BAB III PENELITIAN SENDIRI
3.1. Latar Belakang
Pada penyandang diabetes dengan adanya hiperglikemia melalui berbagai mekanisme akan menyebabkan peningkatan aktivitas koagulasi
dan penurunan aktivitas fibrinolisis, sehingga penderita diabetes mengalami keadaan hiperkoagulasi dimana darah lebih mudah untuk
membeku atau mengalami trombosis dibandingkan dengan keadaan fisiologi normal
21,22,27
. Trombosis menjadi salah satu penyulit yang meningkatkan angka
morbiditas dan mortalitas dalam pengelolaan komplikasi ulkus kaki diabetik. Pada saat ini upaya untuk mencegah terjadinya trombosis dalam
pengelolaan ulkus kaki diabetik dilakukan dengan pemberian anti agregasi trombosit seperti aspirin, clopidogrel dan cilostazol
8,48,49
. Pemberian antikoagulan belum menjadi perhatian. Strategi ini menunjukkan bahwa
keadaan hiperkoagulasi sebagai faktor risiko terhadap kejadian trombosis masih belum mendapat perhatian dalam upaya pengelolaan ulkus kaki
diabetik. Reiber 2000 melaporkan target penurunan amputasi sebesar 40 tidak
tercapai selama lebih kurang 10 tahun sebelumnya. Terdapat 300.000 kasus selulitis, ulkus dan infeksi pada kaki penderita diabetes setiap
tahunnya di Amerika Serikat dengan amputasi sebanyak 92.000 kasus
Faizal Drissa Hasibuan : Pengaruh Pemberian Heparin Selama 7 Hari Terhadap Status Hiperkoagulasi Penderita Ulkus Kaki Diabetik, 2009
USU Repository © 2008
dan 20 penderitanya akan meninggal dunia dalam 6 bulan
54,55
. Dilaporkan oleh Brem 2007 sebanyak lebih kurang 100.000 amputasi
tungkai bawah pada penderita diabetes dilakukan setiap tahunnya di Amerika Serikat, dengan ulkus kaki terjadi pada 4-10 penderita
diabetes
56
. Suhartono 2009 melaporkan bahwa dari 37 penderita ulkus kaki diabetik, sekitar 24 orang 65 mengalami status hiperkoagulasi
42
. Kalani dkk dalam penelitiannya pada penderita ulkus kaki diabetika
kronik di Swedia, mendapatkan adanya hubungan antara kepadatan struktur gel fibrin yang terbentuk dengan fungsi hemostasis. Pada
kelompok penderita yang mendapat dalteparin dan aspirin dijumpai perbaikan fungsi mikrosirkulasi kulit dan angka amputasi yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok yang memperoleh aspirin dan plasebo. Sementara parameter koagulasi Plasminogen activator inhibitor 1
PAI-1 dan fibrinogen tidak berbeda bermakna dengan kelompok plasebo
9,43
. Telah disebutkan sebelumnya bahwa Heparin berikatan dengan
permukaan sel endotel dan beragam protein plasma. Ikatannya dengan antithrombin AT menginhibisi protease faktor pembekuan seperti
thrombin IIa, IXa, Xa, XIa dan XIIa dengan membentuk kompleks yang stabil. Thrombin dan faktor Xa paling sensitif terhadap inhibisi oleh
kompleks Heparin-AT dan thrombin sepuluh kali lebih sensitif dibanding faktor Xa. Heparin berfungsi sebagai kofaktor pada reaksi antithrombin-
Faizal Drissa Hasibuan : Pengaruh Pemberian Heparin Selama 7 Hari Terhadap Status Hiperkoagulasi Penderita Ulkus Kaki Diabetik, 2009
USU Repository © 2008
protease. Ketika kompleks antithrombin-protease terbentuk, heparin akan lepas dan mencari antithrombin lain untuk berikatan
38,39
. Data mengenai pemberian heparin pada status hiperkoagulasi
penderita ulkus kaki diabetik sampai saat ini sepengetahuan penulis belum ada di Indonesia, khususnya di Medan. Oleh karena itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian ini.
3.2. Perumusan Masalah