pekerjaan yang sifatnya bukan borongan atau tidak selesai dalam sekali waktu tetap diperbolehkan. Inilah yang merisaukan kalangan pekerja dan menilai
putusan MK makin melegalkan praktik outsourcing. Ada tiga hal penting yang dikritik. Pertama, putusan MK mengukuhkan
keberadaan outsourcing dalam sistim ketenagakerjaan di Indonesia. Pekerja masih bekerja di perusahaan penyedia agent tenaga kerja bukan di perusahaan
pengguna tenaga kerja user. Kalangan serikat pekerja lebih menginginkan outsourcing yang bergerak di bidang penyediaan tenaga kerja bukan borongan
dihapuskan. Sehingga pekerja bekerja di perusahaan pengguna tenaga kerja secara langsung tanpa outsourcing. Kedua, putusan MK memperkecil jarak benefit yang
diperoleh pekerja outsourcing dengan pekerja tetap dengan jenis pekerjaan sama. Meminimalisir diskriminasi penting, sehingga prinsip equal job equal pay dapat
diterapkan. Dalam konteks ini, tetap saja pekerja outsourcing sulit beralih posisi menjadi pekerja di perusahaan pengguna tenaga kerja. Ketiga, posisi tawar
pekerja outsourcing sangat lemah terutama membentuk serikat buruh. Ketika pekerja ingin menuntut kenyamanan di tempat kerja, pekerja bingung akan
menuntut kemana; perusahaan penyedia atau pengguna tenaga kerja.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya:
1. Bagaimana outsourcing pada jasa perbankan?
2. Bagaimana perjanjian kerja dengan sistem outsourcing di jasa perbankan?
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana sistem outsourcing pada jasa industri perbankan setelah
adanya Putusan MK No. 27PPU-92011?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan ini mengindikasikan pada suatu tujuan yang diharapkan mampu dicapai yaitu
a. Untuk mengetahui outsourcing pada jasa perbankan.
b. Untuk mengetahui perjanjian kerja dengan sistem outsourcing di jasa
perbankan. c.
Untuk mengetahui sistem outsourcing pada jasa industri perbankan setelah adanya Putusan MK No. 27PPU-92011.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dilakukan dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat yaitu:
a. Manfaat teoritis
1 Diharapkan dapat digunakan bagi pendalaman kajian sehubungan
dengan fungsi hukum sebagai alat pembaharuan masyarakat dan memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu
hukum pada umumnya dan hukum sistem outsourcing pada jasa industri perbankan setelah adanya Putusan MK No. 27PPU-92011
2 Diharapkan dapat memberikan referensi bagi dilakukannya
penelitian lanjutan dengan obyek yang sama.
Universitas Sumatera Utara
b. Manfaat Praktis
1 Diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi kepada
pendidikan ilmu hukum mengenai pelaksanaan kaidah-kaidah hukum terutama hukum sistem outsourcing pada jasa industri perbankan
setelah adanya Putusan MK No. 27PPU-92011 2
Untuk memberikan sarana tambahan informasi terhadap pihak-pihak pelaku bisnis yang terkait dengan aktivitas outsourcing dan
membutuhkan pengetahuan tentang norma hukum yang mengaturnya, sehingga mampu memahami segala aspek-aspek yuridis yang
menyangkut dengan sistem outsourcing pada jasa industri perbankan setelah adanya Putusan MK No. 27PPU-92011
3 Memberikan manfaat kepada para praktisi hukum khususnya yang
bergerak dalam bidang outsourcing
D. Keaslian Penulisan