Perumusan Masalah Tinjauan Umum Atas Audit

14 Akuntan Publik di wilayah DKI Jakarta, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan sampel auditor yang bekerja di wilayah Semarang. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil topik penelitian di bidang akuntansi khususnya auditing dengan judul ”Pengaruh Time Budget Pressure, Resiko Kesalahan dan Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit Studi Empiris pada KAP di DKI Jakarta”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit terhadap kualitas audit ? 2. Variabel Independen manakah diantara time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kualitas audit ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti atas hal - hal sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit terhadap kualitas audit 15 b. Untuk mengetahui variabel Independen time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kualitas audit

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Kantor Akuntan Publik KAP 1 Memberikan bukti empiris mengenai ada tidaknya pengaruh antara variabel time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit terhadap perilaku kualitas audit. 2 Memberikan masukan bagi Kantor Akuntan Publik untuk mengevaluasi kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kualitas audit. 3 Memberikan masukan bagi Kantor Akuntan Publik untuk mengevaluasi prosedur audit dan jangka waktu audit yang ditetapkan. 4 Bagi Ikatan Akuntan Indonesia, hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya acuan prosedur audit yang dapat digunakan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan yang ditunjukkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik b. Bagi Auditor Sebagai motivator dalam melaksanakan audit pada perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan dapat segera di laporkan ke BAPEPAM sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM. Menghindari terjadinya praktik penghentian prematur atas prosedur audit pada saat melakukan audit dengan cara meningkatkan 16 profesionalisme dan kualitasnya dalam menjalankan prosedur audit yang sesuai dengan Standar Profesionalisme Akuntan Publik SPAP. c. Ikatan Akuntan Publik Indonesia IAPI Menambah pengetahuan auditor mengenai pengaruh faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas suatu laporan audit, sehingga dapat dijadikan sebagai acuan akan pentingnya peningkatan kualitas audit yang ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik SPAP untuk meningkatkan kualitas audit dan sebagai pedoman bagi auditor untuk tetap memelihara profesionalisme dan indepedensi. d. Pemakai Laporan Keuangan yang telah diaudit klien Melalui peningkatan kualitas audit secara berkesinambungan, klien dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan laporan keuangan yang berkualitas, handal dan dapat dipercaya yang telah dihasilkan oleh auditor. e. Bagi Akademik Memberi masukan dan menambah wawasan mengenai factor - faktor apa saja yang harus dihindari dalam melakukan proses audit serta Dapat dijadikan referensi bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan masalah ini. 17 f. Bagi Mahasiswa Memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh time budget pressure, risiko kesalahan dan kompleksitas audit terhadap kualitas audit. g. Bagi Penulis Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan studi program strata satu S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Atas Audit

1. Pengertian Audit

Auditing adalah pengumpulan serta pengevaluasian bukti –bukti atas informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan apa yang tercermin dari pernyataan Mulyadi 2002:9 mendefinisikan auditing: “Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan – pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan – pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta penyampaian hasil –hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”. Audit adalah suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independent untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria – kriteria yang telah ditetapkan Arens, dkk., 2006:4 19 Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan tentang karakteristik audit adalah sebagai berikut: a. Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti atau informasi. b. Adanya bukti audit evidence yang merupakan informasi atas keterangan yang digunakan oleh seorang auditor untuk menilai tingkat kesesuaian informasi. c. Adanya tingkat kesesuaian degree of correspondence dan kriteria tertentu esthablished criteria. d. Audit harus dilakukan oleh seorang auditor yang memiliki kualifikasi yang diperlukan untuk melakukan audit. Seorang auditor harus kompeten dan independen terhadap fungsi atau satuan usaha yang diperiksanya. e. Adanya pelaporan dan mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak yang berkepentingan.

2. Standar Auditing

Merupakan pedoman untuk membantu auditor dalam memenuhi tanggung jawab profesinya untuk melakukan audit atas laporan keuangan. Standar audit mencerminkan ukuran mutu pekerjaan audit laporan keuangan Arens, 2010:42. Menurut standar audit referensi Standar Profesional Akuntan Publik SPAP, terdiri atas sepuluh standar, dan terbagi dalam tiga kelompok yaitu: 20 a. Standar Umum 1 Keahlian dan kompetensi teknis yang memadai 2 Sikap mental yang independen 3 Kemahiran profesional dengan cermat dan seksama b. Standar Pekerjaan Lapangan Merupakan pedoman auditor dalam melaksanankan prosedur audit. Standar pekerjaan lapangan antara lain: 1 Perencanaan Dan Supervisi Audit a Perencanaan Merupakan pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan, yang meliputi penentuan: i Sifat, luas, dan pelaksanaan audit. ii Program audit b Supervisi Mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit atau penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah: 1 Memberikan instruksi kepada asisten. 2 Menjaga informasi masalah - masalah penting yang dijumpai dalam audit. 3 Mereview pekerjaan yang dilaksanakan. 4 Menyelesaikan perbedaan pendapat diantara staf audit kantor akuntan. 5 Pemahaman memadai atas pengendalian intern. 21 Auditor harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern yang memadai untuk merencanakan audit, menentukan sifat, saat dan ruang lingkup pengujian dengan melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut dioperasikan. c. Bukti Kompeten Yang Cukup Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. d. Standar Pelaporan 1 Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 2 Laporan auditor harus menunjukkan dan menyatakan, jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya. 3 Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4 Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus 22 dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor. Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu pelaksanaan audit serta tujuan yang akan dicapai. Dan secara spesifik standar auditing dikelompokkan menjadi tiga, yaitu standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar umum mencakup keahlian, sikap mental independen seorang auditor, dan kemahiran profesional kinerja seorang auditor, dengan standar lapangan yang mencakup Perencanaan dan supervisi audit dan bukti kompeten yang cukup, serta standar pelaporan yang berkaitan dengan pengaturan penyajian laporan hasil audit.

3. Tujuan Audit

Tujuan audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum. Langkah – langkah untuk menyusun berbagai tujuan audit adalah sebagai berikut Halim, 2008:147: a Memahami berbagai tujuan dan tanggung jawab audit. b Memecahkan laporan keuangan menjadi berbagai siklus. c Mengetahui berbagai asersi manajemen tentang akun - akun. 23 d Mengetahui berbagai tujuan audit umum atas berbagai akun dan kelas transaksi. e Mengetahui berbagai tujuan audit spesifik atas berbagai akun dan kelas transaksi.

4. Prosedur Audit

Standar pekerjaan lapangan ketiga menyebutkan beberapa prosedur audit yang dilaksanakan oleh auditor dalam mengumpulkan berbagai tipe bukti audit. Prosedur audit adalah instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh pada saat tertentu dalam audit. Prosedur audit yang disebutkan dalam standar tersebut meeliputi Mulyadi, 2002:56 a. Inspeksi Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi fisik sesuatu. Prosedur audit ini banyak dilakukan oleh auditor. Dengan melakukan inspeksi terhadap sebuah dokumen, auditor dapat menentukan keaslian dokumen tersebut. b. Pengamatan Pengamatan merupakan prosedur audit yang digunakan oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan. Objek yang diamati auditor adalah karyawan, prosedur dan proses. 24 c. Permintaan Keterangan Permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur ini adalah bukti lisan dan bukti dokumenter. d. Konfirmasi Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. Disamping auditor memakai prosedur audit yang disebutkan dalam standar tersebut, auditor melaksanakan berbagai prosedur audit lainnya untuk mengumpulkan bukti audit yang akan dipakai sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. Prosedur ini sangat diperlukan bagi asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif Lestari, 2010:2. Kualitas dari auditor dapat diketahui dari seberapa jauh auditor menjalankan prosedur -prosedur audit yang tercantum dalam program audit. Generally Accepted Audit Standards GAAS yang merupakan standar audit baku merinci prosedur audit adalah sebagai berikut Elen, dkk., 2001:42: a. Kegiatan Pendahuluan Pre-engagement Activities terdiri dari : 1 Menerima atau menolak klien baru 2 Membuat jangka waktu perjanjian 3 Menetapkan staf audit 25 b. Aktivitas Perencanaan Planning activities, terdiri dari 4 langkah, yaitu: 1 Pemahaman tentang bisnis klien, dalam langkah ini auditor harus melakukan: a Persiapan evaluasi analitik b Menaksir risiko c Penaksiran atas materialitas 2 Mengevaluasi akuntansi pengendalian intern, dilakukan melalui dua tahap, yaitu : a Tahap awal b Tahap pelengkap 3 Mengembangkan perencanaan audit secara menyeluruh: a Menjelaskan kepercayaan yang optimal terhadap pengendalian intern b Merancang prosedur compliance test c Merancang prosedur subtantif d Pencatatan program audit 4 Kegiatan pengujian kepatuhan, dilakukan melalui dua langkah, yaitu: a Melakukan pengujian b Melakukan evaluasi akhir terhadap pengendalian intern, dengan cara: 1 Melakukan evaluasi 2 Modifikasi rencana audit 26 c. Kegiatan Pengujian Subtantif, dilakukan dengan lima langkah, yaitu: 1 Melakukan pengujian subtantive dari transaksi 2 Melakukan prosedur pemeriksaan analitik 3 Memeriksa secara detail terhadap pengujian atas saldo 4 Prosedur pemeriksaan post balance sheets 5 Memeriksa hasil dari prosedur subtantif, dengan cara : a Penemuan agregatif b Melakukan evaluasi c Modifikasi perencanaan audit 6 Auditor harus memberikan penjelasan kepada : a Manajemen b Pengacara c Lainnya d. Kegiatan Merancang Opini Dan Laporan, dilakukan melalui empat langkah, yaitu: 1 Mengevaluasi laporan keuangan 2 Mengevaluasi hasil audit 3 Perumusan opini 4 Draft dan menerbitkan laporan e. Kegiatan berkelanjutan, dilakukan melalui enam langkah, yaitu: 1 Mengadakan pengawasan terhadap pengujian 2 Evaluasi pekerjaan asisten 27 3 Mempertimbangkan kelayakan hubungan dengan klien Melakukan komunikasi khusus yang diperlukan, mengenai hal berikut: a Kelemahan yang material dalam pengendalian intern b Kesalahan yang bersifat material c Kegiatan ilegal oleh klien 4 Melakukan konsultasi dengan pihak yang berkompeten tentang masalah - masalah khusus 5 Merancang dokumen kerja, memutuskan dan menyimpulkan dalam kertas kerja yang tepat Dalam penelitian ini prosedur audit yang digunakan adalah yang ditetapkan dalam Standart Profesi Akuntan Publik SPAP yang menurut Herningsih 2002 mudah untuk dilakukan praktik penghentian prematur prosedur audit, prosedur tersebut adalah : a. Pemahaman bisnis dan industri klien PSA No.05 SA Seksi 310, 2001 b. Pertimbangan pengendalian internal PSA No.69 SA Seksi 319, 2001 c. Review kinerja internal auditor klien PSA No.33 SA Seksi 322, 2001 d. Informasi asersi manajemen PSA No.07 SA Seksi 326, 2001 e. Prosedur analitik PSA No.22 SA Seksi 329, 2001 f. Proses konfirmasi PSA No.07 SA Seksi 330, 2001 g. Representasi manajemen PSA no.17 SA Seksi 333, 2001 h. Pengujian pengendalian teknik audit berbantu komputer PSA No.59 SA Seksi 327, 2001 i. Sampling audit PSA No.26 SA Seksi 350, 2001 j. Perhitungan fisik persediaan dan kas PSA No.07 SA Seksi 331, 2001 28 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa prosedur audit merupakan kumpulan jenis bukti audit yang diperoleh pada suatu waktu tertentu saat berlangsungnya proses audit yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaan secara efisien dan efektif. Bukti audit tersebut meliputi inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

B. Time Budget Pressure

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 8 98

PENGARUH DUE PROFESSIONAL CARE, AKUNTABILITAS, KOMPLEKSITAS AUDIT , DAN TIME BUDGET PRESSURE TERHADAP KUALITAS AUDIT.

0 0 1

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 11

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 2

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 8

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 21

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 3

Pengaruh Kompleksitas, Time Budget Pressure, Independensi Auditor dan Risiko Kesalahan Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik yang Terdapat di Medan

0 0 17

Skripsi Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure, Time Deadline Pressure, dan Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit pada KAP di Semarang

0 0 14

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure, Time Deadline Pressure, dan Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit pada KAP di Semarang - Unika Repository

0 0 54