”Penanggungan adalah suatu perjanjian dengan nama seorang pihak ketiga guna kepentingan si berpiutang mengikatkan diri untuk memenuhi perikatnya si
berhutang manakala orang ini sendiri tak memenuhinya”.
Dengan dilaksanakannya pembayaran garansi bank kepada penerima jaminan, maka jumlah yang dibayarkan itu menjadi hutang terjamin kepada bank. Pihak
bank akan segera mencairkan counter garanty yang telah diberikan terjamin untuk membayar kembali dana yang diserahkan bank kepada pihak penerima
jaminan. Apabila dalam durasi waktu yang telah ditentukan, terjamin tidak melunasi hutangnya maka hubungan hukum antara penjamin bank dengan
terjamin nasabah berubah menjadi hubungan kreditor dengan debitor dalam suatu perjanjian kredit biasa. Berdasarkan hal ini, maka di antara terjamin dan
bank dibuat akta perjanjian kredit untuk jangka waktu yang ditentukan pihak bank.
C. Syarat dan Rukun Bank Garansi.
28
1. Pihak Penjamin
a. Dewasa dan berakal sehat cakap bertindak hukum
b. Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya
dan rela ridha dengan tanggungan kafalah tersebut. 2.
Pihak Terjamin a.
Sanggup menyerahkan tanggungannya piutang kepada penjamin.
27 Soedaryo Soimin, “Kitab Undang-Undang Hukum Perdata”. Jakarta : Sinar Grafika, 2007, h. 451
28 A. H. Azharudin. Fiqh Muamalat. Ciputat : UIN Jakarta Press, 2005,h.14.
b. Dikenal penjamin.
3. Pihak Penerima Jaminan
a. Diketahui Identitasnya
b. Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa
c. Berakal sehat.
4. Obyek Penjaminan
a. Merupakan tanggungan pihak orang yang berhutang, baik berupa uang,
benda, maupun pekerjaan. b.
Bisa dilaksanakan oleh penjamin c.
Harus merupakan piutang mengikat lazim, yang tidak mungkin hapus kecuali setelah dibayar dibebaskan.
d. Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
e. Tidak bertentangan dengan syariah.
D. Proses Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi
29
1. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi
a. Pemohon telah menjadi nasabah bank
Artinya, pemohon bank garansi terlebih dahulu harus memiliki rekening pada bank tempat di mana ia akan mengajukan bank garansi yang
diinginkannya atau yang dipersyaratkan oleh bouwheer pemberi kerja. b.
Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank yang bersangkutan.
29 Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, h.168-170.
Permohonan bank garansi yang diajukan oleh nasabah tersebut sesuai dengan jenis dan besarnya bank garansi yang diminta atau yang
dipersyaratkan oleh pemberi kerja proyek. c.
Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima dari nasabahnya.
Meneliti sifat dan nilai transaksi yang akan dijamin, menilai jumlah atau nominal bank garansi yang akan diberikan menurut kemampuan bank.
d. Nasabah pemohon bank garansi menyediakan kontra garansi.
Kontra bank garansi adalah syarat yang selalu diminta oleh bank sebagai lawan bank garansi.
e. Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi
kepada nasabahnya pemohon bank garansi. f.
Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi.
g. Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan.
2. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi
a. Tanda tangan pemohon yag tertera dalam PPGB dan dokumen pendukung
telah diverifikasi oleh Asisten Administrasi Kredit dengan membubuhkan cap ‘Signature Verfied” dan paraf asisten
b. Seluruh dokomen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi bank
telah diserahkan oleh pemohon. c.
Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan memnggunakan fasilitas NCL, PPGB harus didukung dengan kartu pengawasan fasilitas atau memo
persetujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan fasilitas
dan tanggal jatuh tempo fasilitas. d.
Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk
pembayaran setoran jaminan. e.
Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti tanda tangan pejabat
berwenang di surat pengantar permintaan nomor garansi bank. f.
Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang berbeda harus
disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang berwenang. g.
Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan dokumen pendukung dan ditandatangani oleh pejabat berwenang.
h. Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher dan
nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan nomor rekeninng yang telah dicatat sesuai dengan informasi yang tertera di
journal voucher dan nota debet.
i. Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda tangan
sebagai bukti pengecekan.
j. Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan daftar journal
yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar journal tersebut telah ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemeriksaan.
k. Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin cabang di
atas materai. Penerbitan Bank Garansi terkena ketentuan tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit BMPK legal lending limit dan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum KPMM penghitungannya di lakukan secara gabungan
sehingga meliputi pemberian garansi oleh kantor bank di dalam maupun maupun di luar negeri pasal 7 Surat Keputusan Direksi BI No. 23 88 KEP DIR
Penerbitan Bank Garansi atau stand by L C atas permintaan bukan hanya penduduk diperkenankan apabila disertai dengan kontrak garansi dari bank yang
di luar negeri yang bonafid dalam pengertian tersebut tidak termasuk cabang dari bank yang bersangkutan tersebut di luar negeri, atau setoran sebesar 100
dari nilai garansi yang diberikan pasal 8 ayat [1] surat keputusan Direksi Bank Indonesia 23 88 KEP DIR.
30
3. Klaim Bank Garansi
Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh pemegang penerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat, bilyet, atau
30 Hermansyah,SH,M.Hum, Hukum Perbankan Nasional di Indonesia, h. 88.
sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank garansi.
Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya klaim,
apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian fasilitas kredit. 4.
Berakhirnya Bank Garansi
a. Pembayaran
Untuk kredit, pembayaran lunas ini merupakan prestasi dari debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun biaya-biaya lainnya yang
wajib dibayar lunas oleh debitur. b.
Subrogasi Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai penggantian
hak-hak si berpiutang oleh seorang pihak ketiga yang membayar kepada si berpiutang itu.
c. Novasi
Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama.
d. Kompensasi
Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan adanya pihak yang saling berhutang, dan selanjutnya mereka bersepakat untuk mengkompensasikan
hutang-piutang tersebut sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus.
BAB III PROFIL PT. BANK MUAMALAT Tbk.