebut. Secara umum sketsa atau bagan dalam menyusun sebuah strategi adalah ANALISA Lingkungan Eksternal Peluang Opportunity Ancaman Threat STRATEGI Kelemahan Weakness Kekuatan Strength Lingkungan Internal Gambar 1 : Skema Penyusunan Strategi Sumber : Diktat matakuliah Manajemen Strategi YPN Medicom, Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisa pengembangan pariwisata terhadap Pantai Indah Kalangan di Kabupaten Tapanuli Tengah.

3.2. Defenisi Konsep

Definisi konsep dipergunakan untuk menjelaskan gambaran masalah- masalah yang akan diteliti di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memberikan fokus pada apa yang akan diteliti, sehingga tidak terjadi kesalahan dalam memahami kerangka penelitian ini. Defenisi konsep juga akan mengarahkan arah pembahasan sehingga tidak melenceng dari permasalahan yang sebenarnya. Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini adalah: a. Strategi pembangunan wisata adalah suatu upaya atau langka-langkah jitu untuk menghasilkan sesuatu di bidang pariwisata. Terdapat dua faktor penting dalam strategi pembangunan kegiatan pariwisata nasional. Pertama, faktor internal berupa strategi terukur manajemen daya tarik objek wisata, yang terkait mulai dari aspek teknis, strategi jasa pelayanan sampai kepada strategi penawaran. Kedua, faktor eksternal berupa dukungan perangkat kebijakan dari pemerintah Universitas Sumatera Utara