10. Kemiskinan Kemiskinan merupakan faktor risiko terkena kanker serviks. Banyak wanita
dengan pendapatan rendah tidak memiliki akses ke pelayanan kesehatan seperti deteksi dini kanker serviks.
11. Pemakaian Diethylstilbestrol DES DES adalah obat hormonal yang diberikan kepada wanita yang bisa mencegah
keguguran 1940-1971. DES menyebabkan pertumbuhan sel adenokarsinoma yang tidak normal pada vagina atau serviks pada masa kehamilan. Ada sekitar 1 kasus dari
jenis kanker ini pada setiap wanita yang ibunya minum DES selama kehamilan. Anak dari wanita yang menggunakan DES dapat mengalami risiko peningkatan
pertumbuhan kanker sel skuamosa dan pre kanker serviks terkait HPV. 12. Riwayat keluarga menderita kanker serviks
Kanker serviks mungkin dapat terjadi dalam suatu keluarga. Jika ibu atau saudara wanita menderita kanker serviks, peluang untuk terkena kanker serviks 2
sampai 3 kali lebih tinggi daripada orang yang dalam keluarganya tidak memiliki penderita kanker serviks. Beberapa peneliti menduga bahwa beberapa contoh
kecenderungan dalam keluarga disebabkan oleh kondisi diturunkan. Hal ini menyebabkan beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV daripada yang
lain.
2.1.3 Gejala dan Tanda Kanker Serviks
Pada fase permulaan kanker serviks kemungkinan penderita belum mempunyai keluhan dan diagnosis biasanya dibuat secara kebetulan skrining
Universitas Sumatera Utara
kesehatan. Pada fase lebih lanjut sebagai akibat nekrosis dan perubahan proliferatif jaringan serviks timbul keluhan-keluhan sebagai berikut:
1. Perdarahan pervaginam yang abnormal 2. Perdarahan kontak
3. Keputihan vaginal yang abnormal 4. Gangguan miksi
5. Gangguan defakasi 6. Nyeri perut bagian bawah atau menyebar
7. Limfedema Pada stadium lanjut ketika tumor telah menyebar keluar dari serviks dan
melibatkan jaringan di rongga pelvis dapat dijumpai tanda lain seperti: nyeri yang menjalar ke pinggul atau kaki See and Treat, 2007. Pasien dengan stadium lanjut
mungkin datang dengan keputihan berbau, berat badan menurun atau uropati obstruktif Sastrawinata, 1998.
2.1.4 Stadium Kanker Serviks
Stadium kanker serviks berdasarkan International Federation of Gynecologists and Obstetrician Staging System for Cervical Cancer FIGO pada
tahun 2000 menetapkan stadium kanker serviks sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker Serviks Menurut FIGO
Stadium Uraian I
IA IA1
IA2 IB
IB1 IB2
II IIA
IIB III
IIIA IIIB
IVA IVB
Karsinoma in situ atau karsinoma intraepitel karsinoma pra invasif Karsinoma terbatas di serviks perluasan ke korpus uteri tidak dinilai
Kanker praklinis yang hanya dapat didiagnosis secara mikroskopis Lesi telah menembus membrana basalis dengan kedalaman 3 mm
dan penyebaran horizontal 7 mm Lesi telah menembus membran basalis, kedalamannya 3 mm tetapi
5 mm dan penyebaran horizontal
≤ 7 mm Lesi dengan dimensi lebih besar daripada stadium IA2, baik yang
tampak secara klinik maupun tidak Lesi klinis berukuran tidak lebih dari 4 cm
Lesi klinis berukuran lebih dari 4 cm Karsinoma meluas ke luar serviks tetapi tidak mencapai dinding
panggul. Karsinoma mengenai vagina tetapi tidak mencapai sepertiga bawah vagina
Tidak didapatkan perluasan ke parametrium Didapatkan perluasan ke parametrium
Karsinoma telah meluas hingga dinding panggul dan atau mencapai sepertiga bawah vagina. Kasus-kasus dengan hidronefrosis atau ginjal
yang tidak berfungsi hendaknya dimasukkan, kecuali bila diketahui sebabnya.
Tidak didapatkan perluasan ke dinding panggul, tetapi didapatkan perluasan ke sepertiga bagian bawah vagina.
Perluasan ke dinding panggul dan atau hidronefrosis atau ginjal yang tidak berfungsi.
Karsinoma telah meluas ke luar panggul atau secara klinis mengenai kandung kencing atau rektum
Penyebaran ke organ jauh.
Sumber: FIGO Comitte on Gynecologic Oncology, 2000
2.2 Skrining