Sumber: Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006
8. Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldo nominal temporary menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan
nominal adalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran, yaitu Pendapatan dan Belanja. Jurnal penutup diperlukan agar
semua perkiraan yang bersifat nominal tidak ikut atau tidak terbawa pada periode berikutnya, sehingga saldo perkiraan tersebut perlu dinihilkan.
Pada dasarnya, jurnal penutup adalah mendebetkan perkiraan yang bersaldo kredit dan mengkreditkan perkiraan yang bersaldo debet dan
selisihnya merupakan surplus atau defisit. Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPASisa Lebih Pembiayaan Anggaran di neraca
menjadi jumlah yang benar. Contoh jurnal penutup adalah sebagai berikut :
Kode Rekening
Uraian Jumlah
D K
4.1.2.01.01 3.1.1.01.01
3.1.1.01.01 5.1.1.01.01
5.1.1.01.02 5.2.2.01.01
5.2.2.03.03 Pendapatan Retribusi
SILPA SILPA
Belanja Gaji Pokok
Belanja Tunjangan Keluarga Belanja ATK
Belanja Air, Listrik dan Telepon xxx
- xxx
- -
- -
- xxx
- xxx
xxx xxx
xxx
Secara umum Sistem Akuntansi Keuangan Daerah pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah SKPD meliputi Akuntansi Pendapatan, Akuntansi
Belanja, Akuntansi Aset, dan Akuntansi Selain Kas.
a. Akuntansi Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari satu kesatuan atau penyelesaian kewajibannya selama satu periode dari
penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau aktivitas lain yang merupakan operasi pokok atau utama yang berkelanjutan dari satu
kesatuan tersebut. Menurut PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pendapatan adalah semua penerimaan rekening
kas umum negara daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah,
dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Pendapatan daerah dirinci menurut organisasi, kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya. Proses pencatatan transaksi pendapatan
dilakukan saat Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah PPK-SKPD adalah sebagai berikut :
• setelah menerima Surat Pertanggung Jawaban SPJ penerimaan dan
lampirannya dari bendahara penerimaan, PPK-SKPD mencatat transaksi dengan jurnal sebagai berikut :
Tgl Perkiraan
Ref D
K Tgl
Kas di Bendahara Penerimaan Pendapatan........
xxx -
- xxx
Universitas Sumatera Utara
• pendapatan yang diterima kemudian disetor kepada Kas Daerah
Bendahara Penerimaan diwajibkan menyetorkan hasil pendapatan daerah tersebut dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 hari kerja
setelah uang diterima, kecuali dalam keadaan tertentu. PPK-SKPD kemudian mencatat transaksi penyetoran tersebut dengan jurnal
sebagai berikut :
Tgl Perkiraan
Ref D
K Tgl
Rek.Kas Daerah PPKD Kas di Bendahara
Penerimaan xxx
- -
xxx
• setiap periode, jurnal-jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar
SKPD sesuai dengan kode rekening pendapatan. Diakhir periode tertentu, PPK-SKPD memindahkan saldo-saldo yang ada ditiap buku
besar ke dalam Neraca Saldo.
b. Akuntansi Belanja