3. Internalisasi
Internalisasi adalah terbentuknya kemampuan dirinya sendiri seperti kenyataan hidup yang dihadapi manusia sehari-hari adalah kenyataan yang tertib
dan tertata, termasuk sudak diobyektifikasi. Artinya, sudah dibentuk oleh suatu tatanan obyek-obyek yang sudah diberi nama sebagai obyek-obyek sejak sebelum
manusia penerus generasi lahir. Maka terjadilah proses pemaknaan yang subyektif dengan mana dunia akal-sehat intersubyektif itu terbentuk.
15
B. Analisa Wacana dan Model Teun A.Van Dijk
1. Pengertian Analisa Wacana
Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse, kata discourse inipun berasal dari bahasa Latin
discursus , dis : dari. Dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga berarti
lari kian kemari.
16
Pemakaian isitilah wacana memiliki perbedaan makna, ini dikarenakan perbedaan disipilin ilmu yang memakainya. Bahkan kamus, kalu dianggap
merujuk pada referensi yang objektif, juga memiliki definisi yang berbeda pula. Dalam salah satu kamus bahasa Inggris terkemuka disebutkan bahwa wacana
adalah : komunikasi buah pikiran dengan kata-kata, ekspresi ide-ide atau gagasan, konvensasi atau percakapan.
17
Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju dalam pembahasan menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya”,dan
15
Ibid,.h. 30
16
Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2001, h. 70
17
Ibid., h.71
“komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur
18
. Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yaitu kesatuan
unity dan kepaduan coherence. Alex Sobur berupaya merangkum pengertian wacana dari berbagai
pendapat, ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal subjek yang disajikan secara teratur,
sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun non segmental bahasa.”
19
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana itu dapat dikemukakan sebagai berikut Syamsudin, 1922:6:
1. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat
rule of use-menurut winowson. 2.
Analisis wacana merupakan usaha memahami makna tuturan dalam konteks, teks dan situasi firth.
3. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melalui
intepretasi semantik beller. 4.
Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa what is said from what is done-menurut labov.
5. Analisis wacana diarahkan kepada masalah memakai bahasa secara
fungsional fungcional use language-menurut Coulyhard.
20
Dari sekian banyak model analisis wacana yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh para ahli, model yang paling banyak digunakan adalah model
18
Ismail Marahimin, Menulis secara Populer Jakarta: Pustaka Jaya,1994,h.26
19
Alex Sobur, Analisis Teks Media,, h. 11
20
Ibid., h. 72
Teun A.Van Dijk .. Inti analisis Van Dijk menghubungkan tiga dimensi wacana
kedalam satu kesatuan analisis. Dimensi tersebut adalah dimensi teks, kognisi sosial, analisis konteks.
21
Kerangka analisis wacana melalui berbagai karyanya, Van Dijk, membuat kerangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. Ia melihat suatu wacana
terdiri atas berbagai strukturtingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung.
22
2. Kerangka Analisa Wacana a. Struktur Teks