Intrusion Detection System IPS

memerlukan informasi dari password user dengan beberapa pengetahuan lain dari password user. Intruder dapat masuk kedalam sebuah sistem dan semua latihan untuk memperoleh hak akses. Menurut Ariyus 2007. Intrusion Detection System IDS merupakan penghambat semua serangan yang akan menganggu sebuah jaringan. Kemampuan dari IDS memberika peringatan kepada administrator server saat terjadi sebuah aktivitas tertentu yang tidak diinginkan administrator sebagai penanggung jawab sebuah sistem. Selain memberikan peringatan, IDS juga mampu melacak jenis aktivitas yang merugikan sebuah sistem. Suatu IDS akan melakukan pengamatan monitoring terhadap paket-paket yang melewati jaringan dan berusaha menemukan apakah terdapat paket- paket yang berisi aktivitas mencurigakan sekaligus melakukan tindak lanjut pencegahan. Hal-hal yang dilakukan oleh IDS pada jaringan internal adalah sebagai berikut: 1. Memonitor akses database. 2. Melindungi e-mail server. 3. Memonitor Policy Security.

2.9 Intrusion Detection System IPS

Menurut Ariyus 2007. Teknologi Intrusion Detection System IDS diperkirakan kadaluarsa dalam dekat karena digantikan Intrusion Prevention System IPS yang memiliki kemampuan lebih lengkap. IDS hanya mampu mendeteksi adanya penyusupan dalam jaringan, lalu mengaktifkan peringatan kepada pengguna untuk segera mengambil langkah-langkah mitigasi, sementara IPS langsung mengatasi penyusupan tersebut. Awalnya IDS adalah pengembangan dari firewall, yakni sistem yang memisahkan antara jaringan internal dan eksternal. Firewall dinilai tidak cukup karena hanya sebagai pemisah saja, tidak memeriksa paket-paket data yang berbahaya sehingga bisa lolos. Pada pengembangannya kemudian IDS tidak berguna karena pada saat alarm berbunyi, jaringan sudah terinfeksi dan pengguna tidak bisa berbuat banyak. IDS berkembang karena pada awalnya kelahirannya, pasar saat itu memandang skeptic terhadap keberhasilan teknologi IPS yang menggunakan filter dalam menangkal serangan dan penyusupan. Pada 2002, lembaga riset Gartner merilis laporan yang isinya mengingatkan para pengguna untuk menunda investasi IDS yang dinilai gagal. IDS bahkan dinilai investasi mahal namun tidak efektif untuk meningkatkan keamanan jaringan. Saat itu active IDS, teknologi cikal-bakal IPS yang mampu secara aktif mendeteksi serangan dan mengubah aturan firewall dan router untuk menggantisipasi serangan, dinilai mengganggu sehingga tidak diterima oleh para administrator jaringan. Pada perkembangannya, frekuensi serangan terhadap jaringan meningkat sementara rentang waktu antara ditemukannya celah keamanan dan tersediannya patch untuk menutup celah itu, semakin sempit. Akibatnya, para administrator jaringan tidak memiliki cukup waktu untuk menggantisipasi serangan dengan memasang patch disebut Zero Day Attack semakin dekat. Kemudian perkembangan teknologi memungkinkan IPS bekerja lebih cepat dalam menganalisis pola-pola serangan. Salah satu merek peranti IPS bahkan memiliki kecepatan maksimal hingga 5 Gigabit per detik Gbps. IPS pertama kali diperkenalkan One Secure yang kemudian dibeli NetScreen Technologies sebelum akhirnya diakusisi Juni per Networks pada 2004. Salah satu produsen IPS Tip-ping Point juga dibeli penyedia peranti jaringan 3Com Corp. IPS memutuskan memberikan akses kepada jaringan berdasarkan isi paket data, bukan berdasarkan alamat IP Internet Protocol atau port seperti firewall. Sistem setup pada IPS sama dengan sistem setup pada IDS. IPS bisa sebagai host- based IPS HIPS yang bekerja untuk melindungi aplikasi dan juga sebagai network-based IPS NIPS. Mengapa IPS lebih unggul dari IDS ? Karena IPS mampu mencegah serangan yang datang dengan bantuan administrator secara minimal atau bahkan tidak sama sekali. Tidak seperti IDS, secara logik IPS akan menghalangi suatu serangan sebelum terjadi eksekusi pada memori, metode lain dari IPS membandingkan file Checksum yang tidak semestinya dengan file checksum yang semestinya mendapatkan izin untuk dieksekusi dan juga bisa menginterupsi sistem call. Secara khusus IPS memiliki empat komponen utama : 1. Normalisasi traffic 2. Service scanner 3. Detection engine 4. Traffic shaper Normalisasi traffic akan menginterupsikan lalu-lintas jaringan dan melakukan analisis terhadap paket yang disusun kembali, seperti halnya fungsi block sederhana. Lalu-lintas bisa dideteksi dengan detection engine dan service scanner. Service scanner membangun suatu table acuan untuk mengelompokkan informasi dan membantu pembentukkan lalu-lintas informasi. Detection engine melakukan pattern matching terhadap table acuan dan respons yang sesuai. Gambar 2.1 mengilustrasikan proses tersebut secara garis besarnya. Teknologi IDS dan IPS masing-masing mempunyai kemampuan dalam melindungi suatu sistem. Teknologi IPS merupakan teknologi yang diperbaharui dari IDS. Perbedaan dari program itu adalah seperti tabel 2.2. Gambar 2.1 Standar Proses IPS Tabel 2.2 Perbedaan IDS dan IPS Intrusion Detection System IDS Intrusion Prevention System IPS Install pada segmen jaringan NIDS dan pada host HIDS Install pada segmen jaringan NIPS dan pada host HIPS Berada pada jaringan sebagai sistem yang pasif Berada pada jaringan sebagai sistem yang aktif Tidak bisa menguraikan lalu-lintas enkripsi Lebih baik melindungi aplikasi Manajemen kontrol terpusat Manajemen kontrol terpusat Baik untuk mendeteksi serangan Ideal untuk memblocking perusakan web Alerting reaktif Blocking proaktif Sumber : Ariyus, 2007 Long-term storage Reference table Traffic normalizer Response manager GUI System scanner Alert manager Detection engine Signature matching Traffic shaping

2.10 Skema Analisis IDS dan IPS

Dokumen yang terkait

Prototype aplikasi info rekening listrik PLN berbasis mobile (study kasus: Pt. PLN persero distribusi Jakarta Raya dan Tangerang)

3 24 190

Implementasi SMS Gateway Sebagai Peringatan Dini Untuk Monitoring Gangguan KWH Penyulang Di PT. PLN (Persero) APD Jabar Banten

0 22 50

Penerapan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System ) dalam Usaha Pencegahan Kebakaran Hutan (Studi Kasus di HTI PT (Persero) Inhutani III Unit Pontianak Kalimantan Barat)

0 6 104

HUBUNGAN ANTARA INSENTIF MEMBERIKAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA INSENTIF DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA INSENTIF DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - HUBUNGAN ANTARA INSENTIF DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 19

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG - Binus e-Thesis

0 0 12

STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DALAM MENINGKATKAN CITRA MELALUI SURAT PEMBACA DAN LAYANAN SMS \"PUNGLI DAN SUAP\" - Binus e-Thesis

0 1 15

PERANAN HUMAS PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG DALAM MEMANFAATKAN MEDIA DIGITAL - FISIP Untirta Repository

0 1 204