Bahan Organik berdasarkan Faktor Kelerengan Tanah

Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang, 2010. rataan persentase bahan organik terendah terdapat pada kedalaman 20 – 30 cm sebesar 0,99 .

4.1 Bahan Organik berdasarkan Faktor Kelerengan Tanah

Pada tabel 6, berdasarkan faktor kelerengan tanah, kelerengan 0 – 8 rataan jumlah bahan organik sebesar 1,68 , jumlah total aktivitas mikroorganisme tanah sebesar 34,48 x 10 7 SPKml dan produksi CO 2 mikroorganisme tanah sebesar 1,33 kghari. Persentase bahan organik pada kelerengan 0 – 8 merupakan yang paling tinggi bila dibandingkan dengan kelerengan lain, hal ini diduga karena pada kelerengan ini sumber utama bahan organik tersedia dengan baik. Menurut Sutedjo dan Kartasapoetra 2005 sumber utama bahan organik tanah adalah jaringan tanaman, baik berupa serasah atau sisa-sisa tanaman serta kotoran-kotoran dan bangkai-bangkai hewan. Ketersediaan sumber bahan organik didukung oleh keadaan lereng yang datar sehingga sumber-sumber bahan organik terjaga dengan baik dan tidak terganggu erosi ataupun faktor-faktor lain yang menyebabkan sumber bahan organik berkurang. Berdasarkan klasifikasi bahan organik menurut Hardjowigeno 1986 persentase bahan organik pada kelerengan 0 – 8 termasuk kedalam klasifikasi rendah, karena pada umumnya tanah-tanah mineral kandungan bahan organik tanah rendah, hal ini juga didukung oleh pernyataan Sutedjo dan Kartasapoetra 2005 kandungan bahan organik didalam tanah-tanah mineral pada umumnya menunjukkan kadar persentase yang sedikit, namun peranannya tetap besar dalam mempengaruhi sifat fisika dan kimiawi tanah. Rio Ardi : Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai Kelerengan Dan Kedalaman Hutan Alam Studi kasus di Taman Nasional Gunung Leuser, Seksi Besitang, 2010. Berdasarkan tabel 6 pada kelerengan 8 – 15 persentase bahan organiknya sebesar 1,54 , jumlah total mikroorganisme sebesar 34,44 SPKml dan produksi CO 2 respirasi mikroorganisme tanah sebesar 1,24. Berdasarkan hasil pada kelerengan 15 – 25 persentase bahan organik pada kelerengan ini adalah persentase yang terkecil dibanding dengan kelerengan lain. Faktor vegetasi yang tidak rapat diduga menjadi faktor penyebabnya, hal ini dikarenakan unsur- unsur pembentuk bahan organik tanah yang berasal dari jaringan-jaringan dan sisa-sisa tanaman, vegetasi yang tidak rapat membuat sisa-sisa tanaman akan cepat terbawa erosi sehingga sumber-sumber bahan organiknya menjadi sedikit. Menurut Ansori 2005 kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroorganisme tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah.

4.2 Bahan Organik berdasarkan Faktor Kedalaman Tanah

Dokumen yang terkait

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Kajian P tersedia dan Cadd tanah pada sistem agroforestry di Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser.

1 41 59

Kajian K dan Na tanah pada Beberapa Sistem Agroforestry di Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser

0 34 60

Kajian pH dan KTK Tanah pada Beberapa Sistem Agroforestry di Kawasan Penyangga Taman Nasional Gunung Leuser

1 33 74

Analisis Kerusakan Hutan Di Kawasan Hutan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah VI Besitang

8 83 139

Analisis Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) Di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Sei Lepan Kabupaten Langkat Sumatera Utara

1 35 133

Eksplorasi Pteridophyta di Kawasan Hutan Telagah Taman Nasional Gunung Leuser

7 31 91

KAJIAN EKOLOGI TUMBUHAN LIANA DI HUTAN PRIMER TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER RESORT SEI BETUNG KECAMATAN BESITANG KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA.

0 2 22

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 2 14

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 1 11