BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai  sebuah  negara  yang  masyarakatnya  heterogen,  Indonesia menyimpan  keanekaragaman  budaya  yang  tentunya  juga  menimbulkan  variasi
pola  persepsi  terhadap  suatu  masalah  yang  terjadi  di  masyarakat.  Tidak  bisa dihindari  bahwa  keanekaragaman  ini  menjadikan  begitu  banyaknya  ragam
penafsiran pada berbagai isu yang timbul di masyarakat, dan seringkali perbedaan penafsiran  ini  ditimbulkan  secara  disengaja,  misalnya  dengan  bersandarkan
kepada motif-motif tertentu seperti alasan ekonomi dan politik. Dalam masyarakat
sudah  sebagai  kebutuhan  Media  adalah  sarana  untuk  mengetahui  berita-berita yang  terjadi  dalam  maupun  luar  negeri,  seperti  Televisi,  Radio  maupun  Media
Cetak. Dennis-McQuail  mengatakan,  “Media  merupakan  lokasi  atau  forum  yang
semakin berperan, untuk menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf nasional maupun internasional.”
1
Pendapat di atas rnenjelaskan bahwa media rnassa di antaranya  surat kabar berperan menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat tentang realitas
sosial  yang  disajikan  lewat  berita  dan  informasi,  baik  bertaraf  nasional  maupun internasional. Selain  itu surat kabar digunakan sebagai wadah atau tempat untuk
menyarnpaikan  berita  dan  informasi  melalui  tulisan  yang  disajikan  berdasarkan
1
Denis McQuail,Teori Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga,1996, h.3
realitas,  sehingga  masyarakat  memperoleh  gambaran  sesungguhnya  mengenai kondisi kehidupan sosial.
Djafar  H.  Assegaf  mengatakan,  “Di  dalarn  setiap  surat  kabar  umumnya terdapat  satu  halaman  yang  disediakan  untuk  pendapat  atau  opini.  Lazimnya
lembaran  ini  disebutkan  halaman  pendapat  atau  opinion  page,  dimana  terdapat tajuk rencana,  surat pembaca, pojok, dan tulisan  atas  nama by name story atau
juga artikel dari tokoh-tokoh penulis atau ilmuwan.”
2
Keterangan  tersebut  menjelaskan  bahwa  setiap  surat  kabar  umumnya  ada satu  halaman  khusus  yang  disediakan  untuk  pendapat  yang  berisi  tajuk  rencana,
surat  pembaca,  pojok  atau  artikel.  Kompas  sendiri  menyediakan  lembaran pendapat  yang  disebut  halaman  opini  ini pada  halaman  4  dan 5 dengan  memuat
tajuk  rencana,  surat  pembaca,  by  name  story,  pojok  dan  karikatur.  Tulisan  ini
membahas berbagai peristiwa baik di dalam negeri maupun luar negeri. Menurut  William  L.  Rivers,  Opini  yang  diungkapkan  dalam  editorial
biasanya   menyangkut isu-isu  yang menjadi bahan berita saat  ini, tetapi  kadang- kadang menyangkut isu masa depan atau konsep filsafat yang luas.”
3
Tahun  2003  semua  media  memberitakan  secara  resmi  pertikaian  antara Amerika  Serikat  dengan  Irak,  dengan  dalih  bahwa  Irak  mempunyai  senjata
pemusnah  missal  yang  bias  mengancurkan  dunia.  Oleh  karena  itu  Amerika dengan  usaha  Politiknya  dapat  menyerang  Irak.Invasi  Irak  2003  dengan  kode
Operasi  Pembebasan  Irak secara  resmi  mulai  pada  tanggal  20  Maret  2003.
Tujuan  resmi  yang  ditetapkan  Amerika  Serikat  adalah  untuk  melucuti  senjata
2
Djafar  H.  Assegaff,  Jurnalistik  Masa  Kini  Pengantar  Ke  Praktek  Kewartawanan
,Jakarta : Ghalia Indonesia,1983, h. 63
3
William  L.  Rivers,  Bryce  Mc  Intyre,  dan  Alison  Work.Editorial  Penyunting  Dedy Djamaluddin Malik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994,  h. 5
pemusnah  masal  Irak,  mengakhiri  dukungan  Saddam  Hussein  kepada  terorisme, dan  memerdekakan  rakyat  Irak.  Sebagai  persiapan,  pada  18  February  100.000
tentara Amerika Serikat dimobilisasikan di Kuwait. Amerika Serikat menyediakan mayoritas  pasukan  untuk  invasi  ini,  dengan  dukungan  dari  pasukan  koalisi  yang
terdiri  dari  lebih  dari  20  negara  dan  suku  Kurdi  di  utara  Irak.  Invasi  Irak  2003 inilah yang menjadi pembuka Perang Irak.
4
Dalam kasus invasi  pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat AS  terhadap  Republik  Irak  pada  masa  awal  tahun  2003,  atau  lebih  dikenal
sebagai  Perang  Irak,  telah  dipengaruhi  begitu banyak  unsur-unsur  manipulatif  di berbagai  bidang  demi  memenuhi  kepentingan  pihak-pihak  tertentu,  juga  telah
merambah ke media massa cetak, contohnya dalam hal ini adalah Surat Kabar. Perang  Irak  ini  jelas  menyita  perhatian  seluruh  dunia.  Beragam
pembicaraan dan spekulasi tentang masalah ini – mulai dari kelas elit hingga kelas warung  kopi  pun  bermunculan.  Tentu  saja  setiap  pendapat  yang  muncul  dalam
wacana  tersebut  memiliki  beragam  pengertian,  tergantung  kepada  daya  persepsi setiap orang  yang tentunya  juga dipengaruhi, diantaranya oleh perbedaan tingkat
intelektual akademis yang pernah diperolehnya. Surat  kabar  dalam  peristiwa  ini  memiliki  pandangan  yang  khas  dalam
perisitwa perang Irak ini, baik itu dari segi tutur bahasa maupun pesan  yang ingi disampaikan kepada pembacanya. Seperti Kompas, Kompas tidak hanya dikemas
dalam  bentuk  berita  tetapi  juga  pendapat.  Pendapat  ini  berisi  analisa  dan  ulasan atau  pandangan  para  pakar  dan  tokoh  tentang  suatu  topik  dengan  membahas
berbagai fenomena yang terjadi.
4
“Invasi Irak 2003”, artikel diakses pada 8 September 2007 dari http:www.
Wikipedia Indonesia.Com
Tajuk  rencana  Kompas  tentang  perang  Irak  tercipta  terlihat  tragedi kemanusiaan  terjadi  di  Irak  dengan  terbunuhnya  masyarakat  sipil  yang  tidak
berdosa,  juga  yang  kedua  adalah  sikap  arogan  AS  terhadap  penyerangan  Irak, yang melibatkan banyak negara. Dan atas ketidak berdayaan PBB terhadap AS.
5
William  L.  Rivers,  Bryce  Mc  Intyre,  dan  Alison  Work  mengatakan, “Editorial  adalah  pikiran  sebuah  institusi  yang  diuji  di  depan  sidang  pendapat
umum;  editorial  juga  adalah  penyajian  fakta  dan  opini  yang  menafsirkan berita- berita yang penting dan mempengaruhi pendapat umum.”
6
Tajuk rencana mempunyai kekuatan untuk membentuk opini publik, karena itu  penyajiannya  jangan  sampai  salah  membimbing  pembaca,  mengacaukan
situasi, atau menempatkan seseorang dari sudut pandang yang salah. Menurut Eriyanto proses media mendapatkan dan merangkum dalam berita
karena  berkaitan  dengan  politik  pemberitaan  media,  yang  diantaranya  adalah strategi  media  dalam  meliput  persitiwa,  memilih  dan  menampilkan  fakta  serta
dengan  cara  apa  fakta  itu  disajikan,  yang  secara  langsung  atau  tidak  langsung, berpengaruh dalam mengkonstruksi peristiwa.
7
Peneliti, tertarik untuk membahas tajuk rencana internsional surat kabar Kompas dalam kasus perang Irak ini, inilah
yang  memfaktori  peneliti  mengangkatnya  dan  menganalisa  sejauh  mana  surat kabar  Kompas  memandang  invasi  Amerika  ke  Irak,  maka  penelitian  skripsi  ini
penulis beri judul :
“ANALISIS  WACANA  TAJUK  RENCANA  KOMPAS  TENTANG PERANG IRAK “
5
Gero,  Pieter  P.  Kepala  Bagian  Internasional  Kompas,  Wawancara  Pribadi,  Jakarta, 10 Maret 2008
6
William  L.  Rivers,  Bryce  Mc  Intyre,  dan  Alison  Work.Editorial  Penyunting  Dedy Djamaluddin Malik,  PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1994, h. 8
7
Alex  Sobur,  Analisis  Teks  Media  suatu  pengantar  untuk  analisis  wacana,  analisis semiotic dan anlisis framing,
Bandung;Remaja Rosda Karya, 2001, h.40
Adapun alasan peneliti mengambil judul tersebut adalah : 1.
Melihat fenomena yang ada bahwa kini surat kabar sudah menjadi salah satu  kebutuhan  pokok  bagi  kehidupan  masyarakat  nusantara  untuk
mendapat informasi. 2.
Surat  kabar  Kompas  merupakan  salah  satu  media  cetak  terkemuka  di Indonesia  yang  tidak  kalah  dalam  memberikan  Tajuk  Rencananya
dengan Surat Kabar lainnya. 3.
Surat  kabar  Kompas  dipilih  karena  reputasinya  yang  cukup  positif sebagai harian nasional, mudah diperoleh di mana saja, dan dikelola oleh
manajemen yang propesional sehingga dari segi mutu cukup memadai.
B. Pembatasan dan Perumusan masalah