1. Host-Based : IDS host-based bekerja pada host yang akan
dilindungi. IDS jenis ini dapat melakukan berbagai macam tugas untuk mendeteksi serangan yang dilakukan pada host tersebut.
Keunggulan IDS host-based adalah pada tugas-tugas yang berhubungan dengan keamanan file yang telah di ubah atau ada
usaha untuk mendapatkan akses ke file-file yang sensitive.
2. Network-Based : IDS network-based biasanya berupa suatu mesin
yang khusus dipergunakan untuk melakukan monitoring seluruh segmen dari jaringan. IDS network-based akan mengumpulkan
paket-paket data yang terdapat pada jaringan dan kemudian menganalisanya serta menentukan apakah paket-paket itu berupa
suatu paket yang normal atau suatu serangan atau berupa aktivitas yang mencurigakan. Yang akan dikembangkan tipe IDS adalah
NIDS Pembagian jenis-jenis IDS yang ada pada saat sekarang ini
didasarkan atas beberapa terminology, di antaranya :
1. Arsitektur Sistem
Dibedakan menurut komponen fungsional IDS, bagaimana diatur satu sama lainnya.
a. Host-Target Co-Location : IDS yang dijalankan pada sistem yang akan dilindungi. Kelemahan dari sistem ini
adalah jika penyusup berhasil memperoleh akses ke sistem
maka penyusup dapat dengan mudah mematikan IDS tipe ini.
b. Host-Target Separation : IDS diletakkan pada komputer yang berbeda dengan yang akan dilindungi.
2. Tujuan Sistem
Walaupun banyak tujuan berhubungan dengan mekanisme keamanan secara umum, ada dua bagian tujuan Intrusion
Detection System IDS, diantaranya adalah : a. Tanggung
jawab :
adalah kemampuan
untuk menghubungkan suatu kegiatan dan kejadian dan
bertanggung jawab terhadap semua yang terjadi. Hal ini sangat penting saat terjadi suatu serangan. Administrator
bertanggung jawab terhadap sistem yang dikelola. b. Respons : Suatu kemampuan untuk mengendalikan
aktivitas yang merugikan dalam suatu sistem komputer. Jika terjadi serangan maka harus mampu menghalangi atau
mengendalikan serangan tersebut.
3. Strategi Pengendalian