Hubungan Pin – Pin pada Mikrokontroller AT89S51

Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. sebelumnya pada IC mikrokontroller AT89S51 telah diisikan program untuk nilai batas-batas suhu yang dapat dideteksi oleh alat tersebut. Data tersebut kemudian diumpankan ke LM35 tersebut untuk mendeteksi suhu yang terdapat pada suatu ruangan. 3. Robot pengikut garis linefollower berbasis mikrokontroller AT89S51, IC mikrokontroller AT89S51 pada robot ini digunakan sebagai otak yang menyimpan semua data yang ingin dikerjakan oleh robot tesebut yang telah diprogramkan ke dalam ic mikrokontroller AT89S51 ini. Dan masih banyak lagi aplikasi dari penggunaan IC mikrokontroller AT89S51 yang telah dibuat didalam dunia elektronika digital pada saat ini.

2.3 Hubungan Pin – Pin pada Mikrokontroller AT89S51

Didalam pembuatan alat ini mikrokontroller AT89S51 sangat memegang peranan penting didalam menerima, mengolah dan mengeksekusi data yang diberikan untuk menjadi tujuan akhir didalam pembuatan alat ini. Mikrokontroller AT89S51 yang digunakan adalah jenis mikrokontroller yang memiliki 40 kakipin yang pada masing- masing kaki tersebut mempunyai fungsi dan tugas tertentu. Kakipin pada mikrokontroller AT89S51 ini terbagi didalam 4 buah port yang terdapat didalam IC mikrokontroller ini, yang mana port-port itu adalah P0, P1, P2, P3 yang pada masing- masing port terdiri atas 8 buah kakipin. Dalam alat ini masing-masing kakipin mempunyai hubungan dan fungsi sebagai berikut : Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. Gambar 2.6 Pinkaki IC mikrokontroller AT89S51 Port 0 kaki 34 – 39 Pada port ini juga terdapat 8 buah kakipin dari ic mikrokontroller, port ini merupakan port yang digunakan untuk bagian output, yang berfungsi untuk menampilkan tampilan akhir dari fungsi alat ini. Pada port ini dihubungkan 6 buah LED yang membentuk suatu gabungan menjadi display LED, keenam buah LED tersebut dihubungkan di kaki 34 – 39 atau diport P3.0 – P3.5, yang sebelumnya rangkaian display LED tersebut dihubungkan dengan 6 buah resistor dengan nilai tahanan 100 ohm, yang berfungsi untuk menjaga kestabilan arus yang masuk ke rangkaian display LED tersebut. Port 1 kaki 1 – 8 Pada port ini terdapat 8 buah kakipin ic dari mikrokontroller, didalam penggunaannya hanya akan digunakan 6 buah kakipin saja, sedangkan yang 2 kaki lagi tidak Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. digunakan. Port 1 ini merupakan port input yang berhubungan dengan sebuah dipswitchsaklar yang mempunyai 6 buah saklar yang bertugas untuk memberikan input ke bagian mikrokontroller. Keenam buah saklar tersebut terhubung dengan kaki P1.0 – P1.5 yang sebelumnya dihubungkan terlebih dahulu dengan sebuah resistor dengan nilai tahanan sebesar 4K7 ohm. Port 2 kaki 21 – 28 Pada port ini juga terdapat 8 buah kakipin dari ic mikrokontroller, port ini merupakan port yang digunakan untuk bagian output, yang berfungsi untuk menampilkan tampilan akhir dari fungsi alat ini. Pada port ini dihubungkan 6 buah LED yang membentuk suatu gabungan menjadi display LED, keenam buah LED tersebut dihubungkan di kaki 23 – 28 atau diport P2.0 – P2.5, pada port ini juga terdapat sebuah buzzer yang digunakan sebagai bagian ouput yang bertugas untuk memberikan output berupa suara, buzzer ini dihubungkan di kaki 22 atau pada port P2.6. Port 3 kaki 10 – 17 Pada port ini terdapat 8 buah kakipin ic dari mikrokontroller, didalam penggunaannya hanya akan digunakan 6 buah kakipin saja, sedangkan yang 2 kaki lagi tidak digunakan. Port 3 ini merupakan port input yang berhubungan dengan sebuah dipswitchsaklar yang mempunyai 6 buah saklar yang bertugas untuk memberikan input ke bagian mikrokontroller. Keenam buah saklar tersebut terhubung dengan kaki P3.0 – P3.5 yang sebelumnya dihubungkan terlebih dahulu dengan sebuah resistor dengan nilai tahanan sebesar 4K7 ohm. Terlepas dari ke 4 port tersebut, terdapat 8 buah kakipin yang mempunyai fungsi tetap didalam rangkaian mikrokontroller AT89S51, yakni : Kakipin 9 Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. Pada kakipin ini berfungsi sebagai bagian reset, yang mana pada bagian ini terhubung dengan sebuah resistor dengan nilai sebesar 10 kilo ohm. Kaki 18 – 19 Pada kakipin ini berfungsi sebagai bagian pembangkit pulsa, yang berperan penting dalam kecepatan mengolah data. Pada bagian ini kaki 18 – 19 dihubungkan dengan sebuah kristal dengan nilai 12 MHz dan 2 buah kapasitor dengan nilai 30 piko-farad. Kaki 20 ground Pada kaki ini berfungsi sebagai kaki ground pada rangkaian mikrokontroller AT89S51. Kaki 40 VCC Pada kaki ini diberikan tegangan sebesar 5 volt DC direct current , yang mana pada kaki ini merupakan kaki input untuk tegangan pada IC mikrokontroller AT89S51. Namun secara umum kakipin dari mikrokontroller AT89S51 dapat dituliskan sebagai berikut : VCC Pin 40 Suplai tegangan DC. GND Pin 20 Ground. Port 0 Pin 39-Pin 32 Port 0 dapat berfungsi sebagai IO biasa, low order multiplex addressdata ataupun penerima kode byte pada saat flash progamming Pada fungsi sebagai IO biasa port ini Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. dapat memberikan output sink ke delapan buah TTL input atau dapat diubah sebagai input dengan memberikan logika 1 pada port tersebut. Pada fungsi sebagai low order multiplex addressdata, port ini akan mempunyai internal pull up. Pada saat flash progamming diperlukan eksternal pull up, terutama pada saat verifikasi program Port 2 Pin 21 – pin 28 Port 2 berfungsi sebagai IO biasa atau high order address, pada saat mengakse memori secara 16 bit. Pada saat mengakses memori 8 bit, port ini akan mengeluarkan isi dari P2 special function register. Port ini mempunyai internal pull up dan berfungsi sebagai input dengan memberikan logika 1. Sebagai output, port ini dapat memberikan output sink keempat buah input TTL. Port 3 Pin 10 – pin 17 Port 3 merupakan 8 bit port IO dua arah dengan internal pullup. RST pin 9 Reset akan aktif dengan memberikan input high selama 2 cycle. ALEPROG pin 30 Halasson Daniel Harianto Silitonga : Perangkat Penghitungan Waktu Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroller AT89S51, 2009. Address latch Enable adalah pulsa output untuk me-latch byte bawah dari alamat selama mengakses memori eksternal. Selain itu, sebagai pulsa input progam PROG selama memprogam Flash. PSEN pin 29 Progam store enable digunakan untuk mengakses memori progam eksternal. EA pin 31 Pada kondisi low, pin ini akan berfungsi sebagai EA yaitu mikrokontroler akan menjalankan progam yang ada pada memori eksternal setelah sistem direset. Jika kondisi high, pin ini akan berfungsi untuk menjalankan progam yang ada pada memori internal. Pada saat flash progamming, pin ini akan mendapat tegangan 12 Volt. XTAL1 pin 19 Input untuk clock internal. XTAL2 pin 18 Output dari osilator. 1

2.4 Komponen Pendukung