Pengertian pola komunikasi Pola komunikasi perawat dan pasien rawat inap dalam pelayanan medis di rumah sakit Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB II POLA KOMUNIKASI PERAWAT DAN PASIEN: TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian pola komunikasi

1. Pengertian Pola Kata pola lomunikasi dibangun oleh dua suku kata yaitu pola dan komunikasi. Pola dalam kamus Bahasa Indonesia memiliki beberapa makna yakni sistem, cara atau bentuk yang tetap 19 . Akan akan tetapi dalam pembahasan ini pola yang dimaksud ialah bentuk komunikasi yang terjadi dalam suatu masyarakat. Menurut Sereno dan Mortenson, yang dikutip oleh Deddy Mulyana dalam bukunya Ilmu komunikasi Suatu Pengantar, suatu model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Simbol model mempersentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia “nyata”. 20 Sedangkan B. Aubrey Fisher, seperti yang dilansir oleh Mulyana menurutnya model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model. Sedangkan model artinya ialah gambaran informal untuk menjelaskan atau menerapkan teori. Dengan kata lain model adalah teori yang lebih disederhanakan. Model berguna untuk mengidentifikasi unsur-unsur komunikasi dan bagaimana unrus-unsur tersebut berhubungan. 19 DEPDIKNAS, Kamus Besar bahasa Indonesia. h.778 20 Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar bandung :Remaja Risdakarya, 2004. Stewart L Tubbs dan Sylvia maoss dalam buku Human Communication menguraikan adanya tiga model dalam komunikasi. Pertama model komunikasi linear, yaitu adanya pandangan komunikasi satu arah one way communication. Dalam model ini komunikator memberikan stimulus dan komunikate memberikan respon atau tanggapan yang diharapkan. Tanpa mengadakan interaksi seleksi dan interpretasi. Model ini juga biasa disebut sebagai teori jarum hipodermik. Kedua adalah interaksional, dalam model ini diperkenalkan adanya umpan balik feed back. Penerima melakukan seleksi, interpretasi, dan memberikan respon terhadap pesan dari pengirim. Komunikasi dalam model ini dipertimbangkan sebagai proses dua arah. Komunikator maupun komunikate memiliki peran ganda, dalam arti waktu mereka menjadi sender, pada waktu lain mereka sebagai receiver. Model yang ketiga adalah transaksional, komunikasi dipahami dalam konteks hubungan diantara dua orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku adalah komunikatif, tidak ada satu pun yang tidak bisa dikomunikasikan. Satu komponen komunikasi dengan komponen yang lainnya. Adapun yang dimaksud dengan model komunikasi adalah gambaran sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kata antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Adapun penyajian model dalam hal ini bertujuan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat komponen dasar yang perlu ada dalam suatu proses komunikasi. 21 21 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h.2. 2. Macam-Macam Pola Komunikasi Yang dimaksud dengan tatanan komunikasi adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar, berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut. Yaitu komunikasi pribadi personal communication, komunikasi kelompok group communication, dan komunikasi massa mass communication. 22 a. Komunikasi Pribadi Personal Communication Komunikasi pribadi personal communication adalah komunikasi seputar diri seseorang, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Komunikasi pribadi terdiri dari dua jenis, yakni : 1. Komunikasi intra pribadi intrapersonal communication, Komunikasi intrapersonal menurut Sasa Djuarsa adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Yang jadi pusat perhatian adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui sistem syaraf dan inderanya. 23 2. Komunikasi Antar pribadi interpersonal Communication, Menurut Effendy, yang dikutip oleh Alo Liliweri bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan. Jenis 22 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Toeri dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti, 2003, h. 57. 23 Sasa Djuarsa, teori Komunikasi, jakarta:Universitas terbuka, 2005, Cet. Ke-9, h. 125. komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku manusia berhubung prosesnya yang dialogis. 24 Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antar pribadi paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya adalah komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung secara tatap muka face to face. Asumsi dasar komunikasi antar pribadi adalah bahwa setiap orang yang berkomunikasi akan membuat prediksi tentang efek atau perilaku komunikasinya, yaitu bagaimana pihak yang menerima pesan memberikan reaksinya. Jika menurut persepsi komunikator reaksi komunikan menyenangkan atau positif, maka ini merupakan suatu pertanda bagi komunikator bahwa komunikasinya berhasil. Menurut Gerald R. Miller dan Mark Steinberg, ada tiga tingkatan analisis yang digunakan dalam melakukan prediksi, yaitu tingkat kultural, tingkat sosiologis dan tingkat psikologis. 25 3. Komunikasi kelompok group communication Komunikasi kelompok group communication berarti komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Dikatakan komunikasi kelompok karena : a. Proses komunikasi dimana pesan-pesan yang disampaikan oleh seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih besar pada tatap muka. 24 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1997, cet.ke-2, h. 12. 25 Onong Uchjana Effendi, Ilmu, Teori dan filsafat Komunikasi, h.61. b. Komunikasi berlangsung kontinu dan bisa dibedakan mana sumber dan mana penerima. Hal ini menyebabkan komunikasi sangat terbatas sehingga umpan baliknya juga tidak leluasa karena waktu terbatas dan khalayak relatif besar. c. Pesan yang disampaikan terencana dipersiapkan dan bukan spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi kelompok kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat akbar, pentas seni tradisional di desa, pengarahan dan ceramah dengan khalayak besar. Dengan kata lain komunikasi sosial antara tempat, situasi dam sasarannya jelas. 26 Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulakn bahwa komunikasi kelompok adalah komunikasi yang terjadi pada saat jumlah komunikannya lebih banyak daripada komunikasi pribadi, dan komunikasi tidak terjadi begitu saja, semua telah terencana sehingga komunikasi yang dilakukan menjadi terarah. 4. Komunikasi Massa Mass Communication Yang dimaksud dengan komunikasi massa mass Communication ialah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio dan televisi, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas khususnya media elektronik. Komunikasi 26 Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, Jakarta: Raja Garfindo Persada, 2005. Cet. Ke-2, h. 33-34. antar pribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampikan media massa ini. 27 Menurut Zulkarnaen Nasution dalam bukunya yang berjudul Sosiologi Komunikasi Massa mengatakan bahwa komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan atau informasi yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu. Sedangkan media massa hanya sebagai salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. 28 Definisi yang paling sederhana tetang komunikasi massa dirumuskan Bitter yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat bahwa Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Untuk memahami komunikasi massa lebih jauh, dan yang membedakannya dengan komunikasi kelompok dan komunikasi antarpribadi, ada beberapa ciri komuikasi massa yaitu : a. Orang-orang yang ikut berkomunikasi atau menjadi komunikan publik, khalayak, audience sangat banyak jumlahnya. b. Audiencekhalayakpublik yang terlibat komunikasi itu tersebar dimana-mana diberbagai wilayahdaerah. Seandainya pun berada disatu tempat, maka publik atau audience ini sangat beraneka ragam. c. Hal-hal yang disampaikan topik yang dibicarakan bersifat umum dan menyangkut kepentingan orang banyak. 27 Jalaludin rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja rosdakarya, 2005, Cet. Ke-23, h. 188. 28 Zulkarnaen nasution, Sosiologi Komunkikasi Massa, Jakarta:Universitas terbuka d. Besar kemungkinan tidak terdapat minat dan kepentingan yang sama diantara masing-masing orang dikalangan publik atau audience. e. Sebagian besar atau bahkan keseluruhan dari publik atau audience tidak saling kenal. Dengan demikian Penulis dapat menyimpulakn bahwa komunikasi massa adalah komunikasi yang terjadi pada orang yang jumlahnya sangat banyak dengan menggunakan media sebagai alat untuk mendukung proses komunikasinya. 1. Lingkup Komunikasi Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari. Menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkupnya dan banyak dimensinya. Berikut ini adalah penjenisan komunikasi berdasarkan konteksnya. a. Sifat komunikasi Ditinjau dari sifatnya komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut: komunikasi verbal verbal communication, meliputi komunikasi isan oral communication, dan komunikasi tulisan written communication, komunikasi nonverbal nonverbal communication antara lain komunikasi gial gestural body communication dan komunikasi gambar pictorial communication, komunikasi tatap muka face to face communication dan komunikasi bermedia mediated communication. b. Tujuan komunikasi Ditinjau dari tujuannya, komunikasi terbagi empat yaitu : social change, yakni perubahan sosial. Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi, attitude change, perubahan sikap. Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan sikap yaitu opinion change, perubahan pendapat. Seseorang dalam berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat dan behavior change yaitu perubahan perilaku. Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan perilaku. c. Tekhnik Komunikasi Istilah tekhnik berasal dari bahasa Yunani : “technikos” yang berarti keterampilan atau keperigelan. 29 Berdasarkan keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator tekhnik komunikasi diklasifikasikan yaitu : komunikasi informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan fakta-fakta, kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informatif justru lebih berhasil dari pada persuasif, misalnya jika audiensi adalah kalangan cendekiawan. Komunikasi persuasif, yaitu berisikan bujukan. Yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi perubahan ini adalah atas kehendak sendiri 29 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu pengantar: Bandung: Rosdakarya, 2007, h .55. bukan dipaksakan. Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri. Komunikasi instruktifkoersif, yaitu penyampaian pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila terlaksanakan. Bentuk yang terkenal dari penyampaian model ini adalah agitasi dengan penekanan-penekanan yang menimbulkan tekanan batin dan ketakutan dikalangan publik khalayak. Koersif dapat berbentuk perintah-perintah, intruksi dan sebagainya. Hubungan manusiawi, yaitu bila ditinjau dari ilmu komunikasi hubugnan manusiawi itu termasuk kedalam komunikasi antar personal interpersonal communication, sebab berlangsung pada umumnya antara lain dua orang secara dialogis. Dikatakan bahwa hubungan manusiawi itu komunikasi karena action oriented, mengandung kegiatan mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. d. Fungsi komunikasi Fungsi komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut yaitu: mass information, yaitu memberi dan menerima informasi kepada khalayak. Tanpa komunikasi informasi tidak dapat disampaikan dan diterima, mass education, yaitu untuk memberi pedidikan. Biasanya fungsi ini dilakukan oleh guru kepada muridnya untuk menigkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang mempunyai keinginan untuk memberi pendidikan, mass persuasion, yaitu untuk memnengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang mencari dukungan dan mass entertainment, yaitu untuk menghibur, biasanya dilakukan oleh amatir radio, televisi ataupun orang yang mempunyai profesional menghibur. 30 3. Ruang Lingkup Komunikasi a. Pengertian Komunikasi Secara etimologis, kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa latin “communicasio” dan bersumber dari kata communis yang berarti “sama”, maksudnya orang yang menyampaikan dan yang menerina mempunyai persepsi yang sama tentang apa yang disampaikan. 31 Sedang secara terminologi, para pakar komunikasi mengungkapkan beberapa pengertian komunikasi, yaitu antara lain : a. Onong Uchjana Effendy berpendapat bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. b. Wilbur Schrame menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses saling berbagi atau menggunakan informasi secara bersama dan pertalian para peserta dalam proses informasi. c. Sementara Harold Lasswell seorang profesor di Univeresitas Yale Amerika Serikat yang dikutip oleh Djamaludin Abidin dalam buku “ Komunikasi dan B ahasa Dakwah ”merumuskan bahwa komunikasi itu merupakan jawaban terhadap Who says what to whom in which chanbel to whom with what effect siapa berkata apa dalam media apa kepada siapa dengan dampak apa. Jadi, 30 Rhoudhonah, Ilmu Komunikasi, h.52. 31 Djamaludin Abidin Ass, Komunikasi dan Bahasa Dakwah Jakarta:Gema Insani Press, 1966, h.16, dan Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek Bandung:Remaja Rosdakarya, 1990 h. 9. menurut Dr. Lassewll, ada lima unsur yang harus ada agar komunikasi ini berjalan, yakni: Who siapa yang kemudian disebut komunikator atau sender pengirim komunikasi, what apa yang kemudian disebut massege atau pesan komunikasi, whom siapa yang kemudian disebut komunikan atau receiver khalayak, channel media apa yang kemudian disebut sarana atau media dan effect dampak komunikasi yang kemudian disebut dampak atau efek komunikasi yang diimplikasikan dalam umpan balik. Dari pengertian komunikasi secara terminologi tersebut memperlihatkan bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang. Dimana orang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Adapun yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut adalah manusia. Oleh karena itu komunikasi yang dimaksudkan pada umumnya adalah “komunikasi manusia” atau human communication, yang sering pula disitilahkan dengan komunikasi sosial, komunikasi antar pribadi atau komunikasi kemasyarakatan. Adapun unsur-unsur dari komunikasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Komunikator Komunikator adalah sebagai orang yang menyampaikan pesan kepada komunikan yang memiliki fungsi sebagai encoding, yaitu orang memformulasikan pesan-pesan atau informasi kepada orang lain. Kominikator juga dapat berupa individu yang sedang berbicara, menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi, film, dan lain sebagainya. Dalam proses komunikasi ini, arus pesan tidak hanya datang dari satu arah saja, yaitu dari sumber ke sasaran, melainkan merupakan suatu proses informatif dan konvergen. Ini berarti komunikator dan komunikan bisa berganti pesan, yaitu yang tadinya sebagai komunikator kemudian berperan sebagai komunikan karena komunikan menyampaikan feedback kepada komunikator. b. Pesan Adapun yang dimaksud dengan pesan dalam proses komunikasi adalah suatu informasi yang akan dikirim kepada si penerima pesan. Pesan ini dapat berupa verbal maupun non verbal. Pesan dapat secara tertulis seperti surat, buku, majalah, memo, sedangkan proses secara lisan dapat berupa percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, radio dan sebagainya. Pesan yang non verbal dapat berupa isyarat, gerakan badan, ekspresi muka, dan nada suara. Pesan yang disampaikan komunikator adalah pernyataan sebagai kemampuan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan inti pesan tema sebagai pengarah di dalam usaha mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, tetapi perlu diperhatikan dan diartikan kepada tujuan akhir dari komunikasi. Adapun pesan dianggap berhasil disampaikan oleh komunikator harus memenuhi syarat yaitu : pesan harus direncanakan dipersiapkan secara baik sesuai dengan kebutuhan pembaca, pesan dapat menggunakan bahasa yang dapat dimengerti kedua belah pihak, dan pesan harus menraik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan. 32 32 Ami Muhammad, Komunikasi Organisasi Jakarta:Bani Aksara, 1995 h. 12. c. Komunikan Komunikan atau penerima pesan adalah orang uang menjadi sasaran dari kegiatan komunikasi. Komunikan atau penerima pesan dapat bertindak sebagai pribadi atau orang banyak. Komunikan atau penerima pesan dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu : individu yaitu ditujukan pada sasaran yang tunggal, group atau kelompok, ditujukan pada group atau kelompok tertentu. Kelompok adalah suatu kumpulan manusia yang mempunyai antar hubungan sosial yang nyata dan memperlihatkan struktur yang nyata pula. Dalam hal ini group atau kelompok dibedakan menjadi dua jenis yaitu : kelompok kecil small group dan micro group yaitu sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam suatu pertemuan yang bersifat tatap muka face to face meeting dimana setiap anggota mendapat kesan atau penglihatan antara satu sama lainnya yang cukup terlihat sehingga baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudahnya dapat memberikan tanggapan lepada masing-masing perorangan, kelompok besar large group dan macro group misalkan sekumpulan orang banyak di sebuah lapangan yang sedang mendengarkan radio atau ceramah dan organisasi yaitu suatu kumpulan sistem individu yang bersama-sama melalui pembagian kerja yang berusaha mencapai tujuan tertentu. 33

d. Media

Yang dimaksud media disini adalah saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam hal ini menyangkut 33 Onong Uchyana Effendi, Dinamika Komunikasi, h. 72. semua perlatan mekanik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi. Tanpa saluran atau media, pesan-pesan tidak dapat menyebar secara cepat dan luas. 34 Dengan demikian media dapat dibedakan menjadi dua, yaitu media massa dan media personal. Media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sedangkan media personal yaitu seperti surat, telepon dan telegram. Meskipun intensitas media personal kurang bila dibandingkan dengan media massa, tetapi untuk kepentingan tertentu media personal tetap efektif, karena itu banyak digunakan.

e. Efek

Efek atau hasil adalah akhir dari proses komunikasi. Yaitu sikap atau tingkah laku orang sebagai komunikan sesuai atau tidak dengan yang diinginkan oleh komunikator. Efek yang timbul dapat dikalsifikasikam menurut keadaannya, yaitu : dampak kognitif adalah yang timbul pada komunikan yang menyebabkam dia menjadi tahu atau meningkat intelektualnya, dampak afektif adalah dampak ini lebih tinggi kadarnya dari dampak kognitif. Pesan yang disampaikan oleh komunikator ditujukan bukan sekedar komunikan tahu tapi bergerak hatinya, menimbulkan perasaan tertentu dan dampak behavioral adalah dampak yang timbul pada komunikan dalam perubahan perilaku, tindakan atau kegiatan. 34 Wiryanto, Teori Komunikasi Massa Jakarta:PT Grasindo, 2000, h.7.

f. Umpan Balik

Umpan balik feed back adalah tanggapan atau reaksi dari penerima kepada pengirim. Kemudian dapat pula timbul tanggapan atau reaksi kembali dari pengirim kepada penerima. Maka terjadilah komunikasi timbal balik. Dengan adanya umpan balik inilah yang menjadikan komunikasi menjadi dinamis. Umpan balik memainkan yang amat penting dalam komunikasi, sebab ia menentukan kelanjutan atau berkentinya komunikasi yang dilancarkan. Oleh karena itu, umpan balik bisa bersifat positif dann dapat pula bersifat negatif. Umpan balik positif adalah tanggapan atau respon serta reaksi komunikan yang menyenangkan komunikatornya sehingga berjalan lancar. Sebaliknya umpan balik negatif adalah tanggapan komunikator yang tidak meyenangkan komunikatornya sehingga komunikator enggan untuk melanjutkan komunikasinya.

B. Hubungan Perawat Dengan Pasien Rawat Inap sebagai Pola Komunikasi Antar Pribadi