BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab-bab di atas dapat simpulkan sebagai berikut: 1.
Outsourcing pada jasa perbankan adalah demi meningkatkan ketahanan perbankan dan menjaga bank tetap kuat serta sehat dalam menghadapi
persaingan melalui pengelolaan yang lebih transparan dan mengacu pada prinsip tata kelola yang baik. Bank Indonesia kemudian menerbitkan
mengenai prinsip kehati-hatian dalam melakukan outcoursing. Kebijakan ini tertuang pada Peraturan Bank Indonesia No.1325PBI2011 tentang
Prinsip kehati-hatian bagi Bank Umum yang melakukan penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada pihak lain pada tanggal 9
Desember 2011. 2.
Perjanjian kerja dengan sistem outsourcing di jasa perbankan adalah perjanjian kerja secara tertulis antar perusahaan penerima pekerjaan
dengan pekerja yang dipekerjakan, yang dapat didasarkan atas PKWTT atau PKWT, sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Apabila ketentuan
sebagai badan hukum danatau tidak dibuatnya perjanjian secara tertulis tidak dipenuhi, demi hukum status hubungan kerja antara pekerja dengan
perusahaan penerima pemborongan beralih menjadi hubungan kerja antara pekerja dengan perusahaan pemberi pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
3. Sistem outsourcing pada jasa industri perbankan setelah adanya Putusan
Mahkamah Konstitusi No. 27PPU-92011, dengan adanya putusan MK Nomor 27PUU-IX2011 tanggal 17 Januari 2012 tersebut, serta dengan
mempertimbangkan keberadaan perjanjian kerja yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebelum diterbitkannya putusan Mahkamah Konstitusi
ini, maka PKWT yang saat ini masih berlangsung pada perusahaan pemborongan pekerjaan atau perusahaan penyedia jasa pekerjaburuh,
tetap berlaku sampai berakhirnya jangka waktu yang diperjanjikan.
D. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut
1. Pasca adanya putusan MK ini, perusahaan jasa outsourcing harus
menyatakan dengan tegas didalam perjanjian kerjanyayang berbentuk PKWT mengenai pengalihan perlindungan hak-hak bagi pekerja dalam hal
obyek kerjanya tetap ada, dan harus menjamin keberlangsungan pekerjaan serta memenuhi hak pekerja.
2. Perlu ada perturan perundang-undangan lain yang lebih detail dan jelas
yang mengatur mengenai keberlanjutan putusan MK ini, yang diharapkan dapat menimbulkan efek kepatuhan bagi semua pihak. Perushaan jasa
outsourcing tidak boleh saling melempar tanggung jawab terhadap pemenuhan hak-hak pekerjanya.
Universitas Sumatera Utara
3. Pelaksanaan aturanpun perlu didukung oleh para peran penegak hukum
dalam hal ini pengawas ketenagakerjaan, yang mana sangat perlu untuk ditingkatkan baik jumlah maupun kualitasnya, agar amanah sebagai
pengawal Undang-undang dapat terlaksana dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku