Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu aktivitas bisnis, masalah pembiayaan menempati posisi yang signifikan. Tanpa kelancaran transaksi financial, kinerja pelaku usaha akan mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat dalam satu transaksi bisnis kerap kali mengikutsertakan pihak ketiga untuk menjamin likuiditas dana. Guna mengakomodasi kepentingan itulah, pelaku bisnis memanfaatkan jasa lembaga keuangan seperti perbankan. Salah satu jasa lembaga perbankan dalam menunjang aktivitas bisnis tersebut adalah bank garansi. Penerbitan bank garansi merupakan salah satu jasa layanan yang ditawarkan perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha. Jasa layanan perbankan tersebut selaras dengan amanat pasal 1 butir 2 Undang- Undang Perbankan, yang menyebutkan bahwa :”Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”. 1 Pasal 1 butir 1 Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia SKBI No. 11 110 Kep Dir UPPB tanggal 28 maret 1979 tentang pemberian Jaminan oleh Bank 1 Toto Haryanto, “ Tinjauan Kebijaksanaan Pemasaran Jasa Perbankan Bank ‘B’ “ Tugas Akhir LPPI Jakarta, 1988 h. 5 dan Pemberian jaminan oleh lembaga keuangan bukan Bank, menyebutkan: ” Jaminan adalah warkat yang diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima jaminan apabila jaminan pihak yang dijamin cidera janji wanprestasi”. 2 Garansi bank merupakan suatu perjanjian tertulis yang isinya bank menyetujui untuk mengikatkan diri kepada penerima jaminan guna memenuhi kewajiban terjamin dalam suatu jangka waktu tertentu dan dengan syarat–syarat tertentu berupa pembayaran sejumlah uang tertentu apabila terjamin di kemudian hari ternyata tidak memenuhi kewajibannya kepada penerima jaminan. Atas pemberian garansi bank tersebut, maka bank akan menerima fee dari terjamin berupa sejumlah uang tertentu yang disebut provisi. Jumlah provisi ini dihitung atas dasar prosentase tertentu dari jumlah garansi bank untuk jangka waktu tertentu pula 3 . Perjanjian garansi bank adalah kesepakatan pemberian garansi bank oleh perbankan kepada terjamin dituangkan dalam suatu perjanjian yang disebut perjanjian bank garansi pasal 1824 KUH Perdata, pasal tersebut menentukan bahwa penanggungan jaminan harus ditentukan secara tegas meski tidak harus 2 Ibid., h.5 3 Ahmad Anwari, “ Garansi Bank Menjamin Usaha Anda,” artikel diakses pada 31 Maret 2008 dari http:www.solusihukum.comartikelartikel34.phpSumber secara tertulis. Namun sebagaimana lazimnya, suatu perjanjian perbankan selalu dituangkan dalam bentuk akta tertulis untuk menjamin kepentingan hukum para pihak. Berdasarkan surat perjanjian garansi bank tersebut bank akan memberikan surat garansi bank kepada terjamin untuk diserahkan kepada penerima jaminan. 4 Berbagai kemajuan dan perkembangan seperti yang telah terjadi dewasa ini mendorong timbulnya rising demand pada para nasabah bank. Di samping permintaan yang semakin bertambah jumlahnya, mereka juga menuntut perbaikan kualitas jasa perbankan yang akan dikonsumsinya. Bahkan nasabah bank sekarang tidak hanya memerlukan keamanan, ketepatan, dan ketelitian dari pelayanan yang di berikan oleh bank, tetapi juga menuntut kecepatan pelayanan, serta kebesaran nama suatu bank. Kebesaran nama suatu bank ini dibutuhkan oleh sekelompok nasabah yang beranggapan bahwa bank bukan hanya sebagai lembaga penghimpun dana. 5 Dunia perbankan dihadapkan dengan kenyataan bahwa persaingan-persaingan semakin tajam. Dimana-mana kita dapat melihat persaingan yang menyolok 6 . Untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, maka perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan selalu berusaha untuk lebih meningkatkan aktivitasnya, yang antara lain di tunjukkan dengan : 4 Ibid.,h.24 5 Tim IBI Institute Bankir Indonesia, “Konsep dan Implementasi Operasional Bank Syariah”, Jakarta: Djambatan,2001,h. 28. 6 Ibid.,h.28 1. Peningkatkan pelayanan kepada nasabah 2. Memberikan jasa kepada para nasabah di dalam memberi penjaminan. 7 Dengan demikian banyak orang yang melakukan transaksi lewat bank tersebut salah satu kunci utama dalam pelayanan kepada para nasabah dengan cara bank memberikan kebijaksanaan dalam upaya pemberian penjaminan kepada nasabah. Bank garansi merupakan salah satu jasa yang diberikan kepada pemborong dalam meningkatkan usahanya atau proyek yang dijalankan. Dalam pembuatan suatu perjanjian garansi bank melibatkan beberapa pihak yaitu bank, penerima pekerjaan pemborong dan pemberi pekerjaan pemilik proyek. Dan untuk memperoleh garansi bank, pemborong harus mengajukan permohonan tertulis kepada bank yang di kehendaki. Akan tetapi sebelum bank menyetujui permohonan tersebut, pihak bank harus terlebih dahulu menganalisa calon pemborong tersebut yang dijelaskan dalam pasal 8 Undang-Undang Perbankan dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 235UKU1991 tertanggaI 28 Februari 1991. 8 Maka itu kesalahan-kesalahan yang ada dalam produk jasa bank garansi, harus diminimalisir, agar produk bank garansi yang tidak diunggulkan ini dapat memberikan kontribusi keuntungan bagi bank dan pihak yang terkait. Dan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi dalam pembangunan untuk mencapai 7 Afif, dkk, Strategi dan Operasional Bank Bandung : PT.ERESCO,1996,h.74. 8 Ibid.,h.28 sasaran pembangunan. Peningkatan pembangunan ekonomi ataupun pertumbuhan ekonomi perlu di tunjang dengan peningkatan dana pembangunan. Dalam suatu aktivitas bisnis, masalah pembiayaan menempati posisi yang signifikan. Tanpa kelancaran transaksi financial, kinerja pelaku usaha akan mengalami hambatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, para pihak yang terlibat dalam satu transaksi bisnis kerap kali mengikutsertakan pihak ketiga untuk menjamin likuiditas dana. Guna mengakomodasi kepentingan itulah, pelaku bisnis memanfaatkan jasa lembaga keuangan seperti perbankan. 9 Dalam kemajuan dunia perdagangan, tentu setiap pengusaha memerlukan penjaminan dalam setiap transaksinya, di sinilah bank garansi berperan dalam menambah kepercayaan di kalangan pengusaha. 10 Jasa garansi bank walaupun hanya sebagai akad pelengkap namun keberadaannya sangat penting bagi lalu lintas perdagangan. Maka itu produk bank garansi harus selalu di perbaiki dari masa ke masa, maka itu di dalam skripsi ini kita akan membahas bagaimana aplikasi produk jasa bank garansi PT. Bank Muamalat dan Bank Syariah Mega Indonesia untuk melihat kesalahan apa yang biasa terjadi dalam pengaplikasian produk jasa bank garansi, untuk kemudian dapat dijadikan motivasi untuk perbaikan di masa yang akan datang. 9 Ibid. ,h.31 10 Ibid. ,h.31 Untuk itu penulis mengkhususkan lingkup permasalahan yang ada dengan memilih judul “Analisa Aplikasi Produk Jasa Bank Garansi Dalam Suatu Perbandingan Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Tbk. Dan Bank Syariah Mega Indonesia.

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah