Pengujian Rangkaian Power Supply PSA Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51

Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009.

BAB 4 PENGUJIAN ALAT

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supply PSA

Pengujian pada rangkaian power supply ini difokuskan dalam pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian power supply ini. Dikarenakan power supply ini sangat berpengaruh dalam kinerja dari perangkat ini. Pengujian rangkaian ini digunakan dengan menggunakan multimeter digital yang arah indikatornya diputar pada settingan untuk mengukur tegangan. Alasan digunakannya multimeter digital didalam pengukuran ini dikarenakan multimeter digital memiliki data yang lebih akurat daripada menggunakan multimeter analog. Dari hasil pengujian pada rangkaian ini didapatkan tegangan keluaran sebesar + 5,1 volt DC dan + 12 volt DC. Tegangan sebesar 5,1 volt DC yang dihasilkan oleh rangkaian ini digunakan untuk mengaktifkan tegangan kesemua rangkaian pendukung didalam pembuatan perangkat ini seperti : rangkaian mikrokontroller AT89S51, rangkaian dipswitchsaklar, dan rangkaian display led, kecuali rangkaian buzzeralarm, dikarenakan rangkaian ini membutuhkan tegangan sebesar 12 volt DC untuk mengaktifkannya yang dihasilkan oleh rangkaian ini juga.

4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51

Untuk melakukan pengujian pada rangkaian mikrokontroller AT89S51 ini dapat dilakukan dengan memasukkan beberapa program sederhana yang berguna untuk mengetahui apakah rangkaian ini telah bekerja atau tidak. Bahasa Pemrograman yang dimasukkan kedalam mikrokontroller AT89S51 ini adalah bahasa pemrograman Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. BASCOM. Berikut adalah program yang diberikan untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 ini bekerja : dO Reset P0 .2 Waitms 50 Set P2 .1 Waitms 50 LOOP Program di atas bertujuan untuk menghidupkan Buzzer yang terhubung ke P2.1 selama ± 50 milidetik kemudian mematikannya selama ± 50 milidetik secara terus menerus. Perintah Reset P0.2 akan menjadikan P0.2 berlogika low yang menyebabkan led pada port P0.2 tidak aktif, sehingga Buzzer dalam kondisi aktif. Perintah waitms akan menyebabkan Buzzer ini akan aktif selama lebih kurang 50 milidetik dan setelah itu tidak aktif. Perintah loop digunakan agar program terus berulang kebagian program lainnya.

4.3 Pengujian Rangkaian DipswitchSaklar