Karena itu dalam perekonomian tidak ada pengkotak-kotakan, melainkan yang ada adalah ketergantungan pada berbagai bagian ekonomi yang menciptakan
masalah-masalah konseptual dan tolak ukurnya dalam analisa ekonomi. Karena pariwisata mempengarui dan sekaligus juga dipengaruhi oleh sektor-sektor produksi
ekonomi daerah, maka banyaknya kekuatan penghambat yang terjadi didalam ekonomi akan lebih mempersulit pengukuran kerugian yang timbul dan perhitungan
dalam rangka mendapatkan keuntungan.
2.5. Peranan Obyek Pariwisata
Pariwisata dapat dipergunakan sebagai katalisator dari kegiatan pembangunan, kepariwisataan merupakan mata rantai panjang yang dapat
menggerakkan bermacam-macam kegiatan dalam kehidupan masyarakat. Menurut Murphy dalam Pitana dan Gayatri 2005, pariwisata adalah keseluruhan dari elemen-
elemen terkait wisatawan, daerah tujuan, wisata, perjalanan, industri, dan lain-lain yang merupakan akibat perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang
perjalanan tersebut dilakukan secara tidak permanen. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 obyek pariwisata adalah perwujudan dari
ciptaan Tuhan, tata hidup, seni budaya, sejarah bangsa dan tempat serta keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk kunjungan wisata.
Dapat di ambil kesimpulan bahwa yang di maksud dengan pariwisata adalah suatu kegiatan atau perjalanan manusia yang sifatnya untuk sementara waktu yang
dilakukan berdasarkan kehendaknya sendiri, dengan tujuan bukan berusaha, bekerja
Universitas Sumatera Utara
atau menghasilkan uang, akan tetapi untuk melihat atau menikmati suatu obyek yang tidak didapatkannya dari asal tempat tinggalnya.
Menurut Darmadjati dalam Ediwarsyah 1987 memberi batasan tentang pengertian obyek pariwisata adalah :
“ Pada garis besarnya berwujud obyek, barang-barang mati atas statis, baik yang diciptakan oleh manusia sebagai hasil seni budaya, atau yang
berupa gejala-gejala alam yang memiliki daya tarik kepada para wisatawan untuk mengunjunginya agar dapat menyaksikan, mengagumi,
menikmati sehingga terpenuhi rasa kepuasan wisatawan-wisatawan itu, sesuai dengan motif kunjungannya”.
Peranan obyek pariwisata adalah suatu tingkatan kedudukan atau tugas yang harus dilaksanakan manusia untuk memelihara, mengembangkan, meluaskan,
memperindah, menambah fasilitas yang ada di obyek pariwisata. Sebelum wisatawan mengunjungi obyek pariwisata, maka perlu mengetahui terlebih dahulu tentang
keadaan obyek yang akan dikunjunginya, seperti : a.
Fasilitas transportasi yang akan membawanya dari dan daerah tujuan wisata yang ingin dikunjunginya
b. Fasilitas akomodasi yang merupakan tempat sementara tinggal di daerah
tujuan wisata yang dikunjunginya c.
Fasilitas tempat makan dan minum yang lengkap dan sesuai dengan selera wisatawan tersebut
d. Obyek dan atraksi wisata yang ada di daerah tujuan yang akan dikunjungi.
e. Aktifitas rekreasi yang dapat dilakukan di tempat yang akan dikunjungi
f. Fasilitas perbelanjaan
Universitas Sumatera Utara
Dari keterangan di atas, Penulis mengambil kesimpulan agar wisatawan tertarik untuk mengunjungi obyek pariwisata yang perlu dikembangkan adalah :
1. Obyek Wisata
Obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Dalam kedudukannya yang sangat
menentukan itu maka obyek wisata harus dirancang dan di bangun atau di kelola secara profesional sehingga dapat menarik wisatawan untuk datang. Membangun
suatu obyek wisata harus di rancang sedemikian rupa berdasarkan kriteria yang cocok dengan daerah wisata tersebut. Obyek wisata umumnya berdasarkan pada :
a. Adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman
dan bersih. b.
Adanya aksesbilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya c.
Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka d.
Obyek wisata alam memiliki daya tarik tinggi karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan dan sebagainya.
e. Obyek wisata budaya mempunyai daya tarik tinggi karena memiliki nilai
khusus dalam bentuk atraksi kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu obyek buah karya manusia pada masa lampau.
2. Prasarana dan Sarana Wisata
a. Prasarana Wisata
Universitas Sumatera Utara
Prasarana obyek wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah
tujuan wisata seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya, dan itu termasuk ke dalam prasarana umum. Untuk kesiapan obyek
wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu di bangun dengan disesuaikan dengan lokasi dan kondisi
obyek wisata yang bersangkutan. Pembangunan prasarana wisata dengan mempertimbangkan kondisi dan
lokasi akan meningkatkan aksesbilitas suatu obyek wisata yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan daya tarik obyek wisata itu sendiri. Di samping berbagai
kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotik, rumah sakit, pom
bensin, pusat-pusat perbelanjaan dan lain-lain. Dalam pembangunan prasarana wisata pemerintah lebih dominan, karena
pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut, seperti untuk meningkatkan arus informasi, arus lalu lintas ekonomi, arus mobilitas
manusia antara daerah, dan sebagainya yang tentu saja meningkatkan kesempatan berusaha dan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya.
b. Sarana Wisata
Universitas Sumatera Utara
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat menentukan tuntutan sarana yang di maksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata
adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran, dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua obyek wisata memerlukan sarana yang
sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.
Sarana wisata secara kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana wisata yang harus disediakan, dan secara kualitatif menunjukkan pada mutu pelayanan yang
diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di
daerah tujuan wisata telah di susun standar wisata yang baku baik secara nasional maupun internasional, sehingga penyediaan sarana wisata tinggal memilih dan
menentukan jenis dan kualitas yang akan disediakan.
3. Promosi Obyek Pariwisata
Universitas Sumatera Utara
Pemasaran adalah seluruh kegiatan untuk mempertemukan permintaan dan penawaran, sehingga pembeli mendapat kepuasan dan penjualan mendapat
keuntungan maksimal dengan resiko serendah-rendahnya James J. Spillane dalam ediwarsyah 1987. Menurut Winardi dalam Ediwarsyah 1986 mengatakan bahwa
pemasaran adalah aktifitas dunia usaha yang berhubungan dengan arus benda-benda serta jasa-jasa dari produksi sampai konsumsi dimana termasuk tindakan membeli,
menjual, menyelenggarakan reklame, menstandarisasi, pemisahan menurut nilai, mengangkut, menyimpan benda-benda, serta informasi pasar. Pemasaran adalah
usaha untuk memajukan sesuatu, sering kali istilah promosi dihubungkan dengan misalnya kepariwisataan, perniagaan yang berarti usaha untuk memajukan kedua
bidang tersebut. Karena tujuan promosi yaitu : a.
Untuk memperkenalkan perusahaan kepada pihak luar b.
Untuk meningkatkan penjualan c.
Sebagai sarana untuk memberitahukan kepada pihak luar tentang kehebatan perusahaan tersebut
d. Ingin mengetengahkan segi kelebihan perusahaan atau produk atau jasa
terhadap saingan. Bila dikaitkan dengan kepariwisataan maka yang menjadi sasaran
promosinya adalah obyek pariwisata yaitu dengan cara menerangkan memaparkan keadaan daya tarik dari wisata tersebut, sarana dan prasarana yang telah tersedia di
obyek pariwisata, sehingga menimbulkan keinginan orang untuk berkunjung di
Universitas Sumatera Utara
obyek pariwisata tersebut. Berdasarkan gambaran di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan promosi obyek pariwisata adalah :
a. Agar masyarakat mengetahui bahwa ada obyek pariwisata yang baik untuk
dikunjungi. b.
Untuk meningkatkan jumlah arus kunjungan wisatawan c.
Untuk menunjukkan pada wisatawan tentang keadaan obyek wisata yang mempunyai sifat spesifik dan mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
obyek pariwisata lainnya. d.
Untuk meningkatkan sumber pendapatan masyarakat terutama yang ada dilingkungan obyek pariwisata.
4. Pelayanan Terhadap Wisatawan
Pelayanan terhadap wisatawan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang dilakukan orang untuk membantu atau melayani kepentingan wisatawan dalam
rangka memenuhi kebutuhan atau keinginan wisatawan. Dalam melakukan pelayanan terhadap wisatawan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
pelayanan terhadap wisatawan di obyek pariwisata adalah : a.
Ramah tamah dalam menerima wisatawan b.
Jujur melayani wisatawan, terutama dalam memenuhi kebutuhannya di obyek pariwisata
Universitas Sumatera Utara
c. Kesediaan masyarakat membantu wisatawan dalam memenuhi
kebutuhannya di obyek pariwisata. d.
Rasa aman yang diperoleh wisatawan, baik terhadap dirinya maupun harta bendanya.
2.6. Pengertian Strategi