B. Analisis Kognisi Sosial Tajuk Rencana Kompas Tentang Perang Irak 2003
Setiap teks, termasuk teks tajuk rencana pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu
peristiwa. Maka, dalam kerangka analisis wacana van Dijk ditawarkan penelitian mengenai kognisi sosial. Untuk mengetahui hal tersebut, maka diperlukan
wawancara mendalam kepada penulis teks tersebut. Dalam wawancara yang penulis lakukan pada 10 Maret 2007, pukul 23.00
WIB, terhadap penulis tajuk rencana internasional perang Irak 2003, Pieter P. Gero, penulis menemukan beberapa jawaban tentang pandangan terhadap
persoalan invasi AS ke Irak. Pandangan inilah yang menentukan fakta apa yang dipilih untuk ditulis dan dengan cara apa fakta tersebut dapat dipahami.
Sebagaimana diungkapkan menurut Kepala Bagian Internasioanl, Pieter P. Gero :
“...Tajuk rencana perang Irak adalah tajuk rencana yang menceritakan pembelaaan terhadap yang lemah, membela yang tertindas dan sedang di
intimidasi dalam hal ini Irak. tampil dengan elegan, tidak mendikte, tidak vulgar, mencarikan jalan keluar, jadi bahasanya santun. Tidak berpihak pada kelompok
atau golongan, tapi kita lebih ke visi misi yaitu membela orang kecil, kaum lemah, kaum tertindas, yang diambil haknya. Dan ini sesuai dengan amanat hati
nurani rakyat. Dan tajuk rencana kami menitik beratkan seperti itu. Bisa kita lihat seperti Irak, negara lemah, udah pernah dikasih sanksi oleh PBB, diisolasi dari
Dunia, sisi lain yang menyerang negara adidaya. Terus ada kaitannya dengan negara sesama muslim,. Tapi yang intinya bahwa Irak negara merdeka, negara
kecil.”
49
Oleh karena itu, tajuk rencana perang Irak dibuat, karena menurut Pieter P. Gero :
“... Untuk menggambarkan kepedulian dan kepekaan terhadap perang Irak, Pieter P. Gero mengangkat topik betapa arogannya AS terhadap Irak, karena
49
Pieter P. Gero, Kepala Bagian Internasional Kompas, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Maret 2008.
ambisi yang tidak menguntungkan, yang berakibat penderitaan terjadi di Irak, terjadi korban kemanusiaan yang sangat banyak, belum lagi korban kejiwaan dan
hancurnya saran infrastuktur di Irak. Misalnya dengan Gempuran peluru kendali rudal dan bom berhari-hari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus
mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan
rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil....
50
Menurut pandangan Pieter P. Gero “...Karena apapun juga sebagai sesama bangsa kita tetap mempunyai rasa kemanusiaan, kita harus membela yang
tertindas dan sedang di intimidasi dalam hal ini Irak, bisa dilihat bahwa Irak negara merdeka, negara kecil, dimanapun juga kita menolak apapun alasan perang
itu. Dan kita minta kepada orang berkuasa seperti Camat, Lurah, Presiden. Jangan menindas yang lemah, berikan keadilan yang semestinya. Hal ini yang bisa kita
ambil hikmah dari perang Irak. Karena media adalah mediator...”
51
Melihat hal tersebut, Kompas pada umumnya dalam penyajian tajuk rencana perang Irak mengangkat topik tragedi kemanusiaan atas perang, yang
digabungkan dengan peneritaan dan dasyatnya serangan tersebut ke Irak. dalam arti penekanan bahwa perang adalah sesuatu yang tidak di inginkan oleh semua
pihak dimanapun.
C. Analisis