Teknik Analisis METODOLOGI PENELITIAN

memberikan pendapat tanpa ada tekanan apapun. Namun, auditor tetap harus teliti dalam memberikan pendapat dengan memperhatikan bukti-bukti tambahan yang diberikan.

2. Manipulasi Keahlian Audit

Keahlian audit diukur berdasarkan pengalaman yang dilihat dari kombinasi jenjang jabatan dan lama masa kerjanya. Manipulasi keahlian audit dalam penelitian ini dilakukan dengan membedakan responden berdasarkan jenjang jabatan dan masa kerjanya. Jenjang jabatan auditor di Indonesia terdiri dari junior, senior, supervisor, manajer, partner dan managing partner. Auditor yang dikategorikan ahli adalah yang mempunyai jabatan auditor senior hingga managing partner, sedangkan auditor yang tidak ahli adalah auditor junior dengan pengalaman kurang dari dua tahun.

F. Teknik Analisis

Analysis of Variance ANOVA Dalam analisis dependen, para peneliti sering dihadapkan dengan analisis data yang ingin melihat hubungan antara variabel independen yang bersifat kategori atau skala nonmetrik dan variabel dependen yang bersifat kontinyu, metrik atau berskala interval atau rasio. Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini tergantung dari jumlah kategori dari variabel independen. Dalam Ghozali 2005, jika variabel independen berkategori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t-test, sedangkan untuk variabel independen yang berkategori lebih dari dua digunakan Analysis of Variance ANOVA. Apabila jumlah variabel dependen lebih dari satu digunakan Multivariate Analysis of Variance MANOVA. Dalam Ghozali 2005, Analysis of Variance ANOVA merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen skala metrik dengan satu atau lebih variabel independen skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori labih dari dua. Pada kasus satu variabel dependen metrik dan dua atau tiga variabel independen kategorikal sering disebut Two Ways ANOVA dan Three Ways ANOVA. ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama main effect dan pengaruh interaksi interaction effect dari variabel independen kategorikal sering disebut faktor terhadap variabel dependen metrik. Pengaruh utama atau main effect adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama atau joint effect dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen Ghozali, 2005. Pengolahan data untuk uji ANOVA dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 13.0. Menurut Ghozali 2005, untuk dapat menggunakan uji statistik ANOVA harus dipenuhi beberapa asumsi berikut ini: a. Homogeneity of Variance Variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam setiap kategori variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu variabel independen, maka harus ada homogeneity of variance di dalam cell yang dibentuk oleh variabel independen kategorikal. SPSS menamakan tes ini Levene’s test of homogeneity of variance . Jika Levene test signifikan probabilitas 0,05, maka hipotesis nol akan ditolak bahwa grup memiliki varians yang berbeda dan hal ini menyalahi asumsi. Jadi yang dikehendaki adalah tidak dapat menolak hipotesis nol atau hasil Levene test tidak signifikan probabilitas 0,05. Walaupun asumsi varians sama ini dilanggar, Box 1954 dalam Ghozali 2005 menyatakan bahwa ANOVA masih tetap dapat digunakan karena ANOVA robust untuk penyimpangan yang kecil dan moderat dari homogeneity of variance. Perhitungan kasarnya, rasio terbesar ke terkecil dari grup varians harus 3 atau kurang dari 3. b. Random Sampling Untuk tujuan signifikansi, maka subyek di dalam setiap grup harus diambil secara random. c. Multivariate Normality Untuk tujuan signifikansi, maka variabel harus mengikuti distribusi normal multivariate . Variabel dependen terdistribusi secara normal dalam setiap kategori variabel independen. ANOVA masih tetap robust walaupun terdapat penyimpangan asumsi multivariate normality. Dalam Ghozali 2005, analysis of variance yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata tiga atau lebih sampel yang tidak berhubungan pada dasarnya adalah menggunakan F test yaitu estimate between groups variance atau mean squares dibandingkan dengan estimate within groups variance atau secara rumus sebagai berikut: Between groups estimated variance atau mean-squares F = Within groups estimated variance atau mean-squares Total variance dalam variabel dependen dapat dipandang memiliki 2 dua komponen yaitu variance yang berasal dari variabel independen dan variance yang berasal dari faktor lainnya. Variance dari faktor lain ini sering disebut dengan error atau residual variance. Variance yang berasal dari variabel independen disebut dengan explained variance. Jika between group explained vatiance lebih besar dari within group residual variance, maka nilai F ratio akan tinggi yang berarti perbedaan antara nilai means terjadi secara acak. Within group variance atau sum-of-squares adalah jumlah variance dari group , sedangkan mean-squares adalah jumlah sum-of-squares dibagi dengan degree of freedom . Degree of freedom adalah jumlah kasus dikurangi 1 satu pada setiap group [jumlah kasus group satu-1+jumlah kasus group 2-1 dan seterusnya], sedangkan between group variance dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Total Variance = between group + within group explained Variance error variance

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap auditor eksternal yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP di wilayah DKI Jakarta. Auditor yang menjadi responden adalah yang memiliki jabatan auditor junior, senior, supervisor, manajer, partner, dan managing partner pemilik KAP. Jumlah kuesioner yang disebarkan berjumlah 114 kuesioner, yang disebarkan dan diterima mulai tanggal 1 Juli 2008 sampai 28 Agustus 2008 + 2 bulan. Pengiriman kuesioner dilakukan dengan diantar langsung oleh peneliti atau dititipkan melalui teman, dengan sebelumnya mengkonfirmasi terlebih dahulu. Hal ini diharapkan agar data yang diberikan dapat langsung diterima dan diolah oleh peneliti. Dari sekian banyak KAP yang ada di Jakarta, peneliti hanya berhasil mendapatkan sampel auditor yang bekerja di 19 KAP yang ada di Jakarta. Peneliti mengkonfirmasi terlebih dahulu kesediaan KAP tersebut untuk bersedia menjadi responden. Selain itu, peneliti juga menitipkan melalui teman, atau yang mempunyai kerabat, yang bekerja di KAP. Beberapa KAP yang menolak untuk menjadi responden adalah karena alasan kesibukan, tidak mau menerima kuesioner atau alasan lainnya. Berikut ini daftar nama-nama KAP yang menjadi responden dalam penelitian ini: Tabel 4.1. Daftar Nama-Nama KAP yang Menjadi Responden No. Nama KAP 1. KAP Achyadi dan Rekan 2. KAP Hertanto, Sidik, Hadisoeryo dan Rekan 3. KAP Syarief Basir dan Rekan