Perizinan Penanaman Modal KETENTUAN-KETENTUAN POKOK DALAM UNDANG-UNDANG

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009

4. Fasilitas Perizinan Impor

Salah satu fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pemerintah selain bidang pertanahan dan keimigrasian adalah fasilitas perizinan impor sebagaimana ketentuan Pasal 24, dengan syarat sebagai berikut: 1. Barang yang diimpor bukan barang terlarang menurut peraturan perundang-undangan. 2. Barang yang diimpor bukan barang yang berdampak negative terhadap keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, dan moral bangsa. 3. Barang tersebut adalah barang dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia . 4. Barang tersebut berupa modal atau bahan baku untuk kebutuhan produksi sendiri.

C. Perizinan Penanaman Modal

Dalam rangka menarik investor sebesar-besarnya, Indonesia harus menyiapkan insentif yang baik dan suasana komprehensif.Insentif berupa penyederhanaan perizinan yang selama ini merupakan bagian yang menjadi momok mengerikan bagi investor, dimana perizinan yang berbelit dan terlalu panjang. Lambatnya pengurusan izin investasi tersebut disebabkan karena birokrasi yang panjang. Birokrasi yang panjang dapat menghasilkan kondisi yang kurang kondusif bagi kegiatan penanaman modal sehingga dapat mengurungkan niat para investor untuk melakukan penanaman modal.dengan birokrasi yang panjang, berarti adanya Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 biaya tambahan serta marak dengan korupsi dan pungutan liar yang menjadikan investasi di Indonesia memilki high cost economy yang akan memberatkan para calon investor dan dapat memberatkan para calon investor dan dapat mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi tidak feasible karena profit margin menjadi semakin kecil Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Kemudahan Penanaman Modal. 33 1. Kepastian Hukum; Adapun pemberian insentif dan pemberian kemudahan dilakukan berdasarkan prinsip: 2. Kesetaraan; 3. Transparansi; 4. Akuntabilitas; 5. Efektif dan Efisien. Pemberian insentif dapat berbentuk: 1. Pengurangan, Keringanan, atau Pembebasan pajak daerah; 2. Pengurangan, Keringanan, atau Pembebasan retribusi daerah; 3. Pemberian dana stimulan; 4. Pemberian bantuan modal; Pemberian kemudahan dapat berbentuk: 1. Penyediaan data dan informasi peluang penanaman modal; 2. Penyediaan sarana dan prasarana; 3. Penyediaan lahan atau lokasi; 4. Pemberian bantuan teknis; dan 5. Percepatan pemberian perizinan. Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 Pemberian kemudahan penanaman modal dalam bentuk percepatan pemberian perizinan sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 3 ayat 1 diselenggarakan melalui pelayanan terpadu satu pintu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah kegiatan penyelenggaraan suatu perizinan dan nonperizinan yang mendapat pendelegasian atau pelimpahan wewenang dari lembaga atau instansi yang memiliki kewenangan perizinan dan nonperizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan dalam suatu tempat. Pemberian insentif dan pemberian kemudahan diberikan kemudahan kepada penanam modal yang sekurang-kurangnya memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut: 34 1. Memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyarakat; 2. Menyerap tenaga kerja lokal; 3. Menggunakan sebahagian besar sumber daya lokal; 4. Memberikan kontribusi bagi peningkatan pelayanan publik; 5. Memberikan kontribusi dalam peningkatan Produk Domestik Regional Bruto; 6. Berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; 7. Termasuk skala prioritas tinggi; 8. Termasuk pembangunan infrastruktur; 9. Melakukan alih teknologi; 10. Melakukan industri pionir; 11. Berada di daerah terpencil, daerah tertinggal, atau daerah perbatasan; 33 Peraturan Pemerintah Nomor.45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal di Daerah, Pasal 2 Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 12. Melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi; 13. Bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengah, atau koperasi; atau 14. Industri yang menggunakan barang modal, mesin, atau peralatan yang diproduksi dalam negeri. Pemerintah daerah memberikan insentif dan kemudahan penanaman modal sesuai dengan kewenangan, kondisi, dan kemampuan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan pemerintah daerah menjamin kepastian berusaha dan kepastian hukum bagi penanam modal yang menanamkan modal di daerahnya. Ketentuan mengenai pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal diatur dengan Perda. Perda tersebut harus memuat sekurang-kurangnya: 35 1. Tata cara pemberian insentif dan pemberian kemudahan; 2. Kriteria pemberian insentif dan pemberian kemudahan; 3. Dasar penilaian pemberian insentif dan pemberian kemudahan; 4. Jenis usaha atau kegiatan penanaman modal yang diprioritaskan memperoleh insentif dan kemudahan; 5. Bentuk insentif dan kemudahan yang dapat diberikan; 6. Pengaturan pembinaan dan pengawasan. Pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal kepada penanam modal ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Keputusan Kepala Daerah sekurang- kurangnya memuat nama dan alamat badan usaha penanam modal, jenis usaha atau kegiatan penanaman modal, bentuk, jangka waktu, serta hak dan 34 Peraturan Pemerintah No.45 Tahun 2008 tentang Pedoman Pemberian Insentif dan Pemberian Kemudahan Penanaman Modal Di Daerah, Pasal 5. 35 Ibid Pasal 8 Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 kewajiban penerima insentif dan kemudahan penanaman modal. Keputusan Kepala Daerah dimuat dalam Berita Daerah. Penerima insentif dan penerima kemudahan penanaman modal menyampaikan laporan kepada kepala daerah paling sedikit 1 satu tahun sekali.Laporan tersebut paling sedikit memuat laporan penggunaan insentif dan kemudahan, penelolaan usaha, dan rencana kegiatan usaha Pasal 11 Bupati atau Walikota menyampaikan laporan kepada gubernur mengenai perkembangan pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal di daerahnya secara berkala setiap 1 satu tahun sekali.Kemudian gubernur menyampaikan laporan kepada Menteri Dalam Negeri mengenai perkembangan pemberian insentif dan pemberian kemudahan penanaman modal di daerahnya secara berkala setiap 1 satu tahun sekali.Pemberian insentif dan pemberian kemudahan dapat ditinjau kembali apabila berdasarkan hasil evaluasi penanaman modal tidak lagi memenuhi kriteria sebagaimana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 atau bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

D. Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal