ambisi yang tidak menguntungkan, yang berakibat penderitaan terjadi di Irak, terjadi korban kemanusiaan yang sangat banyak, belum lagi korban kejiwaan dan
hancurnya saran infrastuktur di Irak. Misalnya dengan Gempuran peluru kendali rudal dan bom berhari-hari terhadap ibu kota Irak, Baghdad, dramatis sekaligus
mengenaskan. Serangan itu membuat bola-bola api, kerusakan gedung pusat kediaman dan pemerintahan Presiden Saddam Hussein. Biarpun menggunakan
rudal canggih dan sasaran pun terpilih bukan permukiman penduduk, akhirnya jatuh pula korban tewas dan luka, penduduk sipil....
50
Menurut pandangan Pieter P. Gero “...Karena apapun juga sebagai sesama bangsa kita tetap mempunyai rasa kemanusiaan, kita harus membela yang
tertindas dan sedang di intimidasi dalam hal ini Irak, bisa dilihat bahwa Irak negara merdeka, negara kecil, dimanapun juga kita menolak apapun alasan perang
itu. Dan kita minta kepada orang berkuasa seperti Camat, Lurah, Presiden. Jangan menindas yang lemah, berikan keadilan yang semestinya. Hal ini yang bisa kita
ambil hikmah dari perang Irak. Karena media adalah mediator...”
51
Melihat hal tersebut, Kompas pada umumnya dalam penyajian tajuk rencana perang Irak mengangkat topik tragedi kemanusiaan atas perang, yang
digabungkan dengan peneritaan dan dasyatnya serangan tersebut ke Irak. dalam arti penekanan bahwa perang adalah sesuatu yang tidak di inginkan oleh semua
pihak dimanapun.
C. Analisis
Konteks Sosial
Tajuk Rencana
Kompas Tentang
Perang Irak 2003.
Dalam pandangan ini, van Dijk menyatakan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam
masyarakat, sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dalam masyarakat. Lebih jauh, konteks sosial itu
dihubungkan dengan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana.
50
Ibid.
51
Ibid.
Wacana yang diangkat dalam tajuk rencana Kompas adalah perang Irak. Jika dibuat rumusan, konteks sosial dalam hal ini adalah menjawab pertanyaan
bagaimana wacana mengenai banjir jakara dan sekitarnya berkembang dalam masyarakat?
Untuk menjawab hal tersebut, penulis mengadakan penelusuran di media elektronik, yaitu Internet, tentang pemberitaan opini invasi AS ke Irak tahun 2003.
dalam hal ini, surat kabar yang penulis teliti adalah Kompas, Suara Pembaharuan dan Website dalam Internet adalah www.Google.Co.Id.
Ratusan ribu orang di penjuru dunia berunjuk rasa menentang perang di Irak. Pengunjuk rasa di berbagai tempat termasuk London, Barcelona, Paris, Lyon,
Bern, Jenewa, Nikosia dan San Fransisco mengungkapkan kemarahannya terhadap konflik baru di Timur Tengah. Di ibukota Yunani, Athena lebih dari 100
ribu orang turun ke jalan. Kota-kota besar Italia dan ibukota Mesir, Kairo juga menjadi saksi unjuk rasa besar-besaran. Di Amerika Serikat beberapa ratus orang
bergabung dengan pengunjuk rasa di luar Gedung Putih di Washington.Puluhan pengunjuk rasa ditangkap saat berunjuk rasa di New York dan Los Angeles.
Warga kota-kota Australia di Sidney dan Melbourne memulai unjuk rasanya sesaat AS melancarkan serangan perdananya.
52
Ribuan pendukung dari Partai Keadilan dan Partai Keadilan Sejahtera sejak pukul 13.00 WIB hingga kini mulai berKumpul di depan Kedubes AS di Jakarta,
Kamis. Massa yang datang dari berbagai arah tersebut tampak mengenakan berbagai atribut dan bendera PK dan PK Sejahtera, Bendera Merah Putih, serta
52
“Demonstrasi Besar Tentang Perang Irak”, artikel diakses pada 25 Maret 2008 dari http:www.pintunet.comlihat_opini.php?pg=2003032103200312599.
sejumlah spanduk yang bertuliskan penentangan terhadap serangan AS ke Irak. Diperkirakan jumlah massa akan bertambah sebab sebelumnya Ketua Umum PK
Sejahtera Almuzammil Yusuf mengatakan, aksi kali ini akan diikuti sedikitnya 60 ribu orang. Menurut dia, selain dari PK dan PK Sejahtera, akan bergabung pula
massa dari sejumlah ormas yang tergabung dalam Forum Lintas Masyarakat Anti Perang yang terdiri dari GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik,
Masyarakat AntiPerang, GMNI dan Garda Muda Merah Putih. Pengerahan massa untuk aksi di kedubes AS merupakan hasil pertemuan forum tersebut di kantor
DPP PK, Rabu 193. Rencananya, sejumlah delegasi akan menemui Dubes AS Ralph L Boyce untuk menyampaikan pernyataan yang intinya meminta AS
mengentikan perang.
53
Meletusnya perang Irak ternyata memberikan kepastian bagi para investor dunia. Jika selama ini para investor banyak yang menanam modal dengan
membeli emas, setelah perang pecah permintaan emas justru turun karena para investor sudah kembali pada bentuk investasi semula dengan berburu saham di
berbagai bursa. Menurunnya harga emas dunia, menurut Herry Setyawan, Portofolio Manager di Pacific 2000, bersifat sementara karena bagaimana pun
investor masih menunggu lamanya perang berlangsung.
54
Sejak perang Irak meletus Kamis 203 pekan silam, sejumlah portal berita di seantero jagad maya kebanjiran pengunjung. Berdasar data yang dihimpun
Comscore Media Metrix, ada 15 portal ternama dunia yang mengalami lonjakan pengunjung hingga 40 persen sejak genderang perang ditabuh AS pekan lalu.
53
“Demo anti-perang”,
artikel diakses
pada 25
Maret 2008
dari http:www.gatra.com2003-03-20artikel.php?id=26460
54
“Harga Emas
Turun ”,
artikel diakses
pada 25
Maret 2008
dari http:64.203.71.11kompas-cetak030322jateng201621.htm
.
Lonjakan jumlah pengeklik situs berita di mancanegara sudah terjadi sejak tragedi 11 September lalu. Portal berita BBC News Online sendiri sudah menyiapkan
layanan sedemikian rupa sehingga bisa diakses oleh pengunjung yang jumlahnya sepuluh kali lipat sejak tragedi tersebut.Portal berita lain tak kalah dibanjiri
mereka yang ingin mencari informasi ihwal perang Irak. Katakan saja CNN, Reuters, AFP, AP, ABC, MSNBC atau portal berita Irak sendiri, Bukan hanya
situs berita saja yang dibanjiri pengunjung. Situs milik pemerintah AS tidak kalah peminat. Bedanya, para pengunjung website ini tidak sekadar melihat
perkembangan perang Irak, melainkan mencari informasi bagaimana menghadapi serangan musuh atau teroris tiba-tiba. Dunia maya dianggap lebih cepat diakses
dan memberi informasi lebih aktual dibanding dengan televisi, radio bahkan juga surat kabar. Tidak kalah dengan pengakses Internet di luar negeri, para
”pengamat” perang Irak di sini cukup gencar mengeklik berita seputar perang di banyak portal berita lokal maupun internasional. Nanang, seorang mahasiswa
semester akhir Universitas Indonesia UI, mengaku banyak menghabiskan waktunya di warung Internet warnet dekat kampus sejak perang Irak berkobar.
55
55
“Perang Irak Ikut “Memborbardir” Portal Berita” , artikel diakses pada 25 Maret 2008
dari www.sinarharapan.co.idberita030327ipt01.html - 25k
BAB V PENUTUP