Penyelesaian Sengketa Melalui Cara-Cara Penyelesaian Sengketa Alternatif

Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 Alternatif Penyelesaian Sengketa. Dengan diterbitkannya undang-undang ini, maka keraguan terhadap pelaksanaan putusan lembaga arbitrase khususnya putusan arbitrase international sedikit banyak dapat diminimalisasi.

3. Penyelesaian Sengketa Melalui Cara-Cara Penyelesaian Sengketa Alternatif

Alternatif Dispute Resolution Pengertian alternatif penyelesaian sengketa menurut Undang-Undang No.30 Tahun 1999 adalah lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur yang disepakati para pihak, yakni penyelesaian diluar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, konsiliasi, atau penilaian ahli. ADR merupakan alternatif penyelesaian sengketa yang dilakukan diluar pengadilan ordinary court melalui proses negoisasi, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. a. Negosiasi Negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar atau pembicaraan untuk mencapai suatu kesepakatan terhadap masalah tertentu yang terjadi diantara beberapa pihak. Negosiasi dilakukan baik karena telah ada sengketa diantara para pihak, maupun hanya karena belum ada kata sepakat disebabkan belum pernah dibicarakannya masalah tersebut. Negosiasi dilakukan oleh seorang negosiator. Ciri seorang negosiator yang baik adalah: 1 Mampu berpikir cepat, tetapi mempunyai kesabaran yang tidak terbatas; 2 Dapat bersikap manis, tetapi meyakinkan; 3 Dapat mempengaruhi orang tanpa harus menipu; 4 Dapat menimbulkan kepercayaan tanpa harus mempercayai orang lain; dalam Harian Umum Kompas edisi , Senin, 20 November 2000 Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 5 Dapat mempesona tanpa harus mempesona. Agar suatu negosiasi dapat berjalan dengan sukses dan mendapatkan hasil yang maksimum, terdapat beberapa kekuatan negosiasi yang mesti diperhatikan dan dipergunakan secara maksimal .kekuatan negosiasi tersebut adalah: 1 Kekuatan dari pengetahuan dan ketrampilan; 2 Kekuatan dari hubungan baik; 44 3 Kekuatan dari alternatif yang baik untuk bernegosiasi; 4 Kekuatan untuk mencapai penyelesaian yang elegan; 5 Kekuatan legitimasi; 6 Kekuatan komitmen. b. Mediasi ` Mediasi adalah salah satu alternatif dalam menyelesaikan sengketa yang merupakan suatu proses negosiasi untuk memecahkan masalah melalui pihak luar yang tidak memihak dan netral yang akan bekerja untuk menemukan solusi dalam menyelesaikan sengketa tersebut secara memuaskan bagi kedua belah pihak. Terdapat empat tahap dalam mediasi yaitu: 1 Tahap pertama : menciptakan forum 2 Tahap kedua : mengumpulkan dan membagi-bagi informasi 3 Tahap ketiga : memecahkan masalah 4 Tahap keempat : pengambilan keputusan Keunggulan mediasi adalah: 1 Relatif lebih murah dibandingkan dengan alternatif-alternatif yang lain; 44 Suyud Margono, ADR Alternatif Dispute Resolution dan Arbitrase : Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum, Jakarta : Penerbit Ghalia Indonesia, 2000, hlm.36. Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009 2 Adanya kecendrungan dari pihak yang bersengketa untuk menerima dan adanya rasa memiliki putusan mediasi; 3 Dapat menjadi dasar bagi para pihak yang bersengketa untuk menegosiasikan sendiri sengketa-sengketanya dikemudian hari; 4 Terbukanya kesempatan untuk menelaah masalah-masalah yang merupakan dasar dari suatu sengketa; 5 Membuka kemungkinan adanya saling kepercayaan diantara para pihak yang bersengketa sehingga dapat dihindari rasa bermusuhan dan dendam. Syarat-syarat agar proses mediasi dapat berjalan baik adalah: a Adanya kekuatan tawar-menawar yang seimbang antara para pihak; b Para pihak menaruh harapan terhadap hubungan dimasa depan; c Terdapatnya banyak persoalan yang memungkinkan terjadinya pertukaran; d Adanya urgensi untuk menyelesaikan secara tepat; e Tidak adanya rasa permusuhan yang mendalam atau yang telah berlangsung lama diantara para pihak; f Apabila para pihak mempunyai pendukung atau pengikut, mereka tidak memiliki pengharapan yang banyak dan dapat dikendalikan; g Membuat suatu preseden atau mempertahankan hak tidak lebih penting dibandingkan dengan penyelesaian sengketa yang cepat; h Jika para pihak berada dalam proses litigasi, kepentingan – kepentingan pelaku lainnya, seperti pengacara atau penjamin tidak diberlakukan lebih baik dibandingkan dengan mediasi. Ronal . H. Sirait : Kewajiban Dan Tanggung Jawab Penanam Modal Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENANAM MODAL

BERDASARKAN UNDANG- UNDANG NOMOR. 25 TAHUN 2007 TENTANG PENANAMAN MODAL

A. Hak –Hak Penanam Modal

Undang- Undang Penanaman Modal mengatur hak penanaman modal diatur dalam Pasal 14 yang menentukan sebagai berikut: 1 Kepastian hak, kepastian hukum, dan kepastian perlindungan a Kepastian hak adalah jaminan pemerintah bagi penanam modal untuk memperoleh hak sepanjang penanam modal telah melaksanakan kewajiban yang ditentukan. b Kepastian hukum adalah jaminan pemerintah untuk menempatkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai landasan utama dalam setiap tindakan dan kebijakan bagi penanaman modal.