3.2.1 Analysis
Model Pengembangan sistem NDLC dimulai pada fase analisis. Pada tahap ini penulis mengidentifikasi konsep Snort IDS,
Barnyard, BASE dan Firewall. Mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan seluruh kebutuhan sistem tersebut. Sehingga kebutuhan
sistem IDS dapat diperjelas dan diperinci. Tahap-tahap ini meliputi :
a. Identify Aktivitas mengidentifikasikan permasalahan yang
dihadapi sehingga dibutuhkan proses pengembangan sistem. Dapat dilihat pada subbab 4.11.1.
b. Understand Aktivitas untuk memahami mekanisme kerja sistem
yang akan dibangun atau dikembangkan. Dapat dilihat pada subbab 4.11.2.
c. Analyze Menganalisis sejumlah elemen atau komponen dan
kebutuhan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan. Dapat dilihat pada subbab 4.11.3.
d. Report Aktivitas merepresentasikan proses hasil analisis.
Secara jelas tahap analysis dapat dilihat pada subbab 4.11.4.
3.2.2 Design
Tahapan selanjutnya dari metode pengembangan sistem NDLC adalah Design. Tahap design ini adalah membuat sebuah
sistem yang akan dibangun, diharapkan dalam membangun sistem yang didesign akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan
yang ada. Pada fase ini, penulis merancang topologi sistem jaringan
untuk simulasi LAN sebagai representasi sistem nyata dan merancang sistem solusi IDS. Topologi yang spesifik dapat dilihat
pada subbab 4.12.1.
3.2.3 Simulation prototype
Tahap selanjutnya adalah pembuatan protipe sistem yang akan dibangun, yaitu dengan menggunakan tools VMware version
6.0 dengan mempertimbangkan bahwa proses kesalahan dalam menerapkan EasyIDS Easy Intrusion Detection system tidak akan
mempengaruhi pada lingkungan nyata. Dapat dilihat pada subbab 4.13.
3.2.4 Implementation
Tahap selanjutnya
adalah implementasi,
pada fase
perancangan digunakan sebagai panduan implementasi pada lingkungan simulasi LAN. Ini melingkupi instalasi dan konfigurasi
terhadap rancangan topologi, komponen sistem sensor IDS yaitu snort. Dapat dilihat pada subbab 4.14.
3.2.5 Monitoring
Setelah tahap implementasi adalah tahap monitoring dimana tahap ini penting. Proses pengujian dilakukan melalui aktivitas
pengoperasian dan pengamatan sistem yang sudah dibangun dan diterapkan apakah sistem firewall dan EasyIDS sudah berjalan
dengan baik dan benar. Dalam hal ini penulis melakukan pengujian pada : Fungsionalitas interkoneksi perangkat jaringan komputer.
Dalam hal menguji interkoneksi antar komponen EasyIDS dan Firewall, penulis metode studi kasus untuk mempermudah
pengujian. Dapat dilihat pada subbab 4.16.
3.2.6 Management
Pada fase ini, aktivitas perawatan, pemeliharaan dan pengelolaan. Karena proses manajemen sejalan dengan aktivitas
perawatan atau pemeliharan sistem.
Pada tahap ini untuk menghasilkan keluaran berupa jaminan fleksibilitas dan kemudahan
pengelolaan serta pengembangan sistem EasyIDS dan Firewall dimasa yang akan datang. Dapat dilihat pada subbab 4.17.
Perencanaan Judul Skripsi Perumusan Masalah dan
Batasan Masalah
Metode Pengembangan Sistem
Perumusan Hipotesis
Observasi Metode
Pengumpulan Data Network Development
Life Cycle Studi Pustaka
Identify
Report Analyze
Understand
Management Monitoring
Simulation Prototype
Implementation Analysis
Design Perancangan Topologi
Jaringan Simulasi LAN Perancangan Sistem
Sensor IDS Membangun Simulasi dengan
VMWare 6.0 Implementasi
Topologi Jaringan Implementasi Sistem
Operasi IDS Pengujian Sistem
Jaringan Pengujian
Komponen IDS Pengujian
Interkoneksi IDS dan Firewall
Pengelolaan Sistem Jaringan
Pengelolaan Sistem IDS
Perumusan Kesimpulan
Pembuatan Laporan Wawancara
Gambar 3.2 Diagram Metode Penelitian
67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN Persero Distribusi Jakarta Raya dan