Sejarah Pendirian. PROFIL SURAT KABAR KOMPAS

BAB III PROFIL SURAT KABAR KOMPAS

A. Sejarah Pendirian.

Harian umum yang beralamat di Jl.Palmerah Selatan 26-28 ini memang sudah terbilang matang. Usianya sudah 42 tahun. Kompas, demikian Presiden Soekarno memberikan nama. Kompas lahir berkat ide Letjen Ahmad Yani, seorang Menteri Panglima TNI AD di tahun 1965. saat itu beliau menelepon rekannya sekabinet, Drs Frans Seda. Yani melemparkan ide menerbitkan Koran melawan pers komunis, Frans Seda menanggapi ide itu, membicarakannya dengan Ignatius Josef Kasimo 1900- 1986 – sesama rekan di Partai Katolik- dan dengan rekannya yang memimpin majalah Intisari, Petrus Kanisius Ojong 1920-1980 dan Jakob Oetama. Kedua nama terakhir itulah yang kemudian mempersiapkannya. Nama Koran itu Bentara Rakyat , sebuah penegasan diri sebagai pembela rakyat yang sebenarnya; berbeda dengan Koran-koran di bawah nama Partai Komunis Indonesia PKI yang memanipulasi nama rakyat. Menjelang terbitnya Bentara Rakyat, Frans Seda sebagai Menteri Perkebunan datang ke Istana Merdeka menemui Presiden Soekarno, Presiden bertanya nama Koran yang akan terbit. Dijawab oleh Seda bernama Bentara Rakyat . Bung Karno menimpali, “sebaiknya Koran baru itu diberi nama KOMPAS supaya jelas diterima sebagai penunjuk arah”. Koran itu akhirnya dinamai KOMPAS. Bentara Rakyat dijadikan nama yayasan yang menerbitkan. KOMPAS terbit pertama kali Senin, 28 Juni 1965 setebal empat halaman, dicetak 4.800 eksemplar. Pada bulan-bulan pertama KOMPAS diplesetkan sebagai Kornt Pas Morgen atau “KOMPAS yang datang keesokan harinya”, karena sering telat terbit. Oleh PKI namanya diplesetkan sebagai “komando pastor”, sebab tokoh-tokoh pendiri dan perintisnya berasal dari partai katolik. Sejak tahun 1982, PT. Kompas Media Nusantara menjadi badan hukum yang mewadahi harian ini. Dengan misi mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara professional dan untuk memberi arah perubahan trend setter, harian ini terus melaju. Motto “Amanat Hati Nurani Rakyat”, nampaknya menggambarkan misi tersebut. Kini Kompas hadir tidak hanya di media cetak. Dengan format lain Kompas Cyber Media, harian ini hadir di internet. Yang bisa diakses di www.Kompas.com atau dikenal sebagai Kompas.com, ini merupakan situs berita terpercaya di Indonesia. Diupdate selama 24 jam sehari, dengan total readership lebih dari 15 juta orang. Tingkat kunjungan ke Kompas.com atau lebih dikenal dengan sebutan Page View , rata-rata mencapai 40 juta setiap bulan. Sebagai situs berita terpercaya yang banyak dikunjungi di Tanah Air, Kompas.com sebagai layaknya media lain juga menawarkan pemasangan iklan banner di internet online advertising, dimana jenis iklan disini berbeda dengan media konvensional lain. Iklan di internet menawarkan bentuk-bentuk iklan yang kreatif Rich Media Ads, interaktif, dan sangat atraktif visualisasi. Mulai dari banner yang telah akrab di mata pengunjung situs, Kompas.com pun memiliki berbagai jenis iklan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemasang seperti email blast email broadcast, microsite, advertorial, pollingkuisgames, e-ditorial marketing yang dapat digunakan untuk tujuan edukasi, public services, special services, dll. Kompas.com juga memberikan layanan lain yang berhubungan dengan Internet dan Multimedia, seperti web services yang mencakup development dan maintenance website, video profile, CD interaktif, serta berbagai aplikasi pemograman, yang dapat digunakan dalam website maupun non website, misal product launching, dll. Selama sembilan tahun, ratusan perusahaan dalam dan luar negeri telah menggunakan jasa dan iklan banner di Kompas.com. Berita di Kompas.com tak saja hanya bisa diakses melalui internet, tapi juga melalui mobile hand phone.Ini upaya lain dari sebuah media cetak yang ingin bertahan, yakni beradaptasi secara cerdas, kreatif dan inovatif. Kata Jacob Oetama, pimpinan umun harian ini. Hingga kini Kompas mempunyai 246 wartawan atau seluruh karyawannya yang berjumlah 953 orang data 2007 . 45

B. Visi dan Misi.

Dokumen yang terkait

Analisis Penggunaan Kohesi Dalam Tajuk Rencana Harian Kompas

0 24 3

ANALISIS KESALAHAN BAHASA DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

14 147 13

ANALISIS KESALAHAN BAHASA DALAM TAJUK RENCANA HARIAN KOMPAS

1 31 16

Analisis Tindak Tutur Perlokusi dalam Tajuk Rencana Harian Kompas”

2 19 12

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA WACANA ”TAJUK RENCANA” SURAT KABAR KOMPAS

0 5 118

WACANA POLITIK TAJUK RENCANA KOMPAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) DKI JAKARTA TAHUN 2012 Wacana Politik Tajuk Rencana Kompas Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2012(Studi Analisis Wacana Tajuk Rencana Tentang Pilkada DKI

0 1 15

PENDAHULUAN Wacana Politik Tajuk Rencana Kompas Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2012(Studi Analisis Wacana Tajuk Rencana Tentang Pilkada DKI Jakarta Pada Harian Kompas Bulan Mei-Juli 2012),.

1 17 53

DAFTAR PUSTAKA Wacana Politik Tajuk Rencana Kompas Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2012(Studi Analisis Wacana Tajuk Rencana Tentang Pilkada DKI Jakarta Pada Harian Kompas Bulan Mei-Juli 2012),.

0 2 4

WACANA POLITIK TAJUK RENCANA KOMPAS DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH (PILKADA) DKI JAKARTA TAHUN 2012 Wacana Politik Tajuk Rencana Kompas Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta Tahun 2012(Studi Analisis Wacana Tajuk Rencana Tentang Pilkada DKI

0 1 16

ANALISIS KESINAMBUNGAN TOPIK ANTAR PARAGRAF DALAM WACANA TAJUK RENCANA ANALISIS KESINAMBUNGAN TOPIK ANTAR PARAGRAF DALAM WACANA TAJUK RENCANA DI HARIAN KOMPAS PADA BULAN PEBRUARI 2011.

0 0 12