2.5.2 PROSES PRODUKSI SKEMA PROSES PRODUKSI SKEMA PEMBERIAN JASA BAGI
KONSUMEN .
Benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm diperoleh dari membeli pada UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan. Benih yang sudah dibeli tersebut kemudian
dipelihara selama 1 bulan hingga mencapai ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm. Setelah mencapai ukuran tersebut benih siap dipasarkan.
Universitas Sumatera Utara
KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI
Keunggulan proses produksi Ova Catfish jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor adalah waktu produksi Ova Catfish yang relatif singkat
yaitu 1 bulan sehingga pasokan benih untuk para pembudidaya senantiasa akan tetap terjaga ketersediaannya.
Disini kami juga akan menjelaskan pembenihan secara kawin antara induk jantan dan betina.Walaupun dalam pembukaan usaha awal kami membeli bibit lele dari
ukuran 3-5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dan membesarkannya sampai ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm.
Pembenihan lele dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina di tempatkan pada kolam khusus pemiijahan.
I. SISTEM BUDIDAYA
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu: 1.
Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk
jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan,sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan
mencari pasangannya.
Universitas Sumatera Utara
2. Sistem Pasangan. dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina
pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem SuntikHyphofisasi. Dilakukkan dengan merangsang
lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstra kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini
harus ada iakn sebagai donor kelenjar Hypofise yang juga harus dari jenis lele.
II. TAHAP PROSES BUDIDAYA
A. Pembuatan Kolam
Ada 2 macamtipe kolam, yaitu bak dan kubangan kolam galian. Pemilihan tipe kolam sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang
tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun galian, pembenihan lele harus mempunyai:
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luarsumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,persedian
air, dan pembunuhan plakton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan betina selam mas pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus
sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
Universitas Sumatera Utara
Kolam pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Dalam kolam ini harus tersedia sarang pemijahan yang terdiri dari
ijuk, batu bata bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesrkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan
pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk
dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda: − tulang kepala berbentuk pipih
− warna lebih gelap − gerakannya lebih lincah
− perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung − alat kelamin berbentuk runcing.
Induk betina bertanda: − tulang kepala berbentuk cembung
− warna badan lebih cerah − gerakan lamban
Universitas Sumatera Utara
− perut menggembang lebih besar daripada punggung − alat kelamin berbentuk bulat
C. Persiapan lahan Proses pengolahan lahan pada kolam tanah meliputi
: − Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan
berbagai jenis penyakit. − Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau
zeuntukolit dosis 60 gramm2 mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh
pengeringan. − Perlakuan TonTambak Organik Nusantara. Untuk
menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya
dengan dosis 5 botol TONha atau 25 gr 2 sendok makan100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat
dilakukan untuk menambah kesuburan lahan. − Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula
setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
pada tipe kolam berupa bak,persiapan kolam yang dapat
dilakukan adalah:
Universitas Sumatera Utara
− Pembersihan bak dari kotoransisa pembenihan sebelumnya. − Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
D. Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induuk jantan siap
kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuningjika belum matang berwarna hijau. Sel
telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E.
Pemindahan
Cara pemindahan: − kurangi aiar disarang pemijahan sampai tinggi 10-29 cm.
− siapkan tempat penampungan dengan baskom yang diisi dengan air di sarang.
− samakan suhu pada kedua kolam. − pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan
dengan cawan atau piring.
Universitas Sumatera Utara
− pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan
terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm,8-10 cm,10-12 cm dengan harga yang berbeda. Kolam pendederan
permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang
menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
III. MANAJEMEN PAKAN
Pakan anakan lele berupa: − pakan alami beruupa plnkton,jentik-jentik, kutu air dan cacing
kecil paling baik dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari. − Pakan buatan uuntuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus
tinggi, terutama kadar proteinnya. − Untuk menambah nutrisi pakan,setiap pemberian pakan buatan
dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1-2 ccKg pakandicampur air secukupnya,untuk meningkatkan
pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah optimal.
Universitas Sumatera Utara
IV. MANAJEMEN AIR
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik: − air harus bersih.
− berwarna hijau cerah. − kecerahantransparansi sedang30-40 cm.
Ukuran kualitas air secara kimia: − bebas senyawa beracun seperti amoniak.
− mempunyai suhu optimal 22-26 0C. Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal,
pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur- unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat,dan asam humat yang
mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan
ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat olah lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah
kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25gr100m2.
V. MAJAJEMEN KESEHATAN
Pada dasrnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak
disebabkan oleh kondisi lingkungan air jelek. Kondisi air yang jelek
Universitas Sumatera Utara
sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan
pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan
TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai.
Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin,larutan PK Kalium permanganat
atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
2.6 ANALISIS SDM