4. Servikografi Kamera khusus digunakan untuk memfoto leher rahim. Film dicetak dan foto
diinterpretasi oleh petugas terlatih. Pemeriksaan ini terutama digunakan sebagai tambahan dari deteksi dini dengan menggunakan IVA, tetapi dapat juga sebagai
metode penapisan primer. 5. Kolposkopi
Pemeriksaan visual bertenaga tinggi pembesaran untuk melihat leher rahim, bagian luar dan kanal bagian dalam leher rahim. Biasanya disertai biopsi jaringan ikat
yang tampak abnormal. Terutama digunakan untuk mendiagnosa.
2.2.1 Skrining Kanker Serviks dengan Metode IVA
IVA merupakan pemeriksaan skrining alternatif dari Pap smear karena murah, praktis, sangat mudah untuk dilakukan dengan peralatan sederhana, dapat dilakukan
oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi. Pemeriksaan ini dengan cara melihat serviks yang telah diberi asam asetat 3-5 secara inspekulo. Zat ini meningkatkan
osmolaritas cairan ekstraseluler epitel abnormal. Cairan ekstraseluler yang bersifat hipertonik ini akan menarik cairan dari intraseluler sehingga membran akan kolaps
dan jarak antar sel semakin dekat. Akibatnya jika permukaan epitel disinari maka sinar tersebut tidak akan diteruskan ke stroma namun akan di pantulkan dan
permukaan epitel abnormal akan berwarna putih acetowhite. Daerah metaplasia yang merupakan daerah peralihan juga akan berwarna
putih juga setelah pengusapan asam asetat tetapi dengan intensitas yang kurang dan cepat menghilang, ini yang membedakannya dengan proses prakanker dimana epitel
Universitas Sumatera Utara
putih lebih tajam dan lebih lama menghilang karena asam asetat berpenetrasi lebih dalam sehingga terjadi koagulasi protein lebih banyak. Jika makin putih dan makin
jelas, makin tinggi derajat kelainan histologiknya. Demikian pula makin tajam batasnya, makin tinggi derajat jaringannya, sehingga dengan pemberian asam asetat
akan didapatkan hasil gambaran serviks yang normal merah homogen dan bercak putih displasia. Dibutuhkan 1-2 menit untuk dapat melihat perubahan-perubahan
pada epitel. Serviks yang diberi 5 larutan asam asetat akan merespon lebih cepat daripada larutan 3. Efek akan hilang setelah sekitar 50-60 detik. Lesi yang tampak
sebelum aplikasi larutan asam asetat bukan merupakan epitel putih namun dikatakan suatu leukoplakia Sjamsuddin, 2001.
2.2.2 Hasil Pemeriksaan IVA
Menurut Depkes RI 2008, hasil pemeriksaan IVA dapat digolongkan sesuai kategori berikut:
1. IVA negatif, yaitu serviks tampak licin, merah muda, bentuk porsio normal. 2. IVA radang, yaitu serviks dengan radang servisitis, banyak fluor atau kelainan
jinak lainnya polip serviks. 3. IVA positif, yaitu ditemukannya bercak putih acetowhite epithelium, plak putih
atau ulkus. Kelompok ini menjadi sasaran temuan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis prakanker leher
rahim CIN I, II, III atau kanker insitu. 4. IVA kanker serviks, yaitu ditemukannya pertumbuhan seperti bunga kol dan
pertumbuhan mudah berdarah.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3 Sasaran yang Menjalani Skrining